Cerita Yeni Pujiati, Lulusan Program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Dicoding
Selalu mempertanggungjawabkan pilihannya adalah nilai yang selalu kedua orang tua Yeni Pujiati (23) ajarkan padanya. Sehingga, ketika pemilik nama panggilan Yeni ini membuat pilihan untuk terjun ke dunia teknologi, ia bertanggung jawab atas pilihannya tersebut dengan bersungguh-sungguh mengasah diri.
Kesungguhan Yeni dibuktikan dengan belajar dalam program SIB Dicoding. Meski perjalanannya tak selalu mulus, Yeni berhasil lulus dan memulai karier teknologi purnawaktu di sebuah perusahaan distributor alat berat terbesar di Indonesia.
đź’» Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangBagaimana Yeni berproses dalam program SIB Dicoding hingga akhirnya berhasil menjadi seorang talenta digital? Mari kita baca cerita lengkapnya.
Lahir dari Keluarga Sederhana, Yeni Tumbuh sebagai Pribadi yang Tekun
Yeni lahir di Cilacap pada 2001 sebagai bungsu dari dua bersaudara dari sebuah keluarga yang sederhana. Kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh. Hal itu membuat Yeni terdorong untuk belajar tekun demi mendapatkan beasiswa yang dapat meringankan beban keluarga dalam membayar biaya kuliah. Sejak kecil, Yeni diajarkan untuk bertanggung jawab atas pilihan hidupnya, selalu berpegang pada nilai kejujuran, serta semangat untuk terus belajar.
Saat lulus SMA, Yeni memutuskan melanjutkan pendidikan di Universitas Kristen Immanuel, jurusan Informatika. Keputusan ini didasarkan pada alasan pribadi dan kedekatan dengan saudara yang tinggal di sekitar kampus. Ketertarikannya pada teknologi baru benar-benar berkembang setelah ia mendalami dunia perkuliahan. Semakin ia belajar, semakin ia sadar bahwa dunia teknologi menawarkan banyak tantangan menarik untuk dipecahkan.
“Saat semester empat, saya sempat ragu dan merasa salah jurusan karena materi yang saya hadapi semakin teknis. Rasanya mau nyerah, tapi saya ingat nilai tanggung jawab yang diajarkan oleh kedua orang tua saya,” kenang Yeni
Yeni mencari cara untuk memahami pemrograman dengan menjadi asisten dosen pada mata kuliah Object Oriented Programming (OOP), yang justru merupakan mata kuliah yang ia anggap sulit. Menyusun materi untuk mahasiswa lain membantu Yeni memahami konsep secara lebih mendalam, hingga akhirnya meningkatkan kepercayaan dirinya dalam pemrograman.
“Belajar di SIB Dicoding Bagai Dapat Bekal Makan dari Ibu”
Kesempatan besar datang ketika Yeni mengetahui program SIB Dicoding dari dosennya. Ia melihat program ini sebagai peluang untuk memperdalam pemahamannya sebelum melangkah ke dunia profesional. Dicoding dipilihnya karena reputasinya sebagai platform pembelajaran pemrograman yang diakui secara luas. Yeni pun mengambil learning path Front-End Web dan Back-End Development.
“Buat saya, belajar di SIB Dicoding itu seperti dapat bekal makan dari ibu: bergizi, enak, dan tidak instan. Bergizi karena materinya berbobot dan relevan dengan industri, enak karena komunitasnya suportif dengan mentor yang siap membantu, serta tidak instan karena setiap tugas diperiksa oleh reviewer secara teliti. Proses ini yang membuat saya tidak hanya menguasai coding, tetapi juga bisa berpikir kritis, menerima masukan, dan memperbaiki diri,” ungkap Yeni.
Meski menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran terstruktur yang memiliki batas waktu, Yeni menyadari bahwa ini membantunya lebih disiplin dalam menyelesaikan modul. Ia mengakui bahwa bagian terbaik dari SIB Dicoding adalah jaringan pertemanan yang suportif, baik dengan teman kampus maupun teman baru dari berbagai daerah. Pengalaman ini membuatnya semakin yakin bahwa ia tidak sendirian dalam perjalanan belajarnya.
Selain ilmu dan pengalaman, Yeni juga mendapatkan sertifikat hasil belajar yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas resumenya. Bahkan, ia masih menggunakan reward dari Dicoding berupa tas yang ia jadikan sebagai kenang-kenangan dari perjalanan belajarnya.
Berkarier di PT United Tractors Tbk Pasca SIB Dicoding
Setelah menyelesaikan program, Yeni melamar ke PT United Tractors Tbk sebagai Web Developer. Ia merasakan dampak positif dari SIB Dicoding terhadap wawancaranya. Sertifikat yang ditampilkan di LinkedIn dan resume membuatnya lebih menonjol di mata perekrut. Selain itu, sesi mentoring dalam SIB juga membantunya menghadapi wawancara dengan lebih percaya diri.
Akhirnya, Yeni berhasil diterima di perusahaan tersebut dan bertanggung jawab untuk mengembangkan back-end untuk sistem pemesanan spare part alat berat dalam platform UT Connect. Ia memastikan sistem berjalan optimal agar pelanggan dapat melakukan pemesanan dengan mudah dan cepat.
Bagi Yeni, SIB Dicoding telah membentuk kebiasaan self-learning yang terus berlanjut hingga sekarang. Saat magang, ia bahkan mendapatkan penghargaan Best Couple Self-Learner. Kebiasaan ini memudahkannya dalam mengeksplorasi kode, membaca dokumentasi, dan beradaptasi dengan teknologi baru di tempat kerja.
“Teknologi adalah Bidang yang Inklusif”
Yeni juga merasa bahwa program SIB Dicoding tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kesiapan menghadapi tantangan di dunia kerja. Ia menjadi lebih aktif dalam mencari solusi terhadap permasalahan teknis serta lebih mandiri dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di industri.
Selain pengalaman belajar yang membentuknya secara profesional, Yeni juga mendapatkan kesempatan berjejaring dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Interaksi dengan mentor, rekan satu program, dan profesional industri memberikan perspektif baru yang memperkaya wawasannya tentang dunia teknologi. Ia juga mendapatkan inspirasi dari kisah sukses para alumni yang telah lebih dulu menapaki karier di bidang teknologi.
Untuk para talenta digital perempuan yang ingin mengikuti jejaknya, Yeni berpesan bahwa dalam dunia developer, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
“Semangat belajar dan kemauan untuk terus haus akan ilmu adalah modal utama. Jangan ragu untuk mencoba karena kesempatan selalu ada bagi mereka yang siap berusaha. Teknologi adalah bidang yang inklusif dan perempuan pun memiliki potensi besar untuk berkembang serta berkontribusi di dalamnya,” tutup Yeni.