Sukses Transformasi Karier dengan Dedikasi

Sukses Transformasi Karier dengan Dedikasi

Cerita Fuad Syafa’at Muharram, Lulusan Dicoding Bootcamp Batch 1 yang Berhasil Melakukan Career Switch dengan Dedikasi

Survei yang dilakukan oleh EdX menemukan bahwa 32% pekerja pada rentang usia 22 sampai dengan 44 tahun berpikir untuk melakukan career switch, sedangkan 29% di antaranya sudah memutuskan untuk melakukannya. Fuad Syafa’at Muharram (28) adalah salah satu profesional muda yang berpikir untuk melakukan hal sama.

Setelah berkarier sebagai seorang bankir selama tiga tahun sesudah lulus, Fuad memutuskan untuk banting setir ke dunia teknologi. Lulusan Politeknik Negeri Samarinda, jurusan Teknologi Informatika, ini ingin kembali pada minat lamanya.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

“Awal mula ketertarikan pada teknologi karena game online yang sering saya mainkan waktu SMP dan SMA. Saat itu, saya berpikir untuk membuat sebuah gim,” kenang Fuad.

Agar perjalanannya dalam switching career berlangsung dengan mulus, Fuad memutuskan untuk memperdalam kemampuannya melalui platform Dicoding. Perkenalannya dengan platform ini membuat Fuad akhirnya mengikuti Dicoding Bootcamp Batch 1 pada tahun 2023.

Jam terbang tinggi dan ilmu coding yang mumpuni membawanya menjadi Product Manager di Otorita IKN Smart City APP sekaligus Senior Mobile Developer Flutter di PT Manggala Teknologi Nusantara. Bagaimana kisah Fuad saat belajar di Dicoding Bootcamp? Simak di sini!

Momen Masa Kecil Fuad Mendorongnya Menjadi Pribadi yang Kuat

Momen Masa Kecil Fuad Mendorongnya Menjadi Pribadi yang Kuat

Fuad lahir dan besar di Samarinda, Kalimantan Timur, dan saat ini berdomisili di Balikpapan. Ayahnya adalah seorang wirausaha mebel, sedangkan ibunya menjadi guru honorer di salah satu sekolah swasta. Pengalaman masa kecilnya tidaklah mudah, diwarnai dengan perginya sosok sang ayah.

“Ayah saya wafat ketika saya masih berusia 11 tahun. Saat itu, saya masih kelas 1 SMP,” kenangnya. 

Kepergian sang ayah menjadi momen yang mengubah hidupnya, mendorongnya untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Fuad juga selalu memegang harapan dan doa orang tuanya: kompas yang menuntunnya untuk menjalani hidup.

Dari situ, Fuad mulai mendalami teknologi. Berawal dari kecintaannya pada game online semasa SMP, ia sempat berpikir untuk membuat sebuah gim. Inilah yang mendorongnya mengambil jurusan Teknologi Informatika di Politeknik Negeri Samarinda.

Dari Bankir Menjadi Talenta Digital: Keputusan yang Tak Semua Orang Dukung

Dari Bankir Menjadi Talenta Digital Keputusan yang Tak Semua Orang Dukung

Lulus kuliah, alih-alih bekerja pada bidang teknologi, Fuad berkarier sebagai seorang bankir. Selama hampir tiga tahun, ia bekerja di salah satu bank BUMN di Indonesia.

“Beberapa tahun yang lalu, saya adalah seorang pegawai di Bank Mandiri,” ungkap Fuad. 

Namun, setelah dua tahun bekerja di sana, ia merasa ingin lebih mengembangkan diri dalam bidang yang diminatinya sejak kecil. Oleh karenanya, pada tahun ketiganya, Fuad memutuskan untuk berani: beralih karier menjadi seorang developer teknologi.

Keputusan ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak karena jenjang karier di bank sangat menjanjikan serta banyak yang meragukan pilihan Fuad untuk meninggalkannya. Namun, Fuad tetap teguh pada pendiriannya. Ia ingin mengikuti gairah lamanya dalam bidang teknologi.

Awalnya, Fuad tidak langsung mendapatkan pekerjaan sebagai seorang talenta digital. Ia mengikuti beberapa program magang dan mengerjakan proyek secara sukarela untuk membangun portofolio. Tak jarang, ia diragukan oleh orang-orang di sekitarnya.

“Selama beberapa bulan, banyak pihak mengira bahwa saya gagal karena belum sama sekali mendapatkan pekerjaan. Bahkan, teman saya mengajak kembali ke pekerjaan yang lama. Namun, saya menolak karena saya yakin dengan jalan ini,” kenang Fuad.

Kepercayaan diri dan kegigihan Fuad membuahkan hasil. Setelah beberapa bulan, ia mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai mobile developer, meskipun masih sebagai pekerja lepas. Namun, inilah titik awal perjalanannya menjadi talenta digital unggulan.

Dicoding Bootcamp: Program Pelatihan yang Dinantikan Fuad

Dicoding Bootcamp Program Pelatihan yang Dinantikan Fuad

Di tengah pencariannya untuk mengembangkan kemampuan teknologi, Fuad menemukan Dicoding Bootcamp. Pertemuannya dimulai dengan melihat iklan Dicoding Bootcamp di akun Instagram Dicoding.

Fuad sendiri sudah mengenal Dicoding sejak tahun 2016. Obsesinya untuk membuat gim mendorongnya untuk mengikuti kelas “Belajar Membuat Game untuk Pemula” dan kelas lainnya.

“Saya melihat bahwa materi yang dibawakan oleh Dicoding selalu lengkap dan mudah dipelajari,” ungkap Fuad.

Oleh karenanya, Fuad telah lama menanti Dicoding membuka program bootcamp. Ia yakin program tersebut dapat membantunya mendalami teknologi baru yang akan bermanfaat bagi penggarapan proyek lepasnya.

Belajar di Dicoding Bootcamp terbukti berdampak pada karier Fuad dan memberikan pengalaman berkesan baginya.

“Pengalaman paling berkesan bagi saya adalah saat membuat Capstone Project. Tantangannya ada pada mewujudkan ide yang kompleks dan menyelesaikannya dengan komitmen,” begitu ceritanya.

Dicoding Bootcamp menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan karier Fuad. Program ini membantunya mengembangkan ilmu coding, membangun koneksi dengan developer lain, dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berkarya di dunia teknologi. 

Sukses Berkarier di Dua Perusahaan Berbeda

Sukses Berkarier di Dua Perusahaan Berbeda

Saat ini, Fuad bekerja di Otorita Ibu Kota Nusantara sebagai Product Manager (IKN Smart City APP) dan PT Manggala Teknologi Nusantara sebagai Senior Mobile Developer Flutter. Di Otorita IKN, Fuad bertanggung jawab atas pengembangan aplikasi IKN Smart City, sebuah platform inovatif yang dirancang untuk membangun ibu kota yang cerdas dan berkelanjutan.

Sementara itu, di PT Manggala Teknologi Nusantara, Fuad memimpin tim pengembangan aplikasi mobile menggunakan Flutter, sebuah framework open-source yang populer untuk membangun aplikasi lintas platform. Keahlian Fuad dalam hal pemrograman, desain aplikasi, dan kepemimpinan tim menjadikannya aset berharga bagi kedua perusahaan tersebut.

Ketika ditanya perihal dampak Dicoding Bootcamp baginya, Fuad menjawab bahwa ia mendapatkan banyak ilmu baru yang tak cuma berkaitan dengan dunia teknologi, tetapi juga berkaitan dengan life skill.

“Selain kemampuan teknikal, soft skill juga penting untuk saya di dunia kerja,” jelasnya.

Ia pun mengamini bahwa kehadiran Dicoding Bootcamp turut membantu memenuhi kebutuhan talenta digital di masa depan. Hal ini selaras dengan hasil riset dari Bank Dunia dan McKinsey, yang menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030 atau sekitar 600 ribu orang per tahun.

Sebagai penutup, Fuad membagikan definisi suksesnya. Baginya, kesuksesan tak melulu soal pencapaian materi, tetapi juga tentang proses belajar. “Terus maju dan nikmati hasilnya, entah itu kegagalan ataupun keberhasilan. Jangan lupa berikan pengalaman kita kepada orang lain agar mereka dapat meraih kesuksesan juga,” pesannya.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.