Kadang kala, kita fokus pada hard skill untuk bekerja sebagai engineer, programmer, data scientist, atau posisi lainnya di bidang tech. Padahal kemampuan komunikasi, teamwork, growth mindset sudah menjadi soft skill prioritas rekruter yang wajib dimiliki oleh pelamar.
Kemampuan hard skill sudah pasti menjadi dasar atau landasan untuk bekerja di bidang industri ini. Namun, semakin banyak rekruter tech yang menekankan bahwa soft skill juga sudah menjadi hal penting dan bahkan wajib untuk mendapatkan pekerjaan di industri ini.
Sudut Pandang Rekruter Tech mengenai Pentingnya Soft Skill
Pada tahun ini (2023), Dicoding telah bekerja dengan lebih dari 250 perusahaan yang bergabung sebagai rekruter atau hiring partner melalui berbagai layanan rekrutmen yang disediakan dalam Dicoding Jobs.Â
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangLayanan rekrutmen ini termasuk platform pencarian kerja dan rekrutmen online, layanan talent acquisition atau sering disebut sebagai headhunting, beserta pelaksanaan pameran karier, seperti Grow with Google Career Fair 2023 dan Dicoding Career Fair 2023.
Salah satu hal menarik yang ditemukan ketika berdiskusi dengan HR practitioner, hiring manager, atau user dari perusahaan tersebut adalah kemampuan teknis tidak jadi prioritas utama dan tidak begitu ditekankan oleh mereka, terutama untuk posisi yang entry level, fresh-graduate, ataupun magang.
Mereka percaya pasti tidak akan begitu susah menemukan beberapa kandidat dengan kemampuan teknis dasar atau memadai, di antara ratusan bahkan ribuan pelamar yang muncul pada setiap lowongan pekerjaan mereka.
Para perusahaan ini lebih menekankan kepada keterampilan lunak (soft skill) yang wajib dimiliki oleh karyawan mereka. Hal ini menjadi prioritas mereka karena jauh lebih sulit menemukan talenta tech yang kuat di sisi soft skill sehingga dapat menjadi investasi baik bagi perusahaan.
Kata ‘investasi baik’ ini cukup menarik karena situasi ekonomi belakangan ini beserta sempat terjadinya tech winter telah menyebabkan berbagai perusahaan memikirkan penghematan biaya dan efisiensi dalam operasional mereka.
Hal ini juga mencakup sisi sumber daya manusia di mana mereka harus menemukan investasi yang lebih baik dari sisi talenta dan hiring. Investasi baik ini termasuk mencari talenta yang selalu positif dapat membantu perusahaan bertumbuh, selalu positif dalam bekerja sama dengan karyawan lainnya, dan selalu positif dalam usaha meningkatkan kemampuan diri pada perusahaan tersebut.
Talenta yang berupa investasi baik seperti ini biasanya akan lebih lama bertahan dalam sebuah perusahaan sehingga mengurangi biaya-biaya manajemen sumber daya manusia. Untuk mempekerjakan karyawan baru dibutuhkan biaya 90% lebih mahal daripada mempertahankannya.
Selain itu perusahaan dapat kehilangan berbagai kesempatan bisnis ketika seorang karyawan mengundurkan diri karena proses pencarian pengganti belum tentu bisa cepat.
Daftar Soft Skill Prioritas Rekruter Tech
Soft skill sangat berbeda dengan hard skill. Soft skill lebih fokus kepada karakteristik, kemampuan beradaptasi, sifat, dan cara seseorang berpikir. Walaupun soft skill adalah hal yang tidak bisa diukur dan tidak ada wujudnya, tetapi kamu bisa belajar untuk memperkuatnya.
Bagi kamu yang ingin masuk ke industri teknologi dan sukses berkarier di sini, berikut adalah beberapa soft skill prioritas rekruter yang perlu kamu miliki.
Kemampuan Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu unsur penting dalam hampir setiap pekerjaan. Bekerja dengan bagus saja tidak cukup. Kamu juga harus bisa mengomunikasikan hasil pekerjaan dengan baik.Â
Kamu akan menjadi satu bagian dari sebuah perusahaan. Perusahaan itu tidak hanya terdiri dari satu orang saja. Ada banyak karyawan dan stakeholders sehingga kamu harus dapat berkomunikasi dengan baik untuk menjaga hubungan kerja yang bagus dengan mereka semua.
Bagian dari kemampuan komunikasi termasuk mendengarkan fokus dan aktif, berkomunikasi tanpa menimbulkan konflik, public speaking, kemampuan bercerita dengan baik, dan kemampuan presentasi.
Begitu pentingnya kemampuan ini sehingga dalam proses technical interview kemampuan berkomunikasi dengan pewawancara mengenai cara menyelesaikan masalah dan langkah-langkah yang dilakukan untuk itu merupakan porsi penilaian yang lebih tinggi daripada kemampuan menghafal kode.
Kemampuan Teamwork
Kerja sama tim adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain. Ini sangat penting bagi perusahaan karena mereka perlu menjaga agar semua karyawan dalam suasana hati yang baik untuk bekerja.
Jika tidak dapat bekerja sama dengan baik, karyawan lain dapat menjadi tidak fokus pada pekerjaan mereka. Pengurangan tingkat kinerja ini akan membuktikan bahwa seseorang itu bukan investasi yang baik dan bahkan bisa dikatakan sebagai karyawan toxic sehingga perlu segera diberhentikan.
Bagian dari teamwork ini antara lain membantu menyelesaikan tugas anggota tim, berpartisipasi dengan baik dalam rapat, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan menghargai pendapat orang lain.
Sifat yang mendukung kemampuan ini adalah kemampuan menunjukkan empati, komunikasi yang baik, dan kesediaan kolaborasi dalam mencapai tujuan. Hal ini juga termasuk memiliki etika kerja yang baik dan kuat.
Memiliki etika kerja yang baik akan membangun hubungan positif dengan atasan atau bahkan rekan kerja tim. Mereka pasti lebih senang bekerja dengan seseorang yang rajin, siap membantu, dan tertarik untuk mencoba berbagai tugas yang tersedia.
Untuk dapat menunjukkan kamu memiliki teamwork kuat atau tidak, perbanyak pengalaman menyelesaikan sebuah proyek bersama. Kamu bisa ikuti berbagai program pelatihan yang menyertakan tugas akhir berupa capstone project yang perlu dikerjakan bersama-sama peserta lainnya, seperti Bangkit atau SIB.
Kemampuan Berkembang secara Mandiri
Perusahaan selalu mencari talenta yang siap berkembang dan menambah skill-set yang mereka miliki. Akan lebih menguntungkan jika perusahaan melakukan promosi gaji atau jabatan daripada merekrut karyawan baru untuk memenuhi kebutuhan skill-set yang baru.
Namun, pastinya ini hanya dapat mereka lakukan jika ada karyawan yang terbukti dapat mengambil alih tugas yang lebih berat tersebut.
Agar karyawan dapat terus siap mengambil ranah pekerjaan yang lebih tinggi, pastinya pelatihan dibutuhkan sehingga kemampuan teknis mereka dapat meningkat sesuai standar tersebut.
Sayangnya, belum tentu perusahaan dapat mengalokasikan waktu dan tenaga untuk merencanakan pelatihan tersebut. Oleh karena itu, betapa pentingnya karyawan untuk dapat secara mandiri berkembang dan melatih kemampuan mereka.
Salah satu sifat yang dapat dilatih agar semangat berkembang terus secara mandiri adalah sifat growth mindset. Growth mindset sendiri merupakan suatu pola pikir bahwa kamu ingin terus berkembang dari waktu ke waktu.
Dengan adanya growth mindset, kamu dapat tumbuh menjadi seorang pembelajar yang terus berusaha mengasah kemampuan dan potensi untuk menjadi diri yang lebih baik.
Kemampuan ini dapat dibuktikan dengan kesuksesan dalam melakukan berbagai pelatihan mandiri di luar pendidikan formal. Belajar pada sebuah platform seperti Dicoding akan membuktikan bahwa kamu punya semangat dan kemampuan untuk bisa mengalokasikan waktu belajar di antara kesibukan lainnya.
Menyelesaikan program pelatihan seperti Bangkit atau SIB yang ada pelatihan face-to-face bersama instruktur akan membuktikan bahwa kamu bisa fokus ketika suatu saat perusahaan mengadakan training.
Kesimpulan Pentingnya Memprioritaskan Soft Skill
Berbagai soft skill lain dapat juga membantumu menjadi prioritas hiring dalam industri tech. Namun, dengan memperkuat tiga soft skill prioritas rekruter di atas, kamu akan menjadi talenta yang menarik perhatian para rekruter dan perusahaan.
Berbagai tips sukses kerja di tech akan disampaikan melalui blog ini. Kamu bisa juga menonton berbagai webinar mengenai persiapan karier pada acara Dicoding Jobs Live (YouTube playlist: dicoding.id/jobsliveplaylist) atau webinar mengenai karier di industri teknologi pada acara Dicoding Career Fair 2023 (YouTube playlist: dicoding.id/careerfair2023playlist).