Mahasiswi Pertanian yang Ingin Berkarier di Bidang Data

Mahasiswi Pertanian yang Ingin Berkarier di Bidang Data

Menurut survei yang dilakukan oleh Practicum Indonesia pada tahun 2023, sebanyak 93,7% pekerja di Indonesia ingin beralih profesi menjadi seorang talenta digital. Keinginan tersebut juga tidak hanya dimiliki oleh para pekerja, tetapi juga oleh Farah Fadhilah Widiaputri (23), seorang mahasiswi pascasarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB), jurusan Teknologi Pascapanen.

Bergelut di bidang studi pertanian sejak menempuh pendidikan sarjana di institusi yang sama, Farah rupanya jatuh cinta pada bidang data. Semua itu bermula saat Farah bertemu dengan mata kuliah Algoritma dan Pemrograman. Ia rasa, hatinya ada di sana.

Oleh karenanya, saat IDCamp memberikan Farah kesempatan untuk mendalami ilmu data science secara cuma-cuma, ia dengan senang hati menjalaninya. Ada dua harapan Farah, yakni segera lulus S2 dan bekerja di bidang data.

đź’» Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Sulung yang Terbiasa Kerja Keras

Lahir dan besar di Bogor, Farah adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sebagai seorang sulung, Farah mengaku memikul harapan yang sangat besar dari kedua orang tuanya agar ia bisa sukses dan menjadi contoh bagi adiknya.

“Ayah ingin banget aku bisa jadi perempuan yang sukses dan mandiri karena dulu, Ayah berasal dari desa dan susah banget buat dia bisa dapat pendidikan yang proper. Ayah kerja keras sampai akhirnya berhasil menempuh pendidikan hingga jenjang S3 dan jadi pegawai negeri sipil (PNS) di kota. Ayah ingin aku punya semangat yang sama,” ungkap Farah.

Oleh karenanya, Farah terbiasa belajar keras sejak sekolah dasar (SD) demi bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi negeri favorit. Kerja keras itulah yang membuat Farah berhasil diterima di IPB, jurusan Teknologi Industri Pertanian, saat menempuh studi S1.

Dari Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman, Minat Farah Terhadap Teknologi Tumbuh

Farah yang sedang mengejar mimpinya untuk berkarier di bidang data

Saat memulai studi di IPB, Farah tak hanya bergelut dengan mata kuliah yang berkaitan dengan agrikultur. Pembelajaran mengenai Algoritma dan Pemrograman pun ia peroleh ketika itu. Mata kuliah itulah yang mempertemukannya dengan Python dan merasa bahasa pemrograman ini seru untuk dipelajari.

Menyukai segala hal yang berkaitan dengan hitung-hitungan dan Statistika, Farah tertarik untuk mendalami Python. Hal lain yang membuat Farah bersemangat untuk mempelajari Python adalah keinginannya untuk berkarier di bidang data.

Saat keinginan Farah untuk mempelajari Data menguat, iklan program beasiswa IDCamp melintas di Instagramnya. Tertarik, Farah mencari tahu alur belajar apa saja yang ditawarkan oleh program beasiswa ini. Menemukan data science pada alur belajar yang ditawarkan IDCamp 2023, Farah tak berpikir dua kali untuk mendaftarkan diri.

Sempat Kewalahan Atur Waktu antara Belajar di IDCamp dan Ujian Akhir Semester

Bersemangat untuk mempelajari data science, Farah sayangnya menemukan pengumuman pendaftaran IDCamp 30 hari sebelum program tersebut ditutup. Artinya, berbeda dengan peserta lainnya, Farah hanya punya waktu selama sebulan untuk menyelesaikan kelas-kelas dasar.

Meski waktu yang ia miliki sempit, Farah tetap menikmati prosesnya. Ia merasa cocok saat harus belajar dengan metode membaca modul karena saat Farah tidak mengerti akan suatu materi, ia hanya harus membaca ulang sampai benar-benar mengerti. Pemahamannya soal data science pun jadi lebih dalam.

Kegigihan Farah membuatnya berhasil menyelesaikan kelas data science dasar dan pemula di IDCamp. Hasilnya, Farah mendapatkan akses untuk melanjutkan kelas ke tingkat menengah, bahkan mahir.

“Saat belajar di kelas mahir, aku menghadapi tantangan. Aku harus bisa selesein kelas sambil ikut ujian akhir semester di kampus. Jujur, aku sempat pesimis bisa lulus.”

Kemudian, saat itu, sebuah kuesioner disebarkan pada peserta IDCamp, termasuk Farah. Di sana, Farah mengungkapkan kondisinya yang tengah ikut ujian dan kesulitan untuk menyelesaikan kelas mahir tepat waktu. Tak lama setelah itu, tenggat waktu penyelesaian kelas diperpanjang dan Farah berhasil lulus.

“Kita Bisa Tumbuh Jika Berani Keluar dari Zona Nyaman”

Setelah menyelesaikan kelas hingga tingkat mahir dan lulus dari IDCamp, Farah merasa mendapatkan banyak wawasan baru yang lebih dari sekadar ilmu dasar soal Python. Ia senang bisa mengetahui cara melakukan visualisasi data yang baik dan benar.

“Kelas-kelas pada alur belajar Data Science membantuku di kampus, khususnya pada mata kuliah Statistika. Materi-materi yang berkaitan dengan visualisasi data bisa aku baca-baca lagi untuk kebutuhan studiku,” ucap Farah.

Kini, lulus program beasiswa IDCamp, Farah punya dua harapan. Pertama, ia ingin segera menyelesaikan studi pascasarjana. Kedua, Farah berharap bisa berkarier sebagai seorang data scientist. Kepada sesama calon talenta digital perempuan yang menempuh perjalanan yang serupa dengannya, Farah berpesan.

“Jika kita berminat pada sesuatu yang berada di luar bidangmu, jangan takut untuk mencari tahu lebih dalam dan mengeksplornya. Tidak ada yang salah dari membangun keahlian di luar bidang yang kita pelajari. Kita bisa tumbuh jika berani keluar dari zona nyaman,” tutup Farah.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.