Kegagalan adalah Batu Loncatan untuk Meraih Kesuksesan

Cerita Muhamad Fardal Akter Min Gali, Lulusan Bangkit 2023 Batch 1 yang Mengubah Kegagalan Menjadi Batu Loncatan untuk Sukses

Kegagalan seringkali menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Namun, bagi Fardal (22), kegagalan adalah cambuk untuk terus maju dan meraih mimpinya. Pemilik nama lengkap Muhamad Fardal Akter Min Gali ini harus melewati perjalanan penuh liku sebelum akhirnya memantapkan diri sebagai Android Intern di NBS (Nusantara Beta Studio).

Ditolak lamaran magang Android di NBS tak membuat Fardal patah semangat. Ia justru menjadikan pengalaman itu sebagai motivasi untuk belajar lebih giat dan meningkatkan pengetahuannya. Dengan tekad yang kuat, Fardal mengikuti pelatihan Bangkit 2023 Batch 1 dan berhasil menguasai berbagai keahlian Android lewat platform Dicoding.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Berbekal kemampuan teknis dan non-teknis dari Bangkit dan Dicoding, Fardal pun melamar kembali ke NBS dan berhasil diterima. Penasaran bagaimana Fardal menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan ke karier impiannya? Mari simak kisahnya! 

Pemain Gim yang Senang Mengotak-Atik Android

Kegiatan Fardal di Kampusnya, UIN Jakarta

Lahir di Cianjur, tetapi besar di Tangerang, Fardal datang dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai pedagang, sedangkan ibunya berprofesi sebagai bidan. Sebagai bungsu dari tiga bersaudara, orang tuanya hanya mengharapkan yang terbaik untuk Fardal. Mereka ingin Fardal menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya.

Namun, takdir menuntun Fardal ke jalan yang berbeda. Gairahnya terhadap teknologi membawanya ke dunia coding dan algoritma. Di sinilah kisah inspiratif Fardal dimulai, saat ia berusaha mewujudkan mimpinya dengan melewati berbagai proses yang sulit.

Ketertarikan Fardal terhadap teknologi terpupuk melalui kecintaannya pada video gim. Ia tak hanya piawai memainkan PlayStation 2, tetapi juga kerap “mengutak-atik” konsol tersebut. Rasa ingin tahu yang menggebu inilah mendorongnya untuk melangkah lebih jauh. 

“Ketika warnet (warung internet) mulai menjamur, saya tak mau ketinggalan. Saya langsung ‘nyebur’ ke dunia maya. Tak sekadar menjelajah, tapi juga menyelami seluk beluk teknologi di dalamnya.” Begitu cerita Fardal.

Rasa penasaran Fardal tak berhenti di situ. Saat tren komunitas online melanda, ia bergabung dengan grup Facebook bernama “Oprek Android.” Berbekal ponsel jadulnya, Fardal mendalami sistem operasi Android. Tak hanya mengotak-atik tampilan antarmuka (UI), ia juga memberanikan diri dalam membuat ROM yang disesuaikan untuk sistem operasi tertentu. 

“Dari situ, gairah untuk mengeksplorasi mobile development (Android) semakin kuat. Semakin saya pelajari, semakin saya ingin tahu lebih dalam,” ungkap Fardal.

Bergabung dengan Bangkit, Program dengan Standar Emas Kampus Merdeka

Kegagalan Membawa Fardal ke Bangkit di Tahun 2023

Dengan hasrat menggebu untuk mendalami mobile development, Fardal seperti perahu yang mencari angin. Inilah yang membuatnya melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Negeri (UI) Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengambil jurusan Teknik Informatika.

Tepat di awal tahun ketiganya, sekitar akhir 2022, Fardal mendengar tentang Bangkit. Program kesiapan karier dari Google ini menjadi perbincangan hangat di lingkungan kampusnya. Tak perlu bersusah payah mencari informasi, Bangkit kerap didengungkan oleh para senior atau dipromosikan melalui acara kampus.

Bagi Fardal, daya tarik Bangkit terletak pada reputasinya dalam memberikan pengetahuan berharga serta peluang membangun jaringan profesional di bidang teknologi. Plus, ada jalur pembelajaran Mobile Development (Android) yang selaras dengan hasrat dan pengalamannya. Fardal semakin tak sabar dan langsung mendaftar untuk Bangkit 2023 Batch 1.

“Bangkit menawarkan pelatihan hard skill dan soft skill yang luar biasa berguna. Selain itu, kesempatan untuk bertemu dan terhubung dengan lulusannya semakin menambah minat saya,” ungkapnya.

Bagi Fardal, Bangkit adalah gerbang untuk bertukar pikiran, belajar dari para ahli, dan terhubung dengan para profesional dari Google serta unicorn ternama, seperti GoTo, Tokopedia, dan Traveloka. Kata lainnya adalah bergabung dengan Bangkit tidak hanya tentang ilmu, tetapi juga jejaring dan perspektif baru dalam bidang teknologi.

Selama belajar di Bangkit, Fardal sering memakai platform Dicoding untuk memperdalam ilmu Android yang ia gemari. Di sanalah ia menemukan materi-materi berharga, khususnya di kelas “Menjadi Android Developer Expert.” Clean Architecture, Reactive Programming, dan Useful Libraries menjadi teman setia Fardal yang ia bawa sampai ke pekerjaan pertamanya.

Tak heran, ia rela meluangkan waktu 8 jam per hari untuk menjelajahi ilmu-ilmu tersebut. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan learning path pun bervariasi, tergantung jumlah dan bobot materi. 

Saat ‘Belajar Fundamental Aplikasi Android,’ saya menghabiskan waktu sekitar 2–3 minggu untuk menyelesaikannya,” kenang Fardal.

Memulai Karier sebagai Android Intern di NBS

Sekarang, Fardal Bekerja di NBS sebagai Android Intern

Setelah lulus dari Bangkit 2023 Batch 1, Fardal langsung tancap gas untuk memulai karier impiannya. Ia pun berhasil mengamankan posisinya sebagai Android Intern di NBS. Namun, apakah perjalanannya semudah itu? Tentu saja tidak. Di balik keberhasilannya, ada kegigihan dan strategi cerdas yang ia terapkan.

Jejak Fardal menuju NBS berawal dari Android Developer Club (ADC) di kampusnya. Di sanalah ia terhubung dengan senior yang magang di NBS. Informasi dan pengalaman berharga dari para senior menjadi bekal yang penting baginya. Ia tak ragu untuk melamar ke NBS dan kali itu dengan persiapan yang jauh lebih matang.

Fardal tak menampik bahwa ia pernah ditolak ketika melamar ke NBS setahun sebelumnya. Kegagalan tersebut justru menjadi pelecut semangat baginya. Ia menyadari bahwa selain kerja keras, membangun relasi dan pengetahuan industri yang relevan juga penting.

“Sebelum ikut Bangkit, saya melamar sebagai Android Intern di NBS, tapi ditolak. Namun, setelah dibekali ilmu dari Bangkit, saya merasa lebih siap menghadapi proses rekrutmen,” ungkap Fardal.

Benar saja, bekal ilmu dari Bangkit membuat Fardal mampu menjawab pertanyaan teknis dan non-teknis ketika wawancara dengan percaya diri. Kini, sebagai Android Intern di NBS, tugas utama Fardal adalah mengimplementasikan aplikasi berdasarkan kebutuhan yang ada.

Pengalaman belajar di Bangkit tak hanya memberinya ilmu teknis, tetapi juga soft skills yang berharga. Fardal dengan cepat memahami Git dan penggunaannya dalam suatu proyek. Kemampuan ini membuatnya bisa bekerja dengan efektif bersama rekan-rekannya.  

Dengan semangat yang tinggi, Fardal membuktikan bahwa kegigihan dapat membuka jalan menuju kesuksesan, bahkan dalam industri yang kompetitif, seperti pengembangan Android.

“Pesan saya bagi kalian yang mau terjun ke mobile development (Android) cukup sederhana: Jangan bilang ‘tidak bisa,’ ‘tidak mau,’ atau ‘malu.’ Asah tekad kalian untuk meraih mimpi di bidang apa pun yang kalian sukai,” tutup Fardal.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.