Mengejar Mimpi di Dunia Informatika Meski Lulus dari Bidang Statistika

Cerita Lukman Eka Arifandhi, Lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation

“Bisa berkembang di bidang IT adalah panggilan jiwa saya. Namun, kendala biaya membuat saya harus lanjutkan studi di perguruan tinggi kedinasan yang gratis dan menyediakan uang saku,” kenang Lukman Eka Arifandhi (38).

Lahir dan besar di daerah penghasil garam di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, pemilik nama panggilan Lukman ini punya minat yang kuat terhadap dunia teknologi sejak kecil. Ketertarikannya tumbuh saat ia berani mengotak-atik dan merakit komputer sendiri semasa sekolah.

Mulanya ingin lanjutkan kuliah dalam bidang teknologi atau elektro, Lukman harus mengubur mimpi itu karena terkendala biaya. Namun, dalam perjalanannya, Lukman berhasil menghidupkan kembali mimpi lamanya setelah bertemu dengan Dicoding dan belajar dalam program Coding Camp powered by DBS Foundation.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Seperti apa perjalanan Lukman dalam menjawab “panggilan jiwa”-nya yang datang dari dunia teknologi? Mari kita baca cerita lengkapnya!

“Jangan Benci Sebuah Pelajaran. Nikmati dan Ambil Hikmahnya.”

Sebagai sulung dari dua bersaudara, Lukman tumbuh dalam sebuah keluarga yang hangat. Ayahnya yang berprofesi sebagai guru otomotif di sebuah SMK dan ibunya yang berperan sebagai ibu rumah tangga memilki sebuah pesan yang senantiasa Lukman ingat sampai sekarang.

“Jangan benci sebuah pelajaran. Nikmati saja dan ambil hikmahnya,” ungkap sang ibu.

Pesan sederhana itulah yang menguatkan Lukman kala harus berhadapan dengan kenyataan tak bisa lanjutkan studi teknologi di perguruan tinggi. Kondisi ekonomi keluarga adalah alasannya. Oleh karenanya, Lukman berkuliah di Politeknik Statistika STIS, sebuah perguruan tinggi kedinasan yang bebas biaya dan memberikannya uang saku.

Meski jalannya menuju dunia teknologi harus “berputar,” Lukman mensyukuri jalan yang mesti ia tempuh. Lulus dari Politeknik Statistika STIS, ia berkesempatan untuk menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN) di Badan Pusat Statistik (BPS). Meski telah berkarier di dunia statistik, Lukman masih merasa bahwa IT adalah panggilan jiwa yang mesti ia jawab.

Belajar di Coding Camp powered by DBS Foundation Mengembalikan Lukman pada Jati Dirinya

Lukman kembali dipertemukan dengan mimpi lamanya saat salah seorang teman memperkenalkan Dicoding padanya. Dugaannya bahwa ia sudah tak bisa lagi menggapai cita-cita lamanya rupanya salah. Bertemu dengan Dicoding mendorong Lukman untuk mengikuti berbagai program pelatihan yang ada.

Dari Dicoding, Lukman mengenal program Coding Camp powered by DBS Foundation. Ia tertarik untuk ikut serta karena ingin catch up dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, ingin kembali ke “jati diri”-nya, serta program ini bebas biaya dengan pembelajaran Front-End Web Development yang mendalam.

“Materi yang disajikan jelas, runut, dan dibawakan dengan bahasa yang ‘membumi.’ Saya juga suka banget dengan cara review-nya: detail, teliti, dan ngajarin best practice secara nyata. Belajar di Coding Camp bikin saya ngerasa kalau program ini adalah tempat belajar yang serius tapi asyik,” ungkap Lukman.

Saat harus menggambarkan pengalaman belajarnya di Coding Camp powered by DBS Foundation hanya dalam satu kata, Lukman memilih “seru.” Ia mengaku belajar banyak hal, dimulai dari perencanaan aplikasi, coding best practice, hingga cara testing aplikasi. 

Program ini membuat Lukman yang sempat merasa nyasar dalam bidang statistik akhirnya bisa kembali ke jalur yang ia cintai.

Percaya Diri Lanjut S2 dan Kembangkan Sebuah Inovasi di Tempat Kerja

Belajar di Coding Camp sembari bekerja secara full-time membuat Lukman harus pandai membagi waktu. Namun, ia merasa sangat bersyukur karena bisa memperluas jejaring profesionalnya dengan sesama peserta, di mana ia banyak belajar bersama dan berdiskusi. 

Selain itu, keberadaan instructor yang merupakan expert dari industri serta fasilitator membuat proses belajar yang Lukman jalani dalam program ini terasa hidup.

“Rasa percaya diri saya tumbuh pascabelajar di Coding Camp powered by DBS Foundation, bikin saya akhirnya bisa lanjut S2 Layanan Teknologi Informasi di STEI ITB. Bahkan, saya bikin game edukasi sebagai tesis, sesuatu yang enggak pernah terbayang untuk dilakukan. Coding Camp enggak hanya kasih saya ilmu, tapi juga bantu saya wujudkan mimpi,” ujar Lukman.

Selain pengalaman belajarnya di Coding Camp antarkan Lukman untuk menamatkan studi S2 pada program studi impiannya, ilmu yang didapatkan Lukman pun membantunya untuk berinovasi di tempat kerja. Ia berhasil membuat sebuah web yang dapat digunakan untuk mempermudah proses monitoring data.

“Alhamdulillah, proyek ini diterima dan akan dikembangkan lebih lanjut,” ucap Lukman.

“Belajar Kalau Belum Pusing, Belum Masuk Ilmunya.”

Menamakan dirinya sebagai seorang developer single fighter, Lukman merasa bahwa ia harus memiliki kemampuan dari A sampai Z dalam hal pengembangan teknologi. 

Oleh karenanya, Lukman merasa bahwa seluruh kelas dalam program Coding Camp, dimulai dari kelas Front-End, Back-End, hingga DevOps, memainkan peranan penting dalam peningkatan keterampilannya.

“Belajar itu kalau belum pusing, berarti belum masuk tuh ilmunya, hehe,” ujarnya sembari tersenyum, menunjukkan bahwa ia adalah lulusan Coding Camp yang memiliki resiliensi yang sangat baik dalam menjalani proses belajar.

Kepada sesama talenta digital, khususnya mereka yang menempuh jalan yang sama, Lukman ingin menyampaikan pesan yang ibunya selalu sampaikan padanya, yakni, “Jangan benci sebuah pelajaran. Nikmati saja dan ambil hikmahnya.” Pesan itulah yang menguatkan dan membentuk Lukman menjadi talenta digital yang disiplin serta adaptif.

“Jangan minder kalau ada skills yang belum kamu bisa sekarang, karena semuanya butuh proses. Para expert pun dulunya belajar dari nol, seperti kita. Jadi, jangan patah semangat,” tutup Lukman. 

Ia ingin mengingatkan para talenta digital bahwa setiap orang yang hari ini menjadi IT expert adalah mereka yang konsisten dalam berproses—dan Lukman adalah salah satunya.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.