Pendidik Luar Biasa yang Memotivasi 600 Siswa untuk Belajar di IDCamp

Pendidik Luar Biasa yang Memotivasi 600 Siswa untuk Belajar di IDCamp

Cerita Bapak Denis Aji Muhamad Jabar, Lulusan Program IDCamp

Pantang berhenti belajar bagi siapa pun yang berkarier di bidang teknologi. Terlebih, jika seseorang beprofresi sebagai seorang pendidik teknologi. Bapak Denis Aji Muhamad Jabar (26) memahami betul hal ini.

Tak ada yang lebih penting bagi Pak Denis selain memastikan dirinya senantiasa memiliki pengetahuan teknologi yang relevan di masa kini agar murid-muridnya di SMK Sangkuriang 1 Cimahi bisa dibentuk menjadi talenta digital unggul. Langkah yang Pak Denis ambil untuk mewujudkan hal itu adalah dengan belajar di program beasiswa IDCamp.

đź’» Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Merasa telah memetik banyak manfaat dari keikutsertaannya di program beasiswa IDCamp, Pak Denis mengarahkan siswa-siswinya untuk belajar di program yang sama. Hasilnya? Ratusan anak didik Pak Denis terdaftar di program ini.

Bagaimana perjalanan Pak Denis sebagai pendidik teknologi dengan tekad yang tinggi dalam menempa peserta didiknya agar bisa jadi talenta digital terdepan? Mari kita baca cerita lengkapnya!

Pendidikan Adalah Hal Tak Terpisahkan dari Hidup Pak Denis Sejak Kecil

Bapak Denis, Pendidik Teknologi

Pak Denis lahir di Kabupaten Sukabumi, di tengah keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai guru agama. Pentingnya edukasi dan keagamaan dalam keluarga Pak Denis sempat mendorongnya untuk mengambil studi Perbandingan Agama di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung. Sayangnya, studi tersebut tak diselesaikannya.

Telah mendapatkan asupan pendidikan agama yang komprehensif dari lingkungan keluarga sejak kecil membuat Pak Denis merasa perlu melebarkan sayapnya ke bidang lain. Pilihannya kemudian jatuh pada bidang Teknik Informatika.

“Alasan saya berpindah jurusan kuliah dari Perbandingan Agama ke Teknik Informatika karena kalau dari segi perkembangan, sejak dulu hingga sekarang, agama sudah memiliki aturan ajeg yang tidak berubah-ubah. Hal itu berbeda dengan teknologi yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi yang tiada henti inilah yang membuat saya merasa tertarik untuk mempelajarinya,” kenang Pak Denis.

Alhasil, Pak Denis mengulang studi sarjananya di Teknik Informatika, Universitas Langlangbuana. Meski sudah berpindah jurusan, nilai-nilai pendidikan tetap lekat di hati Pak Denis. Hal itu membuatnya antusias untuk mengisi waktu kuliahnya dengan mengikuti program Kampus Merdeka Mengajar kala duduk di semester tujuh.

Sembari menjalani perkuliahan, Pak Denis menjawab panggilan hidupnya untuk mengajar. Ia pernah menjadi pendidik di SDN Trikarsa Bandung, bahkan melakukan pembinaan terhadap banyak kepala sekolah dan guru SD dalam hal penggunaan Google Workspace.

Mengenal IDCamp dari Logo Dicoding pada Cetakan Sebuah Kaos

Sebelum menjadi seorang pendidik teknologi yang mahir di bidangnya dan senang mengakomodir anak-anak didiknya untuk bertumbuh di bidang yang sama, Pak Denis pernah melewati masa ketika ia masih “buta” soal coding. Saat itu, Pak Denis masih duduk di semester satu atau dua.

“Saat itu, saya belum kenal Dicoding sama sekali. Uniknya, saya kenal platform belajar ini dari kaos berlogo Dicoding yang dikenakan teman sesama mahasiswa yang kebetulan sedang ngoding. Saya jadi penasaran, Dicoding itu apa, lalu mencari tahu sendiri. Akhirnya, saya nemu kalau Dicoding adalah platform belajar yang menyediakan banyak program pelatihan teknologi unggulan,” ucap Pak Denis.

Sejak mengenal Dicoding, Pak Denis rajin mengikuti berbagai program pelatihan yang tersedia, salah satunya adalah IDCamp. Bekal ilmu teknologi yang didapatkannya dari program IDCamp membuatnya siap saat dipercaya sebagai Guru Produktif di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), SMK Sangkuriang 1 Cimahi, bahkan diamanahi jabatan Ketua Jurusan.

Meski sibuk dengan kegiatan mengajar serta belajar di IDCamp, Pak Denis masih meluangkan waktu untuk mengajar di madrasah dan mendalami keahlian berbahasa Arab di luar waktu kerjanya. Ini karena pendidikan keagamaan merupakan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh keluarga Pak Denis dan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Mengajak Lebih dari 600 Siswa untuk Belajar di IDCamp

Sejak mengenal IDCamp melalui Dicoding, terhitung Pak Denis sudah melatih diri di program ini sebanyak lima kali, termasuk program yang bersifat reguler hingga virtual training untuk para pendidik. Alasan Pak Denis giat belajar meski sudah berprofesi sebagai pengajar adalah ia ingin mengimani salah satu hadist yang disampaikan Rasulullah S.A.W yang menyebutkan bahwa sebaik-baik di antara kalian adalah yang belajar dan yang mengajarkannya.

Berpegang teguh pada hadist tersebut, Pak Denis tidak hanya menyerap ilmu yang diterimanya dari program IDCamp, tetapi juga mengimplementasikannya pada murid-muridnya. Merasa waktu yang tersedia untuk bisa mengajarkan ilmu teknologi komprehensif pada siswa-siswinya terbatas, Pak Denis mendorong mereka untuk belajar langsung dari ahlinya di program IDCamp.

“Memang selalu saja ada siswa yang menghubungi saya saat kurang memahami materi, tetapi Alhamdulillah, materi yang diajarkan di program IDCamp bersifat up to date, sehingga siswa bisa memperoleh ilmu yang sifatnya terkini. Dampak positif yang program IDCamp berikan membuat saya mendorong lebih banyak siswa untuk belajar di program ini,” ungkapnya.

Memiliki misi agar kebermanfaatan program IDCamp dirasakan oleh banyak siswa SMK Sangkuriang 1 Cimahi, Pak Denis memanfaatkan program referral sebaik-baiknya. Ia berhasil menggiring lebih dari 600 siswa di sekolahnya untuk belajar di program ini demi memperkaya portofolio peserta didiknya.

Dari Fasilitator Hingga Kerja Sama dengan Industri: Pak Denis Adopsi Metode Belajar di IDCamp

Sebagai pembelajar teknologi di IDCamp dan pendidik yang mengajak putra-putrinya untuk belajar di program yang sama, Pak Denis terkesan dengan metode belajar berbasis praktik yang diterapkan dalam program tersebut. Metode ini kemudian ia terapkan pada proses pembelajaran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

“Melihat IDCamp memiliki forum diskusi bahkan fasilitator yang sangat membantu peserta dalam menjalani program, SMK Sangkuriang 1 Cimahi terinspirasi untuk melakukan hal sama. Kami pun membentuk sebuah forum diskusi dan menunjuk para siswa-siswi berprestasi yang memiliki semangat untuk membantu orang lain untuk menjadi fasilitator bagi kawan-kawannya,” ujar Pak Denis dengan penuh semangat.

Metode study group yang Pak Denis jalankan di SMK Sangkuriang 1 Cimahi membuat proses pembelajaran siswa jauh lebih efektif dan mewujudkan kolaborasi positif antar siswa. Kini, SMK Sangkuriang 1 Cimahi bahkan berencana untuk menggandeng berbagai industri, layaknya Dicoding, untuk membentuk kesiapan para calon lulusan SMK.

“Sebagai seorang pendidik, saya melihat teknologi selalu berkembang dan inilah yang menyebabkan pergeseran penggunaannya oleh putra-putri kita ke arah aktivitas yang kurang produktif. Hadirnya program seperti IDCamp sangat membantu kami, para pendidik, untuk bisa mengarahkan putra-putri kami untuk memanfaatkan teknologi secara positif.

Agar hal ini terwujud, para guru mesti menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Sebelum kita mengarahkan mereka untuk memanfaatkan teknologi sebagai sumber pembelajaran yang berkualitas, kita harus lebih dulu mencontohkan mereka bahwa kita pun memiliki semangat belajar sepanjang hayat,” tutup Pak Denis.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.