Cerita Fikri Pajarullah, Lulusan Program DTS FGA IT Support 2022, yang Gigih Mengejar Mimpi dalam Berkarier
“Jika tidak ada perjuangan, maka tidak ada kekuatan”
– Oprah Winfrey
Tak semua orang memiliki jalan yang benar-benar lurus untuk sampai pada mimpi mereka. Ada yang harus melewati jalan berliku, ada pula yang mesti melalui jalan memutar seperti Fikri Pajarullah (26). Sempat bekerja sebagai seorang Sales Consultant, mimpi sejati Fikri adalah menjadi seorang talenta digital. Namun, keadaan ekonomi keluarga membuat Fikri harus memanfaatkan kesempatan kerja apa pun yang ada di hadapannya.
Hingga suatu hari, Fikri tersadar bahwa belum terlambat baginya untuk mengambil jalan memutar menuju karier impiannya. Dengan penuh semangat, Fikri mengejar cita-citanya di dunia teknologi dengan ikut serta dalam program Digital Talent Scholarship Fresh Graduate Academy (DTS FGA) 2022.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangBerjalan Berlawanan Arah sebelum Melangkah menuju Mimpi
Minat Fikri terhadap teknologi informasi muncul saat sang kakak baru saja menamatkan studi di bangku kuliah. Kala itu, Fikri mendapatkan laptop lungsuran kakaknya. Kehadiran perangkat ini rupanya menjadi awal mula perjalanan Fikri untuk menggapai mimpinya. Keluarga pun mendukung penuh agar Fikri bisa mewujudkannya.
Impian Fikri untuknya bisa menjadi seorang talenta digital dibawanya serta hingga masuk ke perguruan tinggi. Selepas lulus SMA, Fikri melanjutkan studi ke STMIK Nusa Mandiri Jakarta, program studi Ilmu Komputer. Di sini, Fikri belajar sungguh-sungguh hingga akhirnya lulus pada tahun 2019.
Setelah lulus, Fikri memulai karier pertamanya di tahun berikutnya. Saat itu, ia bekerja sebagai seorang Sales Consultant di PT Catur Mitra Sejati Sentosa, sebuah perusahaan distributor bahan bangunan yang berbasis di Jakarta. Sebagai seorang lulusan baru, mulanya, Fikri amat menikmati peran barunya meski pekerjaannya tidak berada di ranah teknologi. Namun, semakin lama, ia merasa bahwa karier yang sudah dicita-citakannya di dunia digital harus dikejar kembali.
Selesaikan Kelas di DTS Lebih Cepat dari Waktu yang Ditentukan
Merasa lelah dengan pekerjaan yang bukan merupakan minatnya, Fikri memutuskan untuk kembali mengejar cita-citanya. Untuk masuk ke jalur menuju mimpinya seperti semula, hal pertama yang Fikri lakukan adalah mencari program pelatihan kredibel untuk dapat membekalinya dengan ilmu teknologi yang relevan. Inilah yang melatarbelakangi Fikri untuk mendaftar pada program DTS FGA 2022.
Agar bisa fokus belajar di DTS FGA 2022, tepatnya di alur belajar IT Support, Fikri melepas pekerjaan purnawaktunya. Hal itu ia lakukan agar bisa memiliki alokasi waktu lebih selama menggali ilmu di DTS. Tak ada yang Fikri sesali dari keputusan yang diambilnya karena itu mengarahkannya pada tujuan yang sudah dicita-citakannya.
Setelah diterima sebagai peserta, Fikri mulai dihadapkan dengan berbagai tantangan di DTS, salah satunya adalah tugas-tugas yang sempat membuatnya hampir menyerah. Namun, Fikri memilih untuk terus berusaha dengan banyak berdiskusi dengan teman-temannya sesama peserta agar bisa memahami setiap materi. Hasilnya, Fikri berhasil menyelesaikan kelas dua minggu lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
“Mendapatkan ilmu baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya serta terlibat dalam proyek studi kasus yang memotivasi saya untuk berinovasi di bidang IT Support adalah hal yang paling berkesan bagi saya di DTS. Selain itu, saya senang bisa mendapatkan teman yang seru dan satu frekuensi saat membahas soal teknologi,” terangnya.
Jatuh, Lalu Bangkit Kembali untuk Kejar Mimpi
Saat Fikri tengah bersemangat mengumpulkan kembali kepingan asanya bersama DTS, sebuah peristiwa membuat hidup Fikri terasa bagaikan kereta luncur. Sang ayah, yang berprofesi sebagai sopir pribadi, jatuh sakit dan membutuhkan biaya besar untuk pengobatan. Ini menjadi ujian bagi Fikri dan keluarga karena kondisi keuangan yang tidak mendukung.
Bahu membahu dengan anggota keluarga lainnya, Fikri berusaha mengambil peran sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga. Namun, ujian tidak pernah lebih besar dari mereka yang diuji. Tak lama kemudian, kondisi ayah Fikri membaik.
“Tak lama setelah sakit, Ayah yang sempat dirawat akhirnya diperbolehkan pulang. Dua bulan kemudian, saya mendapatkan kabar gembira berupa tiga panggilan wawancara yang bahkan jadwalnya nyaris bertabrakan,” ceritanya.
Berbekal pengalaman belajarnya di DTS, Fikri menjalani setiap proses wawancara dengan sungguh-sungguh. Hasil yang ia peroleh pun membawa kebahagiaan bagi keluarganya yang sempat dilanda ujian.
Meraih Karier Impian setelah Berhadapan dengan Ujian
Hanya butuh dua hari dari jarak wawancara yang dijalani untuk Fikri mendapatkan kabar gembira bahwa ia diterima di perusahaan yang ia lamar. Fikri merasa sangat bersyukur bisa terpilih untuk menjadi System Administrator di PT Multipolar Technology, sebuah perusahaan konsultan IT yang berbasis di Tangerang. Hal yang lebih membahagiakan lagi, Fikri ditempatkan di sebuah tempat yang jaraknya tak jauh dari tempat tinggalnya. Ini membuatnya tak perlu meninggalkan keluarga ke perantauan.
Fikri menuturkan bahwa kunci suksesnya dalam mengikuti proses rekrutmen sampai ke wawancara adalah materi yang ia dapatkan dari DTS FGA, terutama tentang Linux Command.
“Ilmu dari DTS membantu saya dimulai dari tahap rekrutmen hingga akhirnya diterima sebagai karyawan. Ini membuat saya ingin memberikan performa terbaik di tempat kerja dengan mengembangkan dan memperbaiki jaringan kantor dengan sistem automasi menggunakan bahasa pemrograman Python,” tambahnya.
Dari cerita Fikri, kita bisa mengambil hikmah bahwa keluar dari zona nyaman dan mengambil jalan memutar terlebih dahulu sebelum melangkah menuju mimpi bukanlah sesuatu yang buruk. Hal tersebut dapat menilai konsistensi kita dalam menggapai apa yang sebenarnya sangat diinginkan. Fikri membuktikan bahwa terus melangkah alih-alih mengeluh pada keadaan adalah kunci sukses dalam hidup.