Cerita Muhammad Rizal Muhaimin, Lulusan Bangkit 2022 yang Selalu Percaya bahwa Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha
“Bakat paling luar biasa adalah kegigihan.”
– Octavia E. Butler, Penulis Amerika Serikat
Kesuksesan tidak ditentukan oleh kondisi yang dialami oleh keluarga kita saat kita lahir, melainkan oleh kegigihan dan kerja keras yang kita lakukan saat beranjak dewasa. Hal ini dipercayai oleh Muhammad Rizal Muhaimin (22). Ia yakin bahwa setiap orang memiliki daya untuk menentukan sendiri masa depannya ingin seperti apa, tak peduli dari mana mereka berasal.
Pemilik nama panggilan Rizal ini memahami betul arti kerja keras karena ia berasal dari keluarga sederhana yang mengajarkan hal tersebut. Ia tinggal bersama sang ibu yang berperan sebagai tulang punggung keluarga sejak sang ayah wafat. Ujian ini membuat Rizal bertekad untuk bisa membuat masa depannya cerah demi memberikan hidup yang lebih baik bagi keluarganya.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangApakah Rizal dapat mewujudkan keinginannya tersebut melalui kerja keras? Mari kita baca cerita lengkapnya!
Memahami Nilai Kesabaran dari Keluarga
Sejak kecil, Rizal sudah memahami betul nilai kesabaran dari keluarganya. Ia terlahir di sebuah keluarga sederhana yang tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur, dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Jika ia ditanya mengenai siapa sosok luar biasa yang paling banyak berkontribusi pada hidupnya, jawabannya adalah ibunya. Ibu Rizal merupakan seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai petani dengan penghasilan kurang lebih Rp300.000-Rp500,000 per bulan. Seorang diri, beliau membesarkan tiga anak sekaligus. Ketangguhan sang ibu menginspirasi Rizal dan kakaknya untuk memiliki kesabaran yang sama.
Selain sang ibu, Rizal juga mengagumi sosok kakaknya. Ia bekerja sebagai pelayan supermarket demi bisa membiayai pendidikan Rizal dan adik bungsunya. Bersama sang ibu, kakak Rizal berusaha memenuhi kebutuhan keluarga.
Sang ibu dan sang kakak adalah dua orang yang mengajarkan Rizal arti dari kesabaran. Ia ingin bisa membantu kedua orang yang disayanginya ini untuk membiayai pendidikan adik bungsunya kelak. Oleh karenanya, Rizal belajar giat agar bisa memiliki masa depan yang cerah.
Mimpi Rizal untuk Menjadi Talenta Digital
Menumbuhkan semangat belajar yang tinggi adalah hal yang Rizal lakukan agar kelak bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Sejak kecil, Rizal sudah memiliki minat yang besar terhadap teknologi. Oleh karenanya, Rizal belajar keras agar berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung. Usahanya berbuah manis saat akhirnya ia diterima sebagai mahasiswa Teknik Informatika di sana.
Setelah berhasil masuk universitas impiannya, cita-cita Rizal untuk menjadi talenta digital semakin menguat. Ia sadar bahwa ia butuh dari sekadar gelar formal untuk bisa bekerja di industri teknologi. Rizal merasa harus membekali dirinya dengan ilmu teknologi yang bisa ia peroleh di luar kampus. Oleh karenanya, ia mendaftarkan diri ke salah satu program beasiswa di Dicoding untuk belajar teknologi lebih jauh.
Kesungguhan Rizal membuatnya berhasil lulus dari program beasiswa tersebut. Semangatnya untuk mendaftar ke program beasiswa lainnya di Dicoding semakin membara. Akhirnya, keterlibatan Rizal pada ekosistem belajar Dicoding membuatnya bertemu dengan Bangkit. Ia tertarik untuk belajar di Bangkit melihat program ini memiliki Mobile Development (Android) sebagai salah satu alur belajar. Tanpa berpikir dua kali, Rizal pun mendaftarkan diri.
Tanpa menunggu terlalu lama, kabar baik datang ke email Rizal. Ia resmi menjadi Peserta Bangkit 2022 yang akan belajar di luar Mobile Development (Android).
Bangkit Membantu Rizal untuk Bertumbuh dan Memetik Hasil yang Baik
Sukses menjadi salah satu dari lebih dari 3000 peserta yang diterima membuat Rizal berusaha memberikan yang terbaik di Bangkit 2022. Program ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.
“Berbicara dalam bahasa Inggris membuat saya terbiasa berkomunikasi dengan bahasa asing yang satu ini. Selain itu, saya merasa bahwa metode learning by doing adalah cara belajar terbaik.”
Meski Rizal memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan di Bangkit, ia menghadapi tantangan dalam hal mengerjakan capstone project. Aktivitas tersebut mendorongnya untuk lebih banyak belajar soal kerja tim. Hal itu membuat Rizal paham bahwa di dunia profesional, ia harus bisa bekerja dengan siapa pun yang memiliki perbedaan dengan dirinya.
Meski begitu, Rizal bersikukuh bahwa belajar di Bangkit adalah keputusan terbaik yang pernah ia buat. Itu karena program ini membuatnya menjadi talenta yang siap berkarier. Tak heran jika Rizal merasa senang karena Bangkit membantunya memperluas jejaring profesionalnya dan mengembangkan kepercayaan dirinya. Ketika tiba waktunya Rizal memasuki dunia profesional, ia lebih dari sekadar siap.
Saat Hasil yang Rizal Peroleh Tidak Mengkhianati Usahanya
Setelah melalui lebih dari 900 jam belajar pada alur Mobile Development (Android), Rizal berhasil lulus. Meski ilmu tentang pengembangan Android adalah sesuatu yang baru baginya, hal itu tak menghalangi Rizal untuk memahami wawasan tersebut sepenuhnya. Pemahaman Rizal terhadap Android membantunya saat harus mengerjakan proyek akhir di kampus.
Saat menggarap proyek akhir tersebut, Rizal bekerja sama dengan ketiga rekannya di kampus. Mereka mengembangkan aplikasi yang dapat mendeteksi motif kain tenun. Motif tersebut diperuntukkan bagi katalog keragaman kain tenun Indonesia yang tim Rizal kembangkan. Dalam tim tersebut, Rizal berperan sebagai pengembang UI, UX, dan Front-End.
Pengalamannya mengerjakan proyek akhir di kampus dan belajar teknologi di Bangkit membantunya untuk berkarier di PT Dans Multi Pro sebagai Front-End Developer Intern. Pada perusahaan konsultan IT yang berbasis di Jakarta Selatan ini, Rizal bertanggung jawab untuk mengembangkan aplikasi perusahaan dalam hal kode dan tampilan.
“Salah satu hal yang saya peroleh dari Bangkit dan bermanfaat bagi karier saya adalah pelatihan soft skills-nya. Ilmu mengenai komunikasi profesional di Bangkit membantu saya menyelesaikan masalah di kantor secara efisien. Hal itu membuat saya menjadi aset berharga dalam tim dan saya dipercaya untuk menangani ad hoc issues di kantor.”
Setelah bekerja selama setahun sebagai intern, Rizal akhirnya memperoleh kesempatan untuk menjadi karyawan purnawaktu. Hal itu membuat keluarganya bangga dan ia bisa membantu ibu dan kakaknya untuk menafkahi keluarga.
“Saat kamu menghadapi kesulitan, ingatlah bahwa kamu selalu lebih besar dari masalahmu. Teruslah berjuang dan percaya bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha yang telah kamu buat.”