Lupakan imajinasi kita akan sosok developer yang melulu nerd dan laki-laki. Kini banyak sosok developer perempuan yang hadir memajukan ekosistem developer Indonesia. Muda, produktif, dan berbakat. Tesya Nurintan salah satunya.
Tesya Nurintan adalah lulusan perempuan pertama Kelas Menjadi Android Developer Expert. Gadis yang kini berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini sudah lama kenal dengan Dicoding. Setelah hadir roadshow Dicoding di kampusnya September 2015, ia sering mengikuti event yang kami selenggarakan.
Seperti dituturkan dalam videonya, kelas Dicoding Academy pertama yang ia ambil adalah “Membuat Aplikasi Android untuk Pemula.” Pengalaman itu membuatnya serius menekuni dunia android, sejalan dengan cita-citanya menjadi seorang programmer.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangMeski orang tua awalnya melarangnya mengambil jurusan Tehnik Informatika, Tesya tak bergeming. Ia ingin membuktikan pada ayah bunda bahwa passsion-nya bisa mengantarnya jadi orang yang bermanfaat.
Gigih berusaha, Tesya mengambil kelas Menjadi Android Developer Expert. Saat ditanya apa bagian terfavoritnya di kelas MADE, ia berseru, “Bedah kode. Setiap project akan di-review oleh expert yang menjawab setiap pertanyaan kita.” Ia pun lulus kurang dari 90 hari.
Leader dari Google Developers Student Club chapter Yogya ini cukup sibuk. Selain menjadi asdos, ia juga berkecimpung sebagai asisten riset di Dirakit, komunitas berbasis web yang memiliki misi untuk memajukan dunia Internet of Things di Indonesia.
Salah satu prestasi Tesya bersama Dicoding adalah menjadi seorang di antara peserta terbaik Program Pendidikan Lenovo tahun 2016. Produk aplikasinya memberi solusi bagi petani sawit yang kerap kesulitan mendapatkan pupuk dari distributor, terinsprasi kisah petani di kampung halamannya, Palembang.
Lewat usahanya, Tesya membuktikan tak ada hambatan dalam berprestasi. Perempuan juga handal menggeluti dunia programming yang memerlukan fokus dan self-discipline yang tinggi.
Dicoding bangga kelas MADE bisa membantunya berkarya dan meraih cita-cita sebagai seorang programmer.
“Peran Dicoding sangat besar sekali. Selain memberikan akademi (materi-red), Dicoding juga memfasilitasi para peserta, misalnya, dalam mempromosikan produk, dan lain-lain,” tutur Tesya.
Apakah kamu peserta berprestasi berikutnya?
Klik tautan berikut untuk mendaftar https://www.dicoding.com/academies/14
Registrasi hingga 9 Maret 2018