Efisiensi-dalam-Web-Development

Efisiensi dalam Web Development

Dalam proses pengembangan aplikasi web (web development), pernahkah kamu mengalami fenomena kehilangan motivasi di tengah jalan atau menundanya karena suatu alasan? Kira-kira apakah yang menjadi penyebab hal tersebut? Sudahkah kamu menyusun rencana pengembangan secara efektif dan efisien? Daripada pusing sana sini, langsung saja kita bahas seperti apa tahap-tahapan yang disarankan dalam proses web development.

Bangun Motivasi Sebelum Membuat Aplikasinya

Untuk terjun ke suatu hal kadang kala kita butuh suatu dorongan yang dapat memotivasi kita untuk terus maju. Temukanlah motivasi itu dengan menjawab pertanyaan berikut ini.

  • Apa tujuanmu membangun aplikasi tersebut?
    Fokuskan pada hal yang benar-benar menjadi alasan, entah karena kamu ingin sekadar menguji kemampuanmu atau ingin menjadikannya sebagai solusi atas sebuah permasalahan.
  • Untuk siapa aplikasi tersebut akan ditujukan?
    Meskipun kamu tidak berniat untuk menunjukkannya pada orang lain, tetapi aplikasimu pasti memiliki sosok peran yang dituju, meski itu dapat berarti kamu sendiri. Misalnya, aplikasi blog yang ditujukan untuk sosok peran seorang penulis dan pembaca.
  • Apa bentuk aplikasi yang akan kamu buat?
    Pada poin ini, ada baiknya mempertimbangkan pertanyaan kedua sehingga kamu akan tahu seberapa luas jangkauan yang ingin diraih. Misalnya, kamu memilih website karena ingin memiliki jangkauan yang luas — di mana pun dan kapan pun selama memiliki koneksi internet dan browser yang berjalan pada perangkat, kamu masih bisa mengaksesnya.

Perencanaan Tidak akan Menghambatmu

Setelah mendapatkan motivasi, sekarang kamu dapat membayangkan seperti apa aplikasi web yang akan ingin dibangun nantinya. Supaya kamu terus bersemangat dan termotivasi untuk menyelesaikannya, buatlah perencanaan apa saja yang ingin dihadirkan dalam aplikasi webmu?

Sebagai contoh, kamu adalah seorang karyawan di perusahaan kopi yang memiliki layanan pemesanan kopi. Kamu sebagai web developer ditugaskan untuk memimpin pembuatan aplikasi dari nol. Kamu telah melakukan riset kepada calon user beserta stakeholder terkait. Berikut adalah daftar fitur yang akan ditambahkan berdasarkan analisismu.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang
  • Halaman pengenalan produk
  • Halaman pemesanan produk
  • Halaman pembayaran
  • Halaman daftar pesanan

Tentukan juga timeline pengerjaan setiap fitur agar kamu dapat menjaga kecepatan (pace) pengerjaanmu.

Jika kamu memiliki sebuah tim, bagilah tanggung jawab kepada setiap anggota timmu. Adakalanya bekerja dengan banyak otak akan melahirkan solusi yang lebih objektif berkat pemikiran kritis dari masing-masing individu.

Background Menentukan Visual

Tahapan paling menyenangkan di web development adalah memikirkan bagaimana mengenalkan aplikasi web yang kita buat. Cara untuk mengenalkan adalah lewat visual (user interface). Bayangkan pelanggan akan memesan kopi lewat aplikasi yang kamu bangun dan apa yang ingin dipersembahkan kepada mereka sehingga kamu juga merasa bangga sebagai seorang web developer.

Pikirkan juga aktivitas yang akan dilakukan pelangganmu dalam memesan kopi atau saat berada di aplikasimu (user experience). Sebagai developer, tentu kamu ingin mempermudah mereka dalam memesan kopi sehingga mereka akan setia menggunakan aplikasimu dan mendatangkan pelanggan baru.

Lakukanlah eksplorasi desain pada aplikasi serupa atau apa pun yang dapat menumbuhkan kreativitas saat mendesain aplikasimu. Jangan lupa untuk tetap mempertimbangkan unsur-unsur yang dimiliki perusahaan agar desainmu terlihat memiliki rasa (taste). Berikut beberapa referensi website yang dapat menumbuhkan ide visual: dribble, awwwards, dan uiverse.

Gunakan UI library agar dapat membantumu lebih efisien dan cepat dalam membangun website. Berikut ini beberapa di antaranya;

  • Bootstrap
    Inilah salah satu library CSS dan JS yang paling banyak disebutkan. Ia menyediakan berbagai macam komponen UI dan CSS styling yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat layout responsive.
  • daisyUI
    Library CSS berbasis utility-first ini bisa menjadi alternatif karena menyediakan komponen UI yang simple dan tidak kalah apik dari Bootstrap. Cocok untuk kamu yang familier dengan Tailwind.

Menyimpan Data Lebih Dinamis

Salah satu hal krusial dalam proses web development adalah manajemen data. Mari kita lihat lagi daftar fitur yang telah kamu susun sebelumnya, kira-kira fitur apa yang memerlukan proses pendataan? Jika sudah ketemu, catat kebutuhan masing-masing fitur tersebut.

  • Halaman pengenalan produk: menampilkan daftar produk beserta nama, harga, dan stok produk.
  • Halaman memesan produk: menyimpan pesanan produk oleh pelanggan.
  • Halaman pembayaran: menyimpan bukti pembayaran pelanggan.
  • Halaman daftar pesanan. menampilkan daftar pesanan pelanggan.

Dari daftar ini, kamu dapat menganalisis data apa saja yang dibutuhkan dan yang akan disimpan nantinya.

Memilih Basis Data sesuai Kebutuhan

Berikut ini merupakan jenis basis data yang dapat kamu pertimbangkan sesuai kebutuhan.

  • Relational
    Basis data yang terstruktur dalam tabel, tiap tipe data dapat memiliki relasi ke tipe data pada tabel lain. Contoh: MySQL, Postgres, Supabase.
  • Non-relational
    Tidak memiliki tabel, row, primary key atau foreign key seperti Basis Data Relational, basis data ini Sangat cocok untuk menyimpan kumpulan data yang besar dan tidak terstruktur. Contoh: MongoDB, Firestore.

Selamat! pada tahap ini akhirnya kamu menemukan basis data yang dapat menunjang penyimpanan data pada aplikasimu. Selanjutnya, implementasikan keputusanmu dalam coding.

Memperluas Jangkauan/Hosting Aplikasimu

Pastikan kamu telah menuntaskan checklist berikut ini:

  • Semua fitur berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.
  • Memiliki User Interface/Experience yang apik dan layak dipertunjukkan.
  • Alur penyimpanan data yang bisa dipertanggungjawabkan.

Ingat! jangan melanjutkan langkahmu jika checklist di atas belum sepenuhnya tercentang. Jika sudah, mari lanjutkan perjalanan ke bagaimana cara memilih hosting service untuk aplikasimu.

Memilih Hosting Service

Berikut beberapa platform hosting terkenal yang mungkin pernah kamu dengar sebelumnya,

  • Firebase
    Selain memiliki Firestore sebagai basis data cloud, kamu juga dapat memilih untuk meng-hosting aplikasimu di Firebase. Cek dokumentasinya untuk lebih detail.
  • Vercel
    Menjadi salah satu service hosting yang sering digunakan oleh web developer terutama Front-end enthusiast. Vercel juga sudah mendukung GitHub repo deployment.
  • Netlify
    Cocok untuk static sites and JAMstack (Web — JavaScript, API and Markup) dengan setup deploy dan hosting yang mudah karena sangat user-friendly. Netflify juga sudah mendukung GitHub repo deployment.

Selamat! Kamu telah memperluas jangkauan aplikasi webmu kepada para pelanggan di perusahaan. Pada tahap ini, kamu telah berhasil menjadi web developer.

Lain-Lain: SEO, Authentication Mechanism, Testing to Avoid Bugs.

Berikut ini merupakan hal-hal terkait web development yang dapat menarik perhatianmu dalam menjaga popularitas aplikasi web.

  • SEO
  • Mekanisme Autentikasi
  • Testing untuk mencegah bug

Kesimpulan

Web development adalah hal yang mudah jika kamu mengetahui mana hal yang harus dimulai dan aksi yang perlu dilakukan karena hal ini juga bisa diterapkan pada aktivitasmu yang lainnya. Kuncinya, fokus melakukan apa yang telah direncanakan hingga tuntas.

Referensi lainnya

https://www.dicoding.com/academies/123-belajar-dasar-pemrograman-web

https://daily.dev/blog/make-a-web-browser-beginners-guide


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.