Cerita Tata Redha Al Fath, Lulusan SIB Dicoding Cycle 1 dari Universitas Stikubank Semarang, Belajar Pemrograman
“Ketekunan adalah kekuatan yang akan membawamu ke puncak kesuksesan.”
– B.J. Habibie, Mantan Presiden Republik Indonesia
Saat kita memiliki mimpi, ada dua hal yang bisa kita lakukan, yakni tetap tertidur agar bisa terus memimpikan hal tersebut, atau bangun dan mewujudkannya. Tata Redha Al Fath (22) memilih untuk melakukan yang kedua. Bermimpi untuk menjadi seorang talenta teknologi membuat pemilik nama panggilan Redha ini mengusahakan yang terbaik untuk bisa menggapainya.
Segala cara Redha lakukan agar dapat menjadi talenta digital masa depan. Mulai dari berkuliah di jurusan yang sejalan dengan minatnya, hingga ikut serta dalam program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Dicoding Cycle 1. Perjalanan Redha tak mulus. Ada saja tantangan yang ia hadapi, seperti rasa jenuh atau kegiatan yang terlalu padat.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangNamun, Redha berhasil untuk bertahan dengan menjadi pribadi yang tekun dan pantang menyerah. Bagaimana cerita perjalanan Redha hingga akhirnya menjadi seorang talenta teknologi? Mari kita baca cerita lengkapnya.
Berangkat dari Minat terhadap Jaringan Komputer
Lahir dan besar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Redha adalah putra tunggal dari seorang guru dan ibu rumah tangga. Tidak ada yang kedua orang tua Redha lebih harapkan selain melihat putra semata wayangnya sukses meraih impiannya. Oleh karenanya, untuk membanggakan kedua orang tuanya, Redha bersungguh-sungguh untuk mengejar cita-citanya.
Sejak dulu, teknologi sudah menjadi bagian dari cita-cita Redha. Minatnya terhadap teknologi tumbuh karena ia merasa bahwa teknologi adalah sesuatu yang dapat memberikan kemudahan pada hidup manusia. Hal itu membuat Redha ingin menjadi seseorang yang ahli dalam bidang tersebut agar bisa berdampak pada banyak orang.
Ingin bersungguh-sungguh memupuk cita-citanya, Redha memutuskan untuk bersekolah di sebuah SMK berjurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Lulus SMK, pendidikannya berlanjut ke Universitas Stikubank Semarang, jurusan Teknik Informatika. Saat itu, dunia terasa baru bagi Redha dan ketertarikannya terhadap pemrograman belum tumbuh.
“Saat itu, saya belum berminat belajar pemrograman karena masih tertarik untuk mendalami jaringan komputer. Akhirnya, saya belajar network engineering secara autodidak,” ucap Redha.
Namun, pandemi melanda dan membuat semangat belajar Redha sempat meredup.
Ikut SIB Dicoding Cycle 1 untuk Membangun Kesiapan Karier
Pada awal tahun 2020, pandemi melanda dan Redha harus melangsungkan kegiatan perkuliahan secara daring. Ketiadaan kelas luring ini membuat Redha tidak bisa belajar dengan maksimal dan ia merasa kemampuan teknologinya tak kunjung mengalami kemajuan. Selain itu, pembelajaran mandiri Redha mengenai network engineering juga terasa stuck karena ia kekurangan perangkat pendukung.
Kondisi yang cukup membingungkan bagi Redha tersebut membuat keinginannya untuk belajar hal baru tumbuh. Ia memiliki rasa penasaran terhadap pemrograman dan melihat bahwa bisa melakukan coding adalah sesuatu yang keren.
Ketertarikan tersebut menuntun Redha untuk mulai mempelajari pemrograman secara mandiri melalui YouTube. Dari platform tersebut, Redha mempelajari berbagai hal, dimulai dari PHP, Framework CI, hingga Laravel.
Usai memperoleh ilmu pemrograman dari YouTube, Redha masih merasa kurang puas dengan hal yang sudah ia pelajari. Namun, ia pun bingung dari mana lagi ia harus belajar.
“Saat duduk di semester 6, saya melihat program Kampus Merdeka dibuka dan ada SIB Dicoding Cycle 1 di dalamnya. Melihat SIB Dicoding dapat memberikan kesempatan untuk saya belajar pemrograman lebih banyak, saya tertarik untuk mendaftar,” ujarnya.
Akhirnya, Redha mendaftar di alur Front-End Web & Back-End. Ia berharap dengan belajar di SIB Dicoding Cycle 1, bekal ilmunya sebagai calon lulusan baru dapat bertambah dan kesiapan kerjanya di industri dapat terbentuk.
Ilmu mengenai JavaScript yang Berkontribusi pada Kelulusan Redha dari Kampus
Berhasil diterima sebagai salah satu peserta SIB Dicoding Cycle 1, Redha memanfaatkan kesempatan belajar yang diperolehnya sebaik-baiknya. Pada program ini, ia belajar banyak ilmu teknologi yang relevan untuk kariernya di masa depan, salah satunya adalah bahasa pemrograman JavaScript yang mulanya cukup sulit untuk ia pahami.
Secara keseluruhan, Redha mengakui bahwa pengalaman belajarnya di SIB Dicoding Cycle 1 sangat menyenangkan, meskipun perjalanannya diwarnai dengan kegiatan pembelajaran dan tenggat waktu yang padat. Namun, Redha melihat tantangan tersebut sebagai kesempatan untuknya belajar menjadi pribadi yang disiplin, fokus, dan produktif.
Ketika ditanya tentang bagian paling menyenangkan dari belajar pada program SIB Dicoding Cycle 1, Redha menjawab, “Bisa akses materi pada platform Dicoding secara gratis dan bisa ikut sesi Instructor-Led Training (ILT) bersama ahlinya.” Kedua hal ini memacu semangat Redha untuk memberikan yang terbaik selama menjadi peserta program.
Saat lebih dari 600 jam sudah Redha melatih diri pada program SIB Dicoding, akhirnya, ia berhasil lulus. Ilmu yang Redha peroleh dari program ini segera ia terapkan pada proyek skripsinya yang banyak melibatkan bahasa pemrograman JavaScript di dalamnya.
Wawasan mengenai bahasa pemrograman satu ini sudah Redha peroleh selama belajar dalam program SIB Dicoding. Hal itu membuat Redha bisa menyelesaikan tugas akhirnya dan lulus dari kampus.
Meraih Karier Impian setelah Lulus
Ijazah sarjana dan sertifikasi pelatihan sudah di tangan. Kini, saatnya Redha memulai karier sebagai seorang talenta teknologi. Langkahnya dimulai dengan mengisi posisi magang di Telkom Regional IV.
Sadar bahwa talenta teknologi tak boleh berhenti belajar, Redha menyempatkan diri untuk belajar lagi. Pengalaman keikutsertaannya pada program SIB Dicoding ia rasa amat membantunya saat harus meng-upgrade ilmu di tempat lain.
Saat periode magangnya selesai, Redha memperoleh kesempatan untuk berkarier secara purnawaktu di PT Fintek Digital Nusantara. Pada perusahaan pembayaran digital yang menawarkan solusi inovatif dalam dunia teknologi yang berbasis di Pati, Jawa Tengah, ini, Redha mengisi posisi web developer.
Di kantor, ia bertanggung jawab untuk mengembangkan produk berbasis web, baik untuk proyek internal maupun eksternal. Terkadang, Redha juga ditugaskan untuk membuat beberapa tools scraping dan melakukan deployment ke server.
“Saya merasa pekerjaan saya di kantor amat terbantu karena ilmu JavaScript yang saya peroleh dari SIB Dicoding. Ini karena bahasa pemrograman yang dipakai di perusahaan tempat saya bekerja kebetulan juga JavaScript. Saya jadi sudah sangat familier dengan bahasa pemrograman satu ini,” menurut Redha.
Berhasil meraih karier impiannya setelah lulus SIB Dicoding Cycle 1 dan kuliah, Redha ingin banyak mahasiswa Indonesia bisa mengikuti jejaknya. Ia berpesan agar para calon talenta digital tidak mudah menyerah saat mengejar cita-cita yang ingin mereka gapai.
“Saat kamu merasa lelah, beristirahatlah sejenak, kumpulkan tenagamu, bangkit, dan melangkahlah lebih jauh lagi. Rasa lelah ada untuk memberimu sinyal agar beristirahat, bukan berhenti,” Redha menutup sesi wawancara.