Halo Devs! Dicoding akan kembali membahas aplikasi karya Educa Studio. Pada liputan kali ini, karya yang akan dikupas tuntas adalah aplikasi cerita interaktif yang berjudul Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang.
Background Developer & Challenge
Educa Studio
Sejak berdiri pada 1 April 2011 hingga kini, Educa Studio telah memiliki lebih dari 100 aplikasi. Seratus aplikasi lebih telah dikapalkan oleh Educa Studio dalam berbagai platform. Tahun 2014 lalu, total unduhan seluruh aplikasi milik Educa Studio mencapai 15 juta download loh. Dan yang menarik, aplikasi yang dikembangkan oleh Educa Studio semuanya memiliki unsur pendidikan anak yang sangat bermanfaat.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangAplikasi Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang juga telah memenangkan tantangan di Dicoding yakni Create a New Application or Game Using Intel NDK.
Background App
Educa Studio memiliki dua lini produk yang biasa dikembangkan yakni game edukasi dan aplikasi kisah interaktif. Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang merupakan salah satu seri dari kisah interaktif milik Educa Studio.
Review App
Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang memiliki dua mode yang bisa dimainkan. Mode yang pertama adalah mode kisah interaktif yang berisikan cerita tentang Burung Hantu Tua dan Belalang. Mode kedua adalah mode permainan edukasi yang bertemakan kisah di dalam aplikasi ini.
Di mode kisah interaktif, kita bisa mengikuti kisah Burung Hantu Tua dan Belalang. Terdapat visual dari tiap adegan, teks cerita di gambar tersebut, hingga pengisi suara yang bisa membacakan cerita untuk kita.
Lalu di mode permainan, terdapat beberapa permainan yang mengambil tema Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang. Ada empat permainan yang bisa kita mainkan yakni halang rintang, balap belalang, cari hewan, dan tebak gambar.
Development Tools
Cocos2d
Untuk pengembangan aplikasi Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang, Educa Studio memanfaatkan Cocos 2D. Tools ini dipilih karena merupakan game engine yang dapat mempermudah proses pengembangan aplikasi, terutama game.
Mengingat di dalam Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang terdapat beberapa game, tentu memanfaatkan Cocos 2D menjadi nilai plus tersendiri. Proses pengembangan akan bisa menjadi lebih mudah dan cepat.
Monetization
Untuk strategi monetisasi, Educa Studio mengombinasikan penggunakan iklan dan juga in app purchase. Untuk iklan, Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang memanfaatkan layanan iklan dari Google yang bernama AdMob.
Lalu untuk in app purchase, pengguna bisa membayar 23 ribu rupiah untuk menghilangkan iklan di dalam aplikasi. Untuk proses pembayaran pun bisa dilakukan menggunakan kartu kredit, voucher google play, ataupun potong pulsa untuk beberapa provider di Indonesia.
Kesimpulan
Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang merupakan aplikasi interaktif yang cocok untuk anak-anak. Menggunakan aplikasi ini, kita bisa mengajak anak untuk mengikuti kisah yang penuh dengan pelajaran positif dan juga bermain di game yang ada di dalamnya.
Game Cerita Anak: Burung & Belalang telah menggunakan Intel Android NDK yang membuat game berjalan lebih baik di Intel Device dengan x86 architecture. Untuk membuktikan hal tersebut kami telah mencoba game tersebut di dua buah device yaitu Asus Zenfone 2 ZE550 ML dan Xiaomi Redmi Note 4G yang memiliki spesifikasi hardware hampir identik.
Kesimpulan hampir tidak ada perbedaan dari sisi grafis game Cerita Anak: Burung & Belalang di kedua device tersebut. Namun kami merasakan loading di dalam game terasa lebih cepat di device Asus Zenfone 2 ZE550 ML yang menggunakan prosesor Intel.
Unduh Kisah Burung Hantu Tua dan Belalang: Google Play (free)
