Interoperabilitas Web Service pada Kasus COVID-19

Interoperabilitas Web Service pada Kasus COVID-19

Saat ini, sudah banyak aplikasi berbasis web maupun mobile yang menawarkan kemudahan bagi manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Salah satu benefit yang ditawarkan adalah untuk menghemat waktu. Pada masa depan, tentunya kebutuhan atas akses data secara seemless (optimal) dan secured (aman) juga semakin diimpikan agar dapat memfasilitasi semua kegiatan manusia yang memerlukan data pribadi. Hal yang menjadi pertimbangan untuk mewujudkan impian para penyedia jasa salah satunya adalah interoperabilitas pada web service.

Apa itu Interoperabilitas?

Sebelum kita lebih jauh mengenal interoperabilitas pada web service, mari kita ketahui terlebih dahulu arti dari interoperabilitas. Menurut Wikipedia, interoperabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki suatu sistem untuk memberikan akses, pertukaran (exchange), menyatukan (integrate), dan juga menyediakan (supply) data secara kooperatif melalui aturan atau protokol yang telah ditentukan yang dapat digunakan oleh dua atau lebih sistem yang memiliki spesifikasi, bahasa, dan regional yang berbeda. Sungguh luar biasa, bukan?

Interoperabilitas memiliki tiga model sebagai berikut.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang
  1. Syntatic atau fondasional, yaitu model dasar ketika sistem penerima tidak harus menafsirkan data yang diterima.
  2. Structural, model ini mengharuskan sistem penyedia service untuk terlebih dahulu mendefinisikan protokol permintaan (request) data dan struktur data yang akan dikirimkan ke sistem penerima. Dalam implementasinya, model ini biasa digunakan dalam ranah individual. Data struktural juga disebut data yang terlindungi dan tidak berubah.
  3. Semantik, yakni model paling kompleks dari ketiga model interoperabilitas. Dalam model ini, data yang dimiliki telah diolah menjadi informasi yang berarti (meaningful). Model ini biasa digunakan dalam ranah organisasi untuk jangka yang panjang.

Interoperabilitas pada Kasus COVID-19

Mengungkit kembali sejarah pertama kali munculnya COVID-19, pernahkah kamu berpikir bagaimana bisa informasi persebaran virus serta data statistik dari seluruh penjuru dunia dapat kamu dapatkan secara real time

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah interoperabilitas. Jika dianalogikan, sebut saja Indonesia memiliki 37 basis data yang berbeda pada masing-masing 37 provinsi. Untuk mengaplikasikan interoperabilitas, Indonesia membuat sebuah service yang berisi protokol untuk mendapatkan data dari 37 basis data tersebut. 

Dengan ini, penyedia jasa dari dalam maupun luar Indonesia hanya perlu meminta data melalui service tersebut untuk mendapatkan data yang diinginkan.

Analogi interoperabilitas web service

Sekarang, kamu mengetahui cara website covid19.go.id dapat memiliki informasi persebaran virus dari 37 provinsi di Indonesia serta cara pemrosesan data pada website dengan domain setiap kota seperti covid19.bandung.go.id dapat terhubung secara sinkron dengan website induknya.

Implementasi web service juga dapat kamu rasakan saat menggunakan layanan PeduliLindungi melalui situs website pedulilindungi.id. Setelah masuk ke halaman situs PeduliLindungi, kamu dapat melihat data pribadi serta informasi terkait COVID-19 yang sama dengan data yang didapatkan melalui aplikasi mobile.

Interoperabilitas di Berbagai Industri

Interoperabilitas juga dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang industri, seperti

  • pemerintahan, pertukaran data digital antar lembaga pemerintahan lintas wilayah maupun negara sangat dibutuhkan dalam menjaga kestabilan dunia. Interoperabilitas membantu lembaga pemerintahan dalam mengomunikasikan informasi ke dalam bahasa yang mudah dipahami sehingga kolaborasi dapat berjalan dengan baik;
  • kesehatan, kebutuhan atas data terkait pasien, laboratorium, farmasi (obat-obatan), pusat kesehatan, dan alat-alat kesehatan sangat memerlukan monitorisasi. Interoperabilitas digunakan untuk mengoptimalkan dan membuat standardisasi kualitas dari instansi kesehatan dengan memfasilitasi sistem untuk mempermudah akses dan integrasi data;
  • militer dan keselamatan publik, interoperabilitas diperlukan untuk menghubungkan sektor-sektor yang berbeda untuk dapat berkomunikasi secara efektif dalam keadaan yang terdesak sekalipun, tentunya dalam protokol yang telah ditentukan sebelumnya;
  • teknologi, sebuah teknologi dikatakan berhasil ketika fungsi di dalamnya berjalan dengan baik dan memberikan manfaat terhadap penggunanya serta jumlah pengguna yang berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan teknologi tersebut. Interoperabilitas digunakan para pencetus teknologi agar dapat menjangkau berbagai macam user dengan tipe device (perangkat) yang digunakan.

Kesimpulannya, interoperabilitas merupakan hal yang akan terus digunakan pada masa depan demi mempermudah aktivitas manusia dan pemanfaatan web service merupakan salah satunya. Ide serta manfaat dari interoperabilitas adalah mempermudah akses data dari banyak sumber dengan tujuan menghemat waktu dan biaya.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.