Cerita Ahmad Farhan Juliansyah, Peserta Program Laskar AI
Sejak SMP, Ahmad Farhan Juliansyah (26) memiliki rasa ingin tahu yang tak biasa pada teknologi. Ia sering membongkar laptop error dan mencari tahu solusinya. Dari aktivitas sehari-hari, dimulai dari memperbaiki laptop teman yang rusak hingga mengutak-atik desain grafis, minat Farhan terhadap teknologi semakin kuat. Siapa sangka, kebiasaan kecil ini menjadi benih yang menuntunnya ke panggung inovasi digital nasional.
Kini, sebagai Analis Digital di PT Pos Indonesia dan peserta aktif program Laskar AI, Farhan membuktikan bahwa ketekunan dan semangat belajar bisa membuka pintu kesempatan yang tak terbayangkan. Di tengah jadwal kerja penuh waktu, ia masih menyisihkan waktu untuk belajar pemrograman, AI, dan machine learning—sebuah langkah strategis yang tak hanya memperkuat kemampuannya, tetapi juga memberi dampak langsung bagi perusahaan tempat ia bekerja.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangSeperti apa perjalanan belajar Farhan dalam program Laskar AI? Mari kita baca cerita lengkapnya berikut ini!
Memupuk Minat pada Teknologi dengan Memperbaiki Laptop Teman-Teman Sekolah
Farhan lahir di Sumedang dan kini berdomisili di Bandung. Sejak kecil, ia telah terbiasa hidup dalam suasana yang menjunjung nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, dan disiplin—warisan moral dari kedua orang tuanya yang senantiasa mendoakan agar putra tunggal mereka tumbuh menjadi pribadi sukses. Nilai-nilai ini menjadi fondasi kokoh bagi langkah-langkah yang kini ia tempuh dalam kariernya sebagai profesional di bidang teknologi.
Minat Farhan terhadap dunia teknologi dimulai sejak masa sekolah menengah pertama (SMP). Berbekal komputer rumahan, awalnya, ia hanya menggunakannya untuk bermain game dan mengerjakan tugas TIK. Namun, seiring waktu, rasa ingin tahunya mendorongnya mengeksplorasi lebih jauh: dari menginstal aplikasi, mencoba desain grafis dan video, hingga memperbaiki laptop teman-temannya di sekolah.
Ketika duduk di bangku SMA, ketertarikan itu berubah menjadi semacam panggilan. “Saya melihat dunia kerja di masa depan akan sangat membutuhkan orang-orang yang paham teknologi,” ujarnya.
Pandangan itu kemudian membawa Farhan menatap Telkom University sebagai destinasi pendidikan berikutnya. Dorongan dari orang tua serta informasi dari saudara yang berkuliah di sana semakin mengukuhkan pilihannya.
Menuai Prestasi Saat Bekerja di PT Pos Indonesia
Pada kelas 12, Farhan memberanikan diri mendaftar ke Telkom University lewat Jalur Prestasi Akademik. “Alhamdulillah, saya lolos di percobaan pertama, bahkan sebelum lulus SMA,” kenangnya dengan bangga. Ia resmi menjadi mahasiswa S1 Informatika dan memulai langkah awal yang serius di dunia teknologi.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Farhan sempat bekerja di beberapa tempat hingga akhirnya berlabuh di PT Pos Indonesia pada September 2023 sebagai Analis Bidang Digital – Human Capital System. Di posisi ini, ia bertugas mengembangkan platform internal perusahaan dengan fokus pada desain UI/UX dan pengembangan front-end. Bersama tim, ia bahkan pernah menjadi finalis PosInd Innovation Award (PITA) 2024—ajang inovasi internal perusahaan.
Namun, Farhan tidak berhenti sampai di situ. Keinginannya untuk terus belajar membawanya menemukan program Laskar AI yang ia kenal melalui Instagram Dicoding dan rekomendasi dari rekan kerja. Meski sudah bekerja penuh waktu, ia tetap mendaftarkan diri.
“Saya ingin mengembangkan skills di luar yang sudah saya miliki, terutama dalam bidang AI yang punya potensi besar untuk mendukung proses bisnis,” jelasnya.
Peroleh Banyak Hal dari Program Laskar AI: Dari Teknis, Hingga Soft Skills
Belajar sambil bekerja tentu bukan perkara mudah. Farhan mengakui tantangan terbesarnya adalah manajemen waktu, terlebih saat beban kerja kantor sedang tinggi. Namun, semangat belajar tak pernah surut. Ia menyisipkan waktu belajar di pagi hari sebelum bekerja, malam hari selepas pulang kerja, dan di akhir pekan.
“Bagian terbaiknya adalah saya kembali terpacu untuk belajar hal-hal relevan dan ternyata bisa mengingat lagi materi dari masa kuliah dulu,” katanya.
Program Laskar AI memberikan banyak manfaat, baik dari segi teknis maupun soft skill. Di sisi teknis, Farhan mempelajari berbagai topik seperti bahasa pemrograman Python, supervised dan unsupervised learning, eksplorasi data (EDA), preprocessing dataset, hingga memilih metode yang tepat untuk mendapatkan akurasi terbaik. Sementara dari sisi soft skills, sesi webinar mengasah growth mindset dan adaptability—dua hal krusial dalam dunia kerja yang terus berubah.
Salah satu kelas yang paling membekas bagi Farhan adalah Belajar Pengembangan Machine Learning. Di sana, ia diajarkan membuat klasifikasi teks dan gambar sekaligus.
“Ilmu dari kelas ini membuka banyak opsi pengembangan platform AI, tidak hanya berbasis teks, tapi juga bisa berbasis gambar,” ungkapnya.
Ilmu dari Program Laskar AI Bantu Farhan untuk Berinovasi di Tempat Kerja
Ilmu yang diperolehnya tak hanya memperkaya pengetahuan pribadi, tetapi juga langsung memberikan dampak pada pekerjaan. Farhan kini mampu mengembangkan web berbasis prediksi AI di kantornya. Selain itu, ia juga mendapat tunjangan pembelajaran dan laptop baru dari perusahaan, bentuk dukungan nyata terhadap proses belajar karyawannya.
Meski telah menuai banyak pencapaian, Farhan tak ingin berhenti belajar. Ia berharap dapat berbagi ilmu kepada rekan kerja agar pengembangan platform AI di perusahaan bisa semakin canggih dan kolaboratif.
“Harapannya, ilmu ini bermanfaat bukan cuma untuk saya pribadi, tapi juga untuk perusahaan dan lingkungan kerja saya,” tegasnya.
Di balik kesibukannya, Farhan membawa satu pesan sederhana yang penuh makna: “Teruslah kembangkan potensi dalam diri dan hiduplah sebagai pembelajar seumur hidup.” Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan tidak akan pernah berat dibawa ke mana pun, selama kita mau terbuka dan terus belajar.