Member Dicoding ini Menciptakan Aplikasi Pendamping Orang yang Hidup dengan Autoimun
Yasmin Salamah (19 thn) menciptakan “Thymun,” aplikasi android juara pendamping odamun alias orang yang hidup dengan autoimun, sebuah kondisi tubuh langka yang hingga kini belum ada obatnya. Yasmin dan kedua rekan setimnya Rahman Dany Asyifa dan Tsonya Yumna Afifa, boleh bangga. Karya mereka menyabet juara 1 kategori “Software” dalam ajang GEMASTIK 2019 (Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2019 oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti. Wow!
Seperti apa kisahnya? mari kita simak
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangNiat Membantu Orang yang Hidup dengan Autoimun
Yasmin, sosok odamun yang tangguh ini, mengaku
“Alasan utama saya menciptakan Thymun bukan karena saya sendiri penyandang autoimun. Saya riset selama 2 tahun tentang autoimun tapi memang sulit referensinya. Untuk itu saya terpikir ide solusi. Bersyukur lewat belajar Android di Dicoding, saya bisa menuangkan ide saya lewat aplikasi.” (Yasmin Salamah)
Lewat Thymun, peserta kelas Menjadi Android Developer Expert di Dicoding ini ingin meningkatkan kualitas hidup penyandang autoimun. Serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penyakit autoimun itu sendiri.
Meski mungkin mayoritas masyarakat Indonesia masih awam tentang autoimun, belakangan publik diramaikan dengan berita Lady Gaga, Selena Gomez, Raditya Dhika dan Ashanty, tokoh publik dalam dan luar negeri yang mengaku menderita autoimun. Memang seperti apa kondisi autoimun itu? Kita simak
Apa sih Autoimun itu?
Autoimun adalah kondisi sistem imun yang seharusnya melindungi kekebalan tubuh, malah menyerang tubuh sendiri.
Jumlah penderita autoimun di seluruh dunia semakin meningkat (Learner, Jeremias, Matthias 2015). Termasuk di Indonesia di mana diperkirakan ada 5,000 orang penyintas autoimun. Sebanyak 80% di antaranya adalah perempuan usia produktif, seperti dituturkan Dr. dr. Iris Rengganis SP.PD Dewan Pembina MCF, yayasan yang peduli pada autoimun. (Gatra, 2019).
Diperkirakan ada lebih dari 80 varian penyakit yang muncul dari kondisi autoimun ini. Dilansir dari Hello Sehat, beberapa di antaranya yang umum diderita odamun, antara lain:
- Rematik: nyeri sendiri ini menyebabkan sendi kaku, dan bengkak. Mobilitas jadi sulit.
- Lupus: gejalanya meliputi demam, berat badan turun, rambut rontok, kelelahan luar biasa, ruam, nyeri sendi dan otot, sensitif pada sinar matahari,dll.
- Psoriasis: kulit bersisik, kemerahan, gatal nyeri.
- Penyakit radang usus: diare, perdarahan dubur, penurunan berat badan, dan kelelahan.
- Diabetes mellitus tipe 1: yang terdampak adalah penglihatan, ginjal, saraf, dan gusi
- Sklerosis ganda: masalah pada otak dan sumsum tulang berakibat pada kebutaan, koordinasi yang buruk, kelumpuhan, otot menegang, mati rasa, dan lemah.
Autoimun tidak menular namun seumur hidup, kronis, serta belum ditemukan juga penyebab pasti dan obat penyembuhnya. Penyintas kerap tak sadar bahwa gejala penyakit yang dideritanya disebabkan oleh kondisi autoimun.
Kurang informasi kerap membuat para penderitanya tak memahami kondisi tubuhnya sendiri, penanganan, serta ada tidaknya support system di sekitarnya.
Hal ini pula yang dialami oleh Yasmin yang 2 (dua) tahun lalu akhirnya mengetahui dari dokter bahwa dirinya tengah bergelut dengan systemic lupus aritmateus. Hidup dengan autoimun, mahasiswa semester 5 Ilmu Komputer IPB ini lalu mengaku:
“Kalau sedang kambuh, mobilitas saya, terganggu. Mudah lelah tapi tak bisa disembuhkan dengan tidur saja. Ada juga gangguan kognitif.” (Yasmin Salamah)
Cerita Yasmin dialami ribuan Odamun lainnya di Indonesia. Seperti Yasmin, mayoritas adalah perempuan, muda di usia produktif, dan datang dari kelompok ekonomi atas hingga marginal. Masing-masing berjuang sendiri untuk mengobati dan kerap tersandung minimnya informasi.
Inovasi Thymun
Saat pertama kali tahu dirinya mengidap Autoimun, Yasmin melakukan riset sendiri selama 2 (dua) tahun terakhir. Pertanyaan besar buat Yasmin, selalu:
“Bagaimana ya, cara meningkatkan kualitas hidup Odamun?” (Yasmin Salamah)
Tentunya agar Odamun tetap bisa produktif, berkarya, dan tumbuh harapan positifnya untuk masa depan.
Jawabannya lahir tahun 2019 lewat Thymun garapan Yasmin dan tim.
Fitur dan fungsinya sbb:
- Track Kesehatan
Fungsinya melihat perkembangan intensitas gejala odamun. Terdapat skalar intensitas rasa sakit dan keparahan untuk tiap gejala dan fitur penyimpanan hasil cek kesehatan. - Jurnal Harian
Menghindari brainfog (keadaan lupa yang kerap diderita). Terdapat fitur mood meter, serta list-to-do agar odamun bisa men-track dan mengatur agendanya. - Komunitas
Menguatkan psikis odamun. Terdapat fitur update status, like, dan komentar yang bisa dimanfaatkan dan jadi sarana interaksi para odamun. - Diet Odamun
Menyediakan daftar makanan anjuran dan pengukuran komposisi makanan. Ini untuk meminimalisasi perburukan penyakit lewat makanan-makanan mengandung gluten. - Jendela Odamun
Memuat pengetahuan dan info tentang odamun
Mendapatkan Skill Pengembangan Android dari Dicoding
Bagaimana Yasmin mewujudkan aplikasi Thymun?
Datang dari latar belakang developer, Yasmin menguasai skill pengembangan android yang didapatkannya dari Dicoding Academy.
“Basic android untuk bikin Thymun itu ya…saya belajarnya ya dari Dicoding. Terima kasih Dicoding!”(Yasmin Salamah)
Gayung bersambut. Thymun menyabet Juara 1 di kategori “Software” dalam ajang GEMASTIK 2019 (Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2019 oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti.
Sebelum timnya menjuarai kompetisi Gemastik, Yasmin pun sempat memenangkan kompetisi LINE Creativate Challenge 2018 di 2 kategori. Kala itu ia membuat chatbot khusus pendamping user wanita memprediksi waktu menstruasi, tips higienitas, dan informasi kewanitaan lainnya.
Bedanya, di kompetisi Gemastik ini Yasmin bekerja dalam tim dan mendapat bimbingan sang dosen, Auzi Asfarian (kedia dari kanan, foto bawah). Dalam tim, Yasmin berperan sebagai android developer, Rahma berperan sebagai desainer, dan Tsonya berperan sebagai public relations. “Lebih seru. Solid bertiga. Kadang-kadang saya lagi down ya mereka support saya,” ujarnya.
Prospek Thymun
Dari Desember hingga Mei 2020, Thymun ada di dalam fase testing. Istimewanya, keberadaan aplikasi ini telah diketahui dan didukung oleh Autoimun Indonesia. Saat ini komunitas tersebut tengah memvalidasi fungsionalitas Thymun dan memastikan Thymun dapat tepat guna serta aman bagi Odamun.
Rencananya Juni 2020 mendatang aplikasi ini akan rilis secara publik dengan endorsement dari Autoimun Indonesia, sebuah komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan penyakit autoimun serta menjadi suatu komunitas dukungan bagi para Odamun di Indonesia.
Yasmin dan tim berharap bawah Thymun dapat segera terwujud jadi aplikasi yang layak pakai, layak guna, serta bermanfaat luas untuk para penderita autoimun.
“Semoga Thymun nanti bisa dipakai seluruh Odamun. Jadi kita-kita nggak perlu merasa sendirian lagi atau nggak dimengerti.” (Yasmin Salamah)
Mendoakan yang sama, Yasmin! Semoga sukses dengan fase testing ini. Kami tunggu kabar baiknya 🙂
Belajar Membuat Aplikasi di Dicoding
Ingin juga belajar membuat aplikasi di Dicoding sedari level dasar? Berikut ini jenjang belajarnya ya. Mulai belajar dan tuntaskan hingga akhir, maka kamu juga berkesempatan jadi Google Certified Associate Android Developer
Member Dicoding ini Ciptakan Aplikasi Pendamping Orang yang Hidup dengan Autoimun – end
Referensi:
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/penyakit-autoimun-yang-paling-umum
Aaron Lerner, Patricia Jeremias, Torsten Matthias, The World Incidence and Prevalence of Autoimmune Diseases is Increasing, International Journal of Celiac Disease, 2015, Vol. 3, No. 4, 151-155