Cerita Syukur Sirajuddin, Lulusan Program Google Career Certificates x Telkom
Di tengah arus transformasi digital yang melanda hampir seluruh sektor industri, kemampuan lintas disiplin menjadi kunci daya saing seorang profesional. Inilah semangat yang dimiliki oleh Syukur Sirajuddin (26), seorang staf Internal Audit di Telkom Indonesia.
Meski berkarier di bidang audit dan memiliki latar belakang pendidikan Akuntansi dari Universitas Telkom, Syukur memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan mengikuti program Google Career Certificates (GCC) x Telkom dan meraih sertifikasi Google Digital Marketing & E-Commerce Professional Certificate. Keputusan Syukur bukanlah tanpa pertimbangan. Ia tumbuh dengan nilai-nilai komitmen penuh dalam menyelesaikan sesuatu.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar Sekarang“Dalam peribahasa Makassar, ada yang disebut ‘kualleangi tallanga na toalia’, artinya lebih baik tenggelam di lautan daripada kembali ke tepi pantai,” ujarnya.
Filosofi ini menjadi pegangan hidupnya sebagai seorang perantau dari Makassar, Sulawesi Selatan, yang kini menetap di Jakarta Selatan. “Saya merasa harus menjadi seseorang yang sukses di perantauan daripada harus kembali ke rumah tanpa membawa hasil apa-apa,” tegasnya.
Tertarik Dalami Digital Marketing Meski Berlatar Belakang Pendidikan dan Karier di Bidang Keuangan
Syukur mengaku telah mengenal program GCC sejak masih kuliah, tetapi semakin tertarik saat bekerja di unit Financial Planning and Analysis di Telkom Indonesia. Di tengah kesibukannya sebagai auditor, ia memutuskan untuk mengambil program sertifikasi digital marketing dan e-commerce, sebuah bidang yang tampaknya jauh dari profesinya. Meski berbeda dari bidang kerjanya, Syukur merasa keputusan ini sangat strategis.
“Untuk menjadi auditor yang andal, saya perlu membekali diri dengan berbagai ilmu lintas disiplin. Ilmu di bidang digital marketing bukan hanya menjadi nilai tambah, tapi sudah menjadi kebutuhan di era digitalisasi saat ini,” jelasnya.
Ia menyadari bahwa peran seorang auditor modern tidak bisa lagi sebatas memeriksa angka. Mereka juga perlu memahami proses operasional perusahaan yang kini semakin terintegrasi dengan teknologi digital. Dengan mengikuti program GCC x Telkom, Syukur tidak hanya memperluas perspektifnya, tetapi juga membekali diri dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap dinamika bisnis digital.
Metode Belajar Fleksibel Memudahkan bagi Syukur yang Berkarier secara Full-Time
Mengikuti program sertifikasi profesional sambil bekerja penuh waktu tentu bukan perkara mudah. “Tantangan utama saya adalah membagi waktu antara pelatihan dan pekerjaan saya sebagai auditor. Pekerjaan saya menuntut fokus dan ketelitian tinggi,” katanya. Namun, ia menyiasati hal tersebut dengan disiplin waktu, yakni memanfaatkan malam hari dan akhir pekan untuk menyelesaikan modul pembelajaran.
Apa yang ia peroleh dari usaha tersebut sangat sepadan. “Pengalaman belajar saya di program GCC x Telkom sangat insightful dan membuka wawasan baru. Materi yang disajikan relevan dengan perkembangan industri digital dan mudah dipahami, bahkan bagi saya yang bukan berlatar belakang marketing,” ujarnya.
Salah satu materi yang paling membekas baginya adalah pembahasan tentang digital ads dan strategi penargetan audiens. Baginya, hal ini membuka perspektif baru tentang bagaimana perusahaan merancang kampanye yang efektif dan terukur secara digital.
Yang membuat program ini makin istimewa bagi Syukur adalah fleksibilitasnya. Pembelajaran yang dapat diakses kapan saja memungkinkan ia tetap produktif sebagai auditor tanpa mengorbankan proses belajar.
Ilmu yang Syukur peroleh dari program GCC x Telkom ia akui mulai dirasakan dalam berbagai aspek. “Ilmu yang saya peroleh, seperti pemahaman tentang perilaku konsumen digital dan pengelolaan platform e-commerce, saya terapkan dalam kehidupan pribadi, termasuk dalam mengelola personal branding,” tuturnya.
Lebih dari itu, pemahaman lintas sektor yang ia miliki membuat Syukur menjadi auditor yang lebih tajam dalam menganalisis proses bisnis dari berbagai sudut pandang. Ia kini dapat melihat bukan hanya dari sisi kepatuhan dan pengendalian internal, tetapi juga dari aspek strategis dan operasional yang berkelindan dengan dunia digital.
Program ini, menurutnya, juga menjadi pengingat pentingnya continuous learning bagi setiap profesional. “Program ini mendorong saya untuk terus belajar lintas bidang agar bisa lebih adaptif terhadap perkembangan bisnis di era digital,” ungkapnya.
Prinsip Hidup dari Tanah Bugis yang Dipegangnya Membuat Syukur “Berlayar” Jauh
Di balik komitmennya terhadap pengembangan diri, Syukur tidak lupa dengan akar yang membentuknya. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dibesarkan oleh ayah yang seorang wiraswasta dan ibu rumah tangga. “Orang tua saya tidak pernah menuntut saya menjadi sesuatu yang spesifik. Mereka hanya meminta saya mengejar apa yang saya sukai dan menjadi cita-cita saya,” katanya.
Nilai-nilai seperti kerja keras, komitmen, dan keberanian mengambil risiko ia warisi dari lingkungan keluarganya. Semua itu menjadi modal berharga dalam menapaki dunia profesional yang terus berubah. “Saya percaya bahwa dalam kondisi apa pun, kita harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Kalau gagal, lebih baik tenggelam daripada menyerah di tengah jalan,” katanya, mengutip kembali pepatah yang ia pegang erat.
Meski berangkat dari dunia audit, Syukur berani menyelami dunia digital marketing sehingga menjadikannya lebih siap menjawab tantangan zaman. Langkahnya mengikuti program GCC x Telkom bukan sekadar menambah sertifikat dalam portofolio, tetapi menunjukkan growth mindset yang kuat dan kemauan untuk terus relevan.
Sebagaimana prinsip hidupnya yang berasal dari tanah Bugis, Syukur telah membuktikan bahwa ia memilih untuk terus maju, bahkan jika itu berarti harus berlayar jauh dari zona nyaman. Karena baginya, tidak ada yang lebih berharga daripada menyelesaikan perjalanan dengan kepala tegak dan bekal ilmu yang siap ia aplikasikan untuk masa depan yang lebih cerah.
