Cerita Muhammad Randy Pratama, Lulusan Bangkit 2022 dari Universitas Indraprasta PGRI yang Pernah Menjadi Operator Mesin Fotokopi dan Ikut Bangkit untuk Mengejar Peluang Karier di Dunia Teknologi
“Kebanyakan hal-hal besar di dunia dianggap mustahil sebelum hal itu benar-benar dilakukan.”
(Louis D. Brandeis, Pengacara Amerika Serikat)
Saat momen kelulusan tiba, banyak siswa-siswi lulusan SMA mulai sibuk mempersiapkan proses pendaftaran ke perguruan tinggi. Sayangnya, Muhammad Randy Pratama (25) adalah salah satu dari beberapa siswa yang tidak memiliki peluang untuk berkuliah. Hidup hanya dengan bibinya dalam sebuah keluarga yang sederhana membuat Randy harus melupakan mimpinya untuk masuk ke sebuah universitas.
Namun, Randy punya sesuatu yang hanya sedikit orang miliki, yaitu kesabaran. Hal itu adalah sebuah bagian tak terpisahkan dari kehidupannya sejak kecil. Bukannya mempertanyakan bagaimana dunia bisa cukup tak adil padanya, Randy justru bertekad untuk tidak pernah menyerah demi masa depannya. Ia percaya bahwa suatu hari, ia akan menjadi seorang talenta teknologi seperti yang selalu ia impikan, meski bukan saat itu.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar Sekarang“Kesabaran” adalah Sahabat Randy Sejak Kecil
Lahir pada tahun 1996, Randy adalah anak pertama dari lima bersaudara. Sayangnya, situasi rumit yang keluarga Randy alami membuatnya harus tinggal bersama bibinya di Jakarta. Oleh karenanya, Randy sudah menganggap bibinya yang telah membesarkannya sejak kecil sebagai ibunya sendiri. Tinggal terpisah dari orang tua kandung membuat Randy banyak belajar soal kesabaran dan ketangguhan sejak dini.
Saat Randy tumbuh dewasa, ia menjadi pribadi yang semakin tangguh menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup. Ketika kebanyakan temannya mulai disibukkan dengan kegiatan pendaftaran kuliah, Randy harus bersabar karena kesempatan kuliah tersebut belum hadir untuknya. Setelah lulus SMA, Randy harus bekerja dan menabung terlebih dahulu karena ia tidak ingin menjadi beban bagi bibinya.
Ketika teman-temannya mulai sibuk mengerjakan berbagai tugas kuliah, Randy memulai kehidupan barunya dengan menjadi seorang operator mesin fotokopi dan warnet. Dari pagi hingga petang, Randy bertanggung jawab untuk menyalin dokumen, menjual alat tulis kantor, dan menjaga warnet. Pendapatan Randy membantunya untuk bertahan hidup dan menabung untuk masa depannya.
Sembari menjalani dua peran ini, Randy mencari perguruan tinggi yang cocok untuknya sebagai seorang pekerja. Akhirnya, setelah dua tahun pencarian, Randy memutuskan untuk mengejar mimpinya di Universitas Indraprasta PGRI dan memilih jurusan Teknik Informatika.
Saat Satu Pintu Tertutup, Pintu-Pintu Peluang Lainnya Akan Terbuka
Memulai hidupnnya sebagai seorang mahasiswa Teknik Informatika, Randy harus menyeimbangkan jadwal kerja dan belajarnya. Dari pagi hingga sore, Randy akan bekerja terlebih dahulu. Kemudian menjelang petang, Randy memulai kuliahnya di kampus yang berlokasi di Jakarta Timur.
Sayangnya, saat pandemi melanda, Randy kehilangan pekerjaannya karena sang pemilik fotokopi dan warnet menutup usahanya. Namun, bersamaan dengan ditutupnya usaha tersebut, program Kampus Merdeka dimulai dan membuka peluang bagi Randy untuk mendaftar magang. Ungkapan “saat satu pintu tertutup, pintu-pintu lainnya akan terbuka” cocok dengan situasi Randy saat itu.
Randy amat bersyukur karena peristiwa tersebut rupanya mengantarkannya pada peluang karier yang lebih baik. Pada program Kampus Merdeka, Randy melamar posisi Back-End Engineer Intern di Kalbe Farma dan berhasil diterima. Sebagai seorang tenaga magang, Randy bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan melakukan tes API.
Tak disangka, magang di Kalbe Farma rupanya membuka pintu peluang lainnya bagi Randy. Kegiatan magang tersebut menjembataninya dengan Bangkit 2022.
Ikut Bangkit dan Mendapatkan Peluang untuk Masuk Top 50 Product-Based Capstone Project
Saat bekerja di Kalbe Farma, Randy memperoleh banyak hal dari program magang tersebut. Pertama, ia mendapatkan uang saku yang membantunya untuk bertahan hidup selama enam bulan. Kemudian, ia bertemu dengan seorang rekan yang merupakan Lulusan Bangkit 2021. Rekan Randy tersebut mendorongnya untuk ikut Bangkit setelah magang karena ia melihat Randy memiliki potensi untuk maju melalui program ini.
Tertarik pada rekomendasi rekannya, Randy mencari tahu tentang Bangkit. Saat ia mengetahui bahwa program tersebut bisa menuntunnya pada berbagai peluang menjanjikan, ia tak ragu untuk segera mendaftarkan diri. Akhirnya, Randy berhasil diterima sebagai peserta Bangkit 2022 di alur Cloud Computing.
Menyeimbangkan waktu antara berkuliah dan belajar selama 20 jam seminggu di Bangkit cukup memberikan tantangan tersendiri bagi Randy. Namun, terbiasa bersabar membuat Randy berhasil melewati segala kesulitan yang dihadapinya di Bangkit.
Selain itu, ia juga berhasil menciptakan sebuah aplikasi pembelajaran bahasa isyarat yang bernama “Akrab” bersama teman-temannya. Karyanya ini membantunya untuk menjadi salah satu tim yang masuk ke dalam jajaran Top 50 Product-Based Capstone Project.
Memperoleh Peluang Kerja Purnawaktu Setelah Bangkit
Setelah Randy memperoleh banyak pengetahuan mengenai teknologi, soft skills, bahasa Inggris, serta pengalaman mengerjakan proyek di Bangkit, ia ikut serta di program Grow with Google Career Fair. Ia tak menyangka bisa memperoleh pekerjaan purnawaktu dari acara tersebut. Peluang yang diterima Randy ini seolah membayar segala perjuangannya sejak dulu.
“Saya tak percaya, pengalaman saya membangun Akrab di Bangkit membantu saya mendapatkan peluang kerja dari Anabatic Solusi Digital sebagai Product Support Engineer purnawaktu. Padahal, saya masih belum lulus. Terima kasih, Bangkit Career Fair,” ungkapnya.
Sekarang, sebagai seorang Product Support Engineer, Randy bertanggung jawab untuk menangani permasalahan produksi klien, termasuk menemukan penyebabnya, menganalisis, memperbaiki, dan menguji.
Randy merasa sangat bersyukur mendapatkan peluang untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Tempat kerjanya memiliki lingkungan yang sangat suportif dan atasan Randy pun mendorongnya untuk segera menamatkan kuliah.
“Selalu percaya bahwa kesabaranmu akan berbuah manis,” tutup Randy pada Peserta Bangkit 2023 yang tengah membangun mimpi mereka.
Baca cerita inspiratif alumni Bangkit lainnya: