Dicoding Meraih ASEAN Business Award 2019 - Skills Development

Dicoding Meraih ASEAN Business Award 2019 – Skills Development

Di Bangkok, 2/11 lalu CEO Dicoding Narenda Wicaksono menerima penghargaan ASEAN Business Award – Skill Development (Mid Tier). ASEAN Business Award adalah ajang kompetisi bergengsi untuk entitas bisnis se-Asia Tenggara.

Awalnya beberapa bulan lalu panitia ASEAN Business Award menjaring kontestan Award via open call pendaftaran di 11 kategori. Dicoding mendaftar untuk salah satu kategori tersebut, yakni “Skills Development.”

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Dikutip dari laman resmi mereka, pemberian Award di kategori Skill Development, bertujuan untuk:

“Memberi pengakuan pada entitas bisnis luar biasa yang memiliki kontribusi signifikan pada pembangunan sumber daya manusia.”

Dinobatkan sebagai pemenang, kami bersyukur. Bentuk apresiasi ini merupakan yang perdana untuk Dicoding di level regional sekelas ASEAN. Dalam urutan runner up setelah Dicoding, ada perusahaan asal Filipina dan Singapura.

Perusahaan Indonesia lainnya yang memenangkan penghargaan ini adalah Garuda Food, Kalbe Farma, dan BCA, seperti digambarkan di foto ini.

Perjalanan Dicoding dan Developer Indonesia

Rasa terima kasih atas ASEAN Business Award ini layak kami tujukan pada 200 ribu developer Indonesia yang telah mempercayai Dicoding sebagai tempat menempa diri. Selama lima tahun ini misi kami selalu sama: menumbuhkembangkan ekosistem developer di Indonesia.

Dalam semangat misi tersebut, berikut ini capaian yang ingin kami bagi:

Sejak berdiri tahun 2015 Dicoding selalu fokus pada pembangunan talenta digital. Faktanya, berdasar studii Bank Dunia dan McKinsey, Indonesia butuh 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Kami melihat kebutuhan luar biasa akan SDM digital ini sebagai tantangan sekaligus peluang.

Oleh karena itu kami meletakkan Academy sebagai pilar utama dalam melatih para calon developer Indonesia. Beberapa tantangan yang kami hadapi dalam upaya tersebut:

Kebutuhan kurikulum Academy untuk terus catch up dengan checklist dari industri
Kebutuhan peningkatan kapasitas SDM tim Dicoding
Kebutuhan akan layanan Academy – Challenge – Events – Jobs yang kian seamless serta memudahkan member saat memanfaatkannya, dan lain-lain

Kiprah Dicoding di ASEAN

Tak hanya untuk Indonesia, Dicoding juga ingin berkontribusi untuk pengembangan SDM digital di level ASEAN. Berikut ini adalah perjalanan keterlibatan kami dalam berbagai proses regional tersebut:

2015: Dicoding berdiri dengan “Academy” sebagai salah satu pilarnya
2016: Dipercaya GIZ ( Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit / jaringan Jerman untuk kerja sama internasional) untuk melatih SMK se-Indonesia menggunakan materi Dicoding Academy
2017: Berbagi pengetahuan dan keahlian di hadapan negara ASEAN lainnya dalam 5 (lima) forum Konferensi & Dialog Kebijakan Regional
2018: Jadi bagian dari Regional Working Group – Business and Industry Cooperation dalam hal Pelatihan Teknis dan Vokasional di Asia Tenggara (TVET)
Juni 2019: RWG-BIC menghasilkan dokumen 45 rekomendasi “FUTURE ASEAN AGENDA FOR TVET“
Juni 2019: Bersama industri lainnya dari 10 negara ASEAN, mendirikan ASEAN Future Workforce Council (AFWC)

Artikel lengkap, baca:

https://www.dicoding.com/blog/kontribusi-dicoding-untuk-indonesia-dan-asean/

https://www.dicoding.com/blog/dicoding-sebagai-founding-member-asean-future-workforce-council/

Dari rangkaian perjalanan di atas, momen tonggak bagi Dicoding adalah turut mendirikan AFWC, forum multi-sektoral ASEAN yang peduli pada Future Workforce / SDM Digital Masa Depan pada Juni 2019. Ke depannya Dicoding akan terus berperan aktif di dalam Council tersebut.