Kata Kunci: Pengembangan Kualitas Pendidikan, Akses Pendidikan yang Inklusif, Kesetaraan Gender, Penyandang Disabilitas, Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Pendidikan yang inklusif mengacu pada praktek penyediaan pendidikan yang sama dan kesempatan yang sama pula bagi seluruh individu, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. Bukan hanya itu, pendidikan inklusif juga merujuk pada praktek untuk memberikan kesempatan belajar yang sama bagi setiap individu tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, suku, geografis, bahkan gender. Sehingga pendidikan yang inklusif ini diciptakan untuk menegaskan kembali bahwa pendidikan menjadi salah satu kekuatan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan, khususnya di Indonesia. Lebih dari itu, pengembangan kualitas pendidikan yang inklusif juga dapat menjadi salah satu solusi bagi pencapaian kesetaraan gender di Indonesia.
Melalui tema ini diharapkan peserta dapat memberikan solusi untuk mendukung pengembangan kualitas pendidikan yang inklusif di Indonesia. peserta dapat mengembangkan inovasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesetaraan gender dalam dunia pendidikan yang disajikan dalam bentuk informasi terkait gerakan kesetaraan gender, memperkenalkan tokoh-tokoh wanita Indonesia yang menginspirasi, sehingga dapat memberikan motivasi bagi perempuan Indonesia untuk mencapai impian mereka tanpa batasan. Pengembangan kualitas pendidikan yang inklusif juga dapat dilakukan melalui promosi kesempatan belajar seumur hidup bagi setiap individu sebagai upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Bukan hanya itu, peserta juga dapat memberikan inovasi berupa website yang ramah penyandang disabilitas. Dalam konteks ini, penyediaan website atau aplikasi yang ramah penyandang disabilitas berarti website atau aplikasi yang dirancang dan dikembangan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan berbagai jenis disabilitas, seperti disabilitas fisik, sensorik, kognitif, dan neurodiversitas. Hal ini sangat penting dalam konteks pemberdayaan dan inklusi sosial bagi penyandang disabilitas, sehingga mereka tidak merasa dikesampingkan dalam dunia digital.
Salah satu contoh penerapan website atau aplikasi yang ramah penyandang disabilitas adalah dengan menyediakan fitur aksesibilitas, seperti tata letak dan navigasi yang mudah digunakan, pilihan warna kontras, ukuran font yang besar, gambar alternatif, serta transkripsi video dan audio.
Problemsetter: Tim Dicoding
Contoh: Github Student Developer Pack, netlify, heroku, dll.
Satu anggota perwakilan tim mengumpulkan dokumen project brief melalui Dicoding Challenge sesuai dengan tema permasalahan yang dipilih. Selanjutnya. klik tombol “MASUKKAN APLIKASI” lalu pilih Platform “Portofolio” lalu isi field submission dengan:
Berikut adalah persentase dan kriteria penilaian dari capstone project:
Hak Cipta terhadap tiap Aplikasi yang memenangkan Challenge ini tetap menjadi milik Developer.
Challenge ini dapat diikuti oleh semua Aplikasi, sesuai dengan kriteria yang berlaku.
Anda hanya dapat memasukkan maksimal 1 Aplikasi.
Challenge Selesai