Anak-anak adalah tumpuan masa depan. Namun kini dengan tantangan pandemi, pendidikan anak-anak menjadi pertanyaan. Lewat Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Covid - 19 pertengahan Juni lalu, anak-anak di zona kuning, oranye, dan merah tak dapat melakukan pembelajaran tatap muka. Hal ini berlaku merata untuk level Pendidikan Anak Usia Dini hingga level pendidikan tinggi.
Implikasinya, mayoritas anak-anak Indonesia kini belajar di rumah dengan pendampingan orang tua serta panduan dari pihak sekolah secara online. Peraturan ini berlaku definitif dan hanya melonggar ketika sebuah daerah dinyatakan sebagai zona hijau.
Rutinitas baru ini telah berlangsung beberapa bulan ke belakang hingga waktu yang tak ditentukan. Banyak orang tua yang kian memberikan gadget alias gawai sebagai pilihan utama mengasuh anak.
Faktanya, laporan Komisi Penyiaran Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia ada di urutan ke-1 dalam urusan menonton siaran televisi terlama di antara negara-negara ASEAN. Anak Indonesia rata-rata menonton TV (dan main gadget) hingga 5-7 jam setiap hari. (Sebagai perbandingan, anak-anak di negara ASEAN lainnya sekitar 2-3 jam per hari.)
Apa dampaknya? Sebuah studi yang dilakukan oleh Paulus, et. al di NIH, 2018, menyatakan bahwa anak-anak dengan aktivitas depan layar (screen time) lebih 2 jam sehari akan memiliki skor berpikir dan bahasa yang lebih rendah. Studi ini tidak unik, melainkan banyak juga temuan serupa dari penelitian lainnya.
Tantangan pada Dicoding Challenge menyambut Hari Anak Nasional 2020 ini cukup unik. Tugas Anda adalah menciptakan sebuah karya digital berupa web / android app / iOS app / lainnya yang memberikan kesadaran pada anak-anak dan orang tua tentang bijak beraktivitas di depan layar selama di rumah saja. Karya tersebut diharapkan bisa mendorong anak-anak untuk tetap berkreasi, bermain, belajar secara aktif di rumah tanpa sepenuhnya bergantung pada gawai (device). Output dari karya ini diharapkan mampu membangun bonding alias kelengketan antara anggota keluarga karena hubungan yang bermakna dan pengasuhan yang suportif adalah kunci bagi anak-anak Indonesia yang gembira.
Inovasi Anda sangatlah kami tunggu. Anak-anak Indonesia adalah masa depan bangsa. Jika sukses mendidik anak-anak di masa kini, masa depan Indonesia akan cerah nanti.
Dengan Dukungan Orang Tua, Anak Indonesia Bijak Beraktivitas di Depan Layar
Kriteria Penilaian
Detail Penjurian:
Hak Cipta terhadap tiap Aplikasi yang memenangkan Challenge ini tetap menjadi milik Developer.
Challenge ini dapat diikuti oleh semua Aplikasi, sesuai dengan kriteria yang berlaku.
Anda hanya dapat memasukkan maksimal 1 Aplikasi.
Challenge Selesai