Peroleh Bekal Ilmu yang Relevan dari Dicoding untuk Karier di BUMN

Cerita Krisna Diva, Lulusan Program Intensif di Dicoding

Tak semua orang bisa meraih keberhasilan dengan mudah. Keberhasilan Krisna Diva (22) menjadi seorang talenta informatika dimulai dari kediamannya yang sederhana di Medan, Sumatera Utara. 

Dari rumah itulah kedua orang tuanya mengajarkannya nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan rasa syukur. Kondisi ekonomi keluarganya membuatnya belajar bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah, melainkan alasan untuk berjuang lebih keras.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Meski sempat gagal masuk perguruan tinggi negeri, Krisna tak kehilangan arah. Ia memilih jalur alternatif, menggali potensi diri lewat pendidikan formal di jurusan Ilmu Komputer, dan memperkuat keahliannya lewat program belajar intensif di Dicoding.

Di tengah kesibukan skripsi dan magang, ia tak hanya mampu menyelesaikan kuliah lebih cepat dari waktu normal, tetapi juga membuktikan bahwa ia bisa meraih mimpinya sebagai seorang software engineer di perusahaan BUMN.

Tumbuh dari Keluarga Sederhana, Krisna Memahami Pentingnya Usaha Sungguh-Sungguh

Krisna lahir di Medan dalam keluarga sederhana yang menjunjung tinggi nilai kerja keras, kejujuran, dan rasa syukur. Ayahnya adalah penggiling bumbu di pasar tradisional, sementara ibunya adalah guru honorer di sebuah sekolah dasar swasta. 

Dari lingkungan sederhana inilah Krisna belajar bahwa pendidikan dan usaha sungguh-sungguh adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik.

“Orang tua saya selalu menekankan pentingnya belajar dan tidak mudah menyerah. Mereka ingin saya sukses, tapi tetap rendah hati dan berbakti,” ujar Krisna.

Sejak kecil, teknologi telah memikat perhatian Krisna. Meski sempat gagal masuk perguruan tinggi negeri, Krisna tak menyerah. Ia memilih berkuliah di Universitas Methodist Indonesia, jurusan Ilmu Komputer. 

Keputusan itu ia ambil dengan pertimbangan matang, yakni kualitas program studi yang baik, fasilitas mendukung, dan biaya terjangkau bagi keluarganya.

Belajar dalam Program Intensif di Dicoding sembari Skripsi dan Magang

Di tengah perjalanan kuliahnya, Krisna mengenal Dicoding lewat Instagram. Platform ini menarik perhatiannya karena menawarkan pelatihan coding yang aplikatif dan selaras dengan perkembangan industri. Meskipun ia sudah menempuh pendidikan IT secara formal, Krisna merasa bahwa pembelajaran tidak boleh terbatas hanya di ruang kelas.

“Dicoding memberikan perspektif berbeda, terutama soal teknologi terbaru dan praktik terbaik di industri. Selain itu, sertifikat dan portofolio dari proyek yang dikerjakan di Dicoding sangat membantu untuk karier,” ungkapnya.

Tak sekadar ikut-ikutan, Krisna memilih untuk menekuni beberapa program belajar intensif di Dicoding. Keikutsertaannya pada program-program tersebut bukanlah perkara mudah. 

Pada saat yang sama, Krisna juga sedang mengerjakan skripsi, menjalani magang di salah satu badan usaha milik negara (BUMN), serta mengikuti sebuah program inkubasi startup. Semua itu ia jalani bersamaan, meski untuk mendengarnya saja sudah melelahkan.

“Tantangan terbesar saya adalah mengatur waktu. Saya buat jadwal harian ketat dan time blocking untuk semua aktivitas. Sebagai seseorang yang kadang lupa akan materi, saya menanganinya dengan belajar berulang-ulang, buat catatan, dan praktik terus menerus,” kenangnya.

Berhasil Lulus Kuliah dalam Kurun Waktu 3,5 Tahun dan Memperluas Networking

Kerja keras Krisna berbuah manis saat ia berhasil lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun, lebih cepat dari masa studi normal. Di tengah kepadatan aktivitasnya, ia juga berhasil membangun portofolio digital yang solid, lengkap dengan proyek nyata dari hasil pembelajarannya di Dicoding.

Salah satu hal yang paling Krisna hargai dari Dicoding adalah pendekatan hands-on learning. Lewat proyek-proyek nyata, ia tak hanya memahami teori, tapi juga mengaplikasikannya langsung.

“Kelas-kelas pemrograman web dan Android sangat relevan dengan pekerjaan saya sekarang. Materinya langsung bisa saya terapkan,” katanya.

Selain ilmu, Krisna juga mendapatkan jejaring yang luas. Ia bertemu dengan banyak teman baru dari seluruh Indonesia, mentor berpengalaman, dan instruktur yang suportif. “Sampai sekarang kami masih sering komunikasi dan saling bantu,” ucapnya.

Berkarier di BUMN Setelah Lulus Kuliah

Bekal dari Dicoding ternyata sangat bermanfaat ketika Krisna mulai melamar kerja. Dalam proses wawancara, ia mampu menunjukkan proyek yang dikerjakan selama belajar, menjelaskan prosesnya dengan percaya diri, dan menyodorkan sertifikat sebagai bukti kompetensi.

Tak lama setelah lulus kuliah, ia diterima sebagai Software Engineer di PT Perkebunan Nusantara IV, sebuah BUMN pada bidang perkebunan yang berbasis di Sumatera. Di sana, Krisna bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem aplikasi web ataupun mobile, serta mengelola database dan proses deployment.

Programming skills dari Dicoding langsung terpakai di pekerjaan. Bahkan, problem-solving mindset yang diajarkan sangat membantu saat menghadapi kendala teknis di kantor,” katanya.

Krisna adalah bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah halangan untuk sukses di dunia teknologi. Dengan konsistensi dalam belajar, strategi manajemen waktu, dan semangat pantang menyerah, ia berhasil menembus dunia profesional yang kompetitif.

“Pesan saya untuk teman-teman calon talenta digital adalah konsistenlah dalam belajar dan jangan takut mencoba hal baru. Manfaatkan platform seperti Dicoding untuk upgrade skills. Bangun portofolio, bangun jejaring, dan yang terpenting, tetap rendah hati,” tutup Krisna.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.