Cara Menghindari SQL Injection

Progressive Web App (PWA) di Indonesia: Tutorial Peluang & Tantangan

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi web mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu inovasi paling menarik adalah hadirnya progressive web app (PWA). Bagi kamu yang berkecimpung di dunia web development atau pemilik bisnis digital, memahami PWA bisa jadi langkah besar menuju user experience yang lebih baik. 

Nah, kali ini kita akan bahas tuntas soal PWA, khususnya perkembangan dan penerimaan teknologi ini di Indonesia, serta cara kamu bisa mulai dengan mengikuti tutorial PWA yang tepat.

Apa Itu Progressive Web App?

Sebelum kita masuk terlalu dalam, mari kita kenalan dulu dengan istilahnya. PWA atau progressive web app adalah aplikasi web yang menggabungkan kelebihan dari website biasa dengan fitur-fitur canggih dari aplikasi mobile.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Jadi bayangkan begini: kamu membuka sebuah website pada browser, lalu karena teknologinya mendukung, kamu bisa menyimpannya ke home screen, mengaksesnya secara offline, dan bahkan menerima push notification, mirip seperti aplikasi mobile native. Semua itu bisa realisasi karena teknologi PWA.

Ciri-Ciri PWA

Berikut adalah ciri-ciri utama dari sebuah aplikasi yang sudah menggunakan teknologi PWA.

  • Responsif: tampil maksimal dalam berbagai ukuran layar.
  • Bisa di-instal: kamu bisa menambahkan shortcut-nya ke home screen tanpa menggunakan Play Store atau App Store.
  • Offline-capable: tetap bisa diakses meskipun koneksi internet bermasalah atau bahkan tidak ada.
  • Cepat dan ringan: karena menggunakan caching pintar lewat service worker.
  • Aman: PWA wajib di-hosting pada HTTPS untuk perlindungan data pengguna.
  • Update otomatis: aplikasi akan memperbarui dirinya sendiri saat pengguna terhubung ke internet.

Mengapa PWA Penting di Indonesia?

Di Indonesia, penetrasi penggunaan smartphone sangat besar, tapi masih banyak tantangan dalam hal kecepatan internet, keterbatasan perangkat, dan memori penyimpanan. Di sisi lain, pengguna ingin pengalaman seperti menggunakan aplikasi native, tanpa harus menghabiskan banyak data untuk unduh aplikasi besar.

Nah, PWA menjawab semua tantangan ini.

  • Ukuran file kecil sehingga tidak memenuhi memori perangkat.
  • Minim penggunaan data karena file sudah disimpan secara lokal.
  • Cepat diakses, bahkan di area dengan koneksi lambat.
  • Tidak perlu instal dari toko aplikasi, ini memudahkan pengguna yang enggan mengunduh banyak aplikasi.

Inilah alasan beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Tokopedia dan Traveloka, mulai mengadopsi teknologi PWA sebagai bagian dari strategi digital mereka untuk menjangkau lebih banyak pengguna.

Tutorial PWA: Langkah Awal Membuat Aplikasi Web Modern

Tertarik untuk membuat PWA kamu sendiri? Tenang, kamu tidak harus jadi expert dulu kok. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa kamu ikuti dari tutorial PWA untuk pemula.

1. Siapkan Struktur Web Dasar

Mulailah dengan website biasa yang sudah responsif dan mobile-friendly. Pastikan HTML, CSS, dan JavaScript sudah kamu susun rapi.

2. Tambahkan File Manifest

File manifest adalah file JSON yang mendeskripsikan cara aplikasi kamu tampil ketika ditambahkan ke layar utama pengguna. Isinya kurang lebih seperti ini.

Jangan lupa link-kan file manifest ini pada file HTML kamu.

3. Tambahkan Service Worker

Service Worker adalah script JavaScript yang berjalan pada background dan bertugas mengatur caching sehingga website kamu bisa diakses secara offline.

Inilah contoh sederhana registrasi service worker.

4. Tes dan Validasi

Pastikan kamu meng-hosting website-mu pada HTTPS (bisa mulai dari localhost dengan sertifikat SSL atau pakai layanan seperti Netlify). Gunakan Chrome DevTools untuk menguji jika aplikasi kamu sudah memenuhi syarat sebagai PWA. Pilih tab “Lighthouse” untuk cek performa dan fitur.

Contoh PWA Lokal yang Inspiratif

Berikut adalah beberapa PWA buatan pengembang Indonesia atau perusahaan lokal yang bisa kamu telusuri sebagai inspirasi.

  • Tokopedia Lite: versi ringan dari marketplace besar ini bisa diakses langsung dari browser dan sangat cepat walaupun kamu sedang tidak punya jaringan stabil.
  • Traveloka WEB: dengan fitur booking dan pemesanan tetap tersedia meskipun koneksi tidak lancar.
  • Beritagar (sebelum rebranding): media ini pernah menawarkan PWA yang cepat dan nyaman dijelajah.

Melihat beberapa contoh di atas, kamu bisa bayangkan potensi luas dalam berbagai sektor: e-commerce, berita, edukasi, bahkan layanan publik.

Tantangan dan Peluang PWA di Indonesia

Walaupun menjanjikan, adopsi PWA di Indonesia belum seluas web atau aplikasi mobile konvensional. Beberapa penyebabnya bisa jadi seperti berikut.

  • Kurangnya edukasi soal manfaat PWA.
  • Belum semua browser mendukung sepenuhnya.
  • Kurangnya dukungan dari store digital besar.

Namun tenang, semua itu bukan hambatan besar kalau kamu mulai dari sekarang. Dengan makin stabilnya dukungan browser, seperti Chrome, Edge, Opera, dan Firefox, masa depan PWA bisa sangat cerah di Indonesia.

Yuk, Mulai Membangun PWA Versimu Sendiri!

Nah, setelah membaca sejauh ini, kamu pasti sadar bahwa PWA adalah teknologi yang sangat relevan dan potensial, khususnya di pasar negara berkembang seperti Indonesia. Tidak hanya menguntungkan pengguna, tapi juga memberikan nilai tambah bagi pengembang dan bisnis.

Kalau kamu tertarik ingin mulai, tapi masih bingung, cari sumber belajar atau tutorial PWA yang ringan dan aplikatif. Banyak kok sumber gratis, seperti dari MDN Web Docs, Google Developers, atau channel YouTube lokal yang mulai membahas ini.

Jangan tunggu sampai ketinggalan tren! Ayo mulai pelajari dan kembangkan aplikasimu menggunakan prinsip PWA. Tidak hanya untuk sekadar belajar, tapi bisa jadi langkah awal membangun solusi yang impactful bagi banyak orang.

Sekian pembahasan artikel kali ini, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir! 

Sampai jumpa dalam artikel lainnya. 👋


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.