Komunikasi adalah hal yang selalu kita lakukan setiap hari karena pada dasarnya, manusia tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Namun, ia dalam beberapa momen menjadi salah satu soft skill yang sangat penting. Alasan pentingnya soft skill ini adalah dengan komunikasi yang baik dapat meningkatkan kualitas hubungan. Kemampuan tersebut termasuk tiga kemampuan teratas yang wajib dimiliki menurut McKinsey dan kemampuan ini tidak dapat diduplikasi oleh mesin.
Oleh sebab itu, yuk, kita kenali cara berkomunikasi yang lebih baik dengan menyimak artikel berikut!
Pengertian Komunikasi
Sebelum beranjak pada membaca tips-tips berkomunikasi secara efektif, ada baiknya kita memahami pengertiannya terlebih dulu. Simak definisinya menurut beberapa ahli di bawah ini.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar Sekarang- Menurut Shannon, dkk. (1949), komunikasi adalah bentuk interaksi antara manusia baik sengaja ataupun tidak yang saling memengaruhi satu sama lain.
- Menurut Holand (1948), komunikasi adalah proses transmisi stimulus dari seorang individu untuk mengubah laku individu lainnya.
- Rogers dkk. (1981) berpendapat bahwa komunikasi adalah sebuah cara untuk bertukar informasi antara dua belah pihak untuk saling mengerti.
Nah, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi antara dua pihak untuk menyampaikan informasi yang saling memengaruhi satu sama lain.
Untuk informasi tambahan, perlu kamu ketahui bahwa terdapat lima unsur di dalamnya, yakni adanya pesan, pengirim, penerima, media atau alat, serta umpan balik (feedback).
Jenis-Jenis Komunikasi
Ini merupakan rincian dari jenis-jenisnya.
Komunikasi Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, ada dua jenis, yakni verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal dilakukan secara lisan dan menggunakan bahasa sebagai alat utamanya. Jenis lainnya, komunikasi nonverbal adalah pertukaran pesan dengan menggunakan gestur tubuh, seperti tatapan mata, senyuman, dan sebagainya.
Komunikasi Berdasarkan Segi Pengirim dan Penerima
Selain bentuk, ada pula pembagian berdasarkan segi pengirim dan penerimanya, yaitu interpersonal dan massa. Pertukaran pesan antarpribadi yang terjadi antara dua orang atau lebih disebut komunikasi interpersonal. Selain itu, jenis pertukaran informasi antara satu dengan banyak pihak, seperti ceramah, pidato, siaran radio, berita dalam koran, dsb. dikenal dengan komunikasi massa.
Komunikasi Berdasarkan Isi Pesan
Nah, berdasarkan isi pesannya, jenis pertukaran ide atau gagasan ini ditentukan berdasarkan topik dari informasi yang disampaikan. Misalnya, jenis yang umum kita dengar adalah komunikasi bisnis, pemasaran, kesehatan, dan lain-lain.
Tips Komunikasi Efektif
Kita sudah selesai membahas pengertian dan jenis-jenisnya. Yuk, kita bahas tips agar bertukar pesan menjadi lebih baik dan efektif.
Kenali Penerima Pesan
Hal paling pertama yang harus kamu ketahui sebelum menyampaikan pesan adalah mengenali penerimanya. Jika kamu sudah mengenalinya, cara berkomunikasi akan lebih mudah disesuaikan sehingga pesan pun efektif tersampaikan.
Misalnya, ketika kamu berhadapan dengan perekrut dalam interview tentu berbeda dengan menghadapi teman saat mengobrol santai. Sewaktu berbincang dalam interview, kamu akan menggunakan bahasa formal. Sementara ketika mengobrol santai dengan teman, kamu akan menggunakan bahasa yang lebih santai.
Pahami Pesan yang Akan Disampaikan
Selanjutnya, kamu tentu harus mengerti pesan yang ingin disampaikan. Dalam komunikasi, pesan adalah salah satu unsur yang paling penting. Jika kamu tidak memahami pesan yang akan disampaikan secara mendalam, pasti ia takkan bisa dimengerti dengan baik. Akhirnya, terjadilah miskomunikasi atau kesalahpahaman.
Kuasai Pengetahuan Berbahasa
Alat komunikasi paling utama adalah bahasa. Oleh sebab itu, kamu harus pandai berbahasa, baik secara lisan atau tulisan. Apabila kamu memiliki banyak kosakata serta pengetahuan tentang tata kalimat yang baik, tidak akan kesulitan dalam menyampaikan pesan.
Tidak hanya berbahasa secara verbal, kamu juga harus memiliki sikap dan gestur tubuh yang baik. Apalagi ketika kamu menjadi pendengar, bahasa tubuh menjadi sangat penting agar penyampai pesan tidak salah paham.
Penyesuaian dengan Kanal atau Media
Ketika berkomunikasi, perhatikan pula urgensi pesan yang akan disampaikan. Pahami alasan atau tujuan dari sebuah penyampaian pesan. Contohnya, bertukar pesan lewat e-mail tentu akan berbeda dengan chat. Pesan yang disampaikan melalui dua kanal tersebut pasti berbeda, mulai dari topik, urgensi, hingga bentuknya.
Lalu, apabila ada konteks yang rumit dan mendesak, sebaiknya sampaikanlah secara langsung (lisan). Itu lebih baik daripada melalui tulisan yang rentan miskomunikasi karena absennya bahasa tubuh di dalamnya. Lalu, sampaikan pesan tersebut tanpa perantara.
Seimbangkan Antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Nah, setelah mahir dalam memahami unsur-unsurnya, variasikan dua bentuk komunikasi ketika kamu melakukannya, yakni verbal dan nonverbal. Jadi, tidak hanya terus menerus berbicara atau menyampaikan pesan, kamu pun bisa tersenyum, menggerakkan tangan sesuai dengan konteksnya, menggerakkan kepala seperti mengangguk dan menggeleng, dan sebagainya.
Bentuk nonverbal membuat penyampaian informasi menjadi lebih hidup dan tidak monoton. Terutama bagi pendengar, ia akan lebih mudah fokus pada penyampai pesan yang lebih ekspresif.
Percaya Diri dan Berpikir Positif
Ternyata, percaya diri juga memengaruhi efektivitas komunikasi, lho! Sebab, dengan percaya diri, kamu bisa lebih rileks ketika menyampaikan pesan. Lalu, selain percaya diri kamu juga harus berpikir positif, baik ketika menjadi penyampai ataupun penerima pesan.
Alasannya, ketika berkomunikasi kita membutuhkan kepercayaan dan keterbukaan ketika menerima informasi yang disampaikan. Apabila kita tidak berpikir positif, pasti akan lebih sulit untuk dilakukan karena informasi tidak tersampaikan atau diterima dengan baik.
Tetap Fokus dan Aktif
Hal terakhir yang perlu kamu perhatikan ketika berkomunikasi adalah fokus dan aktif. Jangan sampai ada distraksi ketika kamu bertukar pesan dengan pihak mana pun, baik saat menjadi penyampai maupun pendengar. Misalnya, tidak bermain handphone saat mendengarkan orang lain berbicara dalam sebuah rapat atau pertemuan.
Apabila kamu bisa fokus, pesan yang disampaikan dalam komunikasi pun bisa dipahami secara efektif. Lalu, ingatlah untuk aktif, ya. Sebab, proses tersebut tidak terjadi secara satu arah, tetapi dua arah. Jangan lupa, salah satu unsur komunikasi adalah umpan balik (feedback).
Begitu pun ketika diminta melakukan sesuatu. Kamu bisa memanfaatkan komunikasi yang efektif untuk menjalankan tugasmu dengan baik. Pahami terlebih dahulu secara mendalam tugas yang akan dikerjakan. Kalau belum mengerti, bertanyalah, dan jangan sungkan, ya.
Nah, itulah beberapa tips mengenai komunikasi supaya lebih efektif. Apakah kamu pernah melakukannya? Sharing di kolom komentar, yuk!