Melalui Dicoding Awards 2019 dengan bangga kami memberikan apresiasi bagi 6 orang sosok developer terbaik Indonesia. Pemberian awards dilakukan bertepatan dengan Bekraf Developer Conference, 2 Desember 2018 di Hotel Papandayan, Bandung yang dihadiri 300 developer peserta dari seluruh Indonesia.
Yuk mari simak siapa saja. Mereka sosok anak bangsa yang nyata berkontribusi pada pengembangan ekosistem developer kita!
#1 Best Graduate: Ar Firman Syahputra
đź’» Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangAr Firman Syahputra adalah alumni teladan dari kelas Kotlin Android Developer Expert. Kami memilih pemuda asal Pekanbaru, Riau, ini di antara ribuan lulusan kelas Dicoding lainnya.
Kenapa Firman? Secara kualitas, expert reviewer kami yang membimbing sekaligus memeriksa pekerjaan Firman berujar “aplikasi buatannya super. Kreatif banget. Kodenya juga bagus.”
Selain KADE, Firman juga telah menuntaskan kelas MADE dan Belajar Membuat Aplikasi Android untuk Pemula. Kini fasilitator Google Developer Kejar 2018 ini berprofesi sebagai developer sebuah start-up seputar gaya hidup di Jakarta.
Pria yang ramah dan sederhana ini mengaku “dari dulu mimpi saya menjadi guru. Saya ingin membagi sedikit ilmu Android saya untuk para pemuda di Pekanbaru, Riau. “Di sana banyak anak-anak yang pintar,” katanya meyakinkan. Dengan penghargaan ini, Firman berharap “Saya ingin lebih banyak membantu dan lebih semangat berbagi dengan developer lain.” Yes you can, Firman!
Simak profil Firman di https://www.dicoding.com/users/58342Â dan tulisan tentangnya di artikel berikut ini.
#2 Best Reviewer: Danviero Yuzwan
Danviero Yuzwan pernah menyabet penghargaan yang sama tahun 2017 lalu. Pemuda 24 tahun ini adalah salah seorang developer yang perjalanan belajar dan karirnya tumbuh bersama Dicoding. Dari awal sekali.
Bermula dari ikut-ikutan Challenge saat masih awal kuliah, Yuzwan melangkah maju meraih beasiswa GOJEK x Dicoding, kerja di LOKET -anak perusahaan GOJEK- dan jadi reviewer andalan. Kami mengacungi jempol untuk dedikasinya memeriksa dan membimbing submission demi submission peserta kelas MADE dan KADE. Tak salah Yuzwan menyabet penghargaan ini. Ia termasuk salah satu yang paling produktif dan “cerewet” memberikan saran penulisan kode dan lainnya.
Apa untungnya jadi reviewer Dicoding? ”Banyak Dicoding Points. Saya tukar (dengan) rewards satu unit Macbook Pro. Terus, jadi tahu dan belajar banyak variasi kode dari submission peserta.” Kalau ketemu kode peserta  yang bagus sekali, “Kaya ketemu harta karun,” ujarnya.
“Dari penghargaan ini, saya tidak ada harapan istimewa. Saya hanya ingin para peserta di Dicoding Academy terbantu dengan review saya,” tuturnya merendah.
Kalau ingin dapat saran- dalam sesi technical consultation bersama Yuzwan, kamu bisa redeem Points-mu di tautan ini https://www.dicoding.com/rewards/599.
Simak profil Yuzwan di https://www.dicoding.com/users/18176 dan tulisan tentangnya di artikel berikut ini.Â
#3 Best Rookie Developer: Perdy Ferdiansyah
Perdy Ferdiansyah baru saja mengharumkan nama Indonesia dalam perhelatan LINE BOOT Awards 2018 di Tokyo (10/11). LINE Chatbot @IcaIca_bot buatannya membawa pulang gelar
Grand Prize Winner setelah mengalahkan 1125  bot lainnya dari Jepang, Thailand, Taiwan, dan Indonesia. Sebelumnya, Ica-Ica juga memenangkan LINE Creativate 2018 “Bangga Indonesia” yang diselenggarakan LINE dan Dicoding.
Aplikasi ini sudah diunduh 1,2 juta LINE user https://line.me/R/ti/p/@icaica_bot Perdy dan Nessa Ramadan (co-creator) mendapatkan hadiah Rp 50 juta dan 5 juta yen, serta 3,000 Dicoding Points!
Mau cobain Ica-Ica? Cek fiturnya. Ada 100, Cari Kata, Tebak Kata, Adu Penalti, Sambung Kata, dan Tebak Lagu. Dengan fitur leaderboard, user jadi aktif berlomba-lomba jadi top scorer di game tersebut. Plus fitur paling hits mereka adalah “Cari Jodoh”!Â
Selamat, Perdi, kamu memang rookie (baca: pemula hits) (yang membanggakan!
#4 Best Contributor: Rendra Toro
“Mas Rendra” begitu kamu menyebutnya. Beliau adalah kontributor aktif kelas Kotlin Android Developer Expert penulis buku dan modul online yang teman-teman nikmati di kelas tersebut. Mas Rendra saat ini berprofesi sebagai VP Technology Helpster, sebuah platform tenaga kerja “On-Demand” pertama di Asia Tenggara.
Pria asal Yogya ini sempat diundang JetBrains untuk untuk menghadiri Kotlin Conference di San Francisco, Amerika Serikat. Kotlin pertama kali didapuk Google sebagai first class pemrograman Android pada September 2017. Sejak itu pula Mas Rendra giat mempopulerkan Bahasa Kotlin pada developer Indonesia dalam banyak kesempatan.
Terima kasih, Mas Rendra! Melalui kontribusimu, kami yakin banyak pengembang yang telah memetik manfaat. Bahasa Kotlin memang ringkas, aman, interoperable dan banyak digunakan di banyak tool.
#5 Best Community Driver: Sandec
Komunitas Sandec (Semarang Android Developer Center) memang juara dalam hal keaktifan dan kemampuannya merangkul teman-teman developer di wilayah Semarang dan sekitarnya.  Berdiri sejak 2016 silam, wadah sharing-ngoding bareng ini punya tagline “Learn, Teach, Grow.” Motto mereka: kalau dapat ilmu, harus membagikannya dengan mengajar atau menulis.
Kerennnya, mereka sudah menerbitkan 2 buku loh teman-teman. “Android Dasar” dan juga ”API Retrofit.” Membernya lebih dari 2300 orang yang terdaftar di Telegram. Selain bertukar pesan dan tutorial online, Sandec juga mengadakan Monthly Training dan berkolaborasi bersama SMK di Semarang menjadi pengajar ekstrakurikuler. Oh ya, Sandec termasuk salah satu komunitas yang paling rajin mengadakan dan mendaftarkan event via Dicoding Event loh.
Kalau kamu cah Semarang/sekitarnya dan berminat, join, silakan cek http://sandec.org/. Facebook mereka: https://www.facebook.com/androidsemarang. Instagram: @sandec_smg atau gabung di Telegram mereka https://t.me/AndroidSemarang.
Tetap menginspirasi komunitas lainnya, teman-teman Sandec. Kami turut bangga!
#6 Best Mentor: Sidiq Permana
Google Developer Expert for Android satu ini sudah malang melintang bersama kami sedari masa-masa awal Dicoding berdiri. Buat kami, Sidiq adalah manifestasi sosok developer yang tak pernah bosan mengembangkan diri. Intel Android Software Innovator ini menulis dan mengembangkan modul kelas Menjadi Android Developer Expert yang teman-teman nikmati selama ini. Karya kolaborasinya bersama Head of Academy Dicoding, Ahmad Imaduddin.
Tak pernah pelit dalam berbagi ilmu. Sidiq adalah narasumber langganan kami di setiap perhelatan pelatihan dan seminar. Ribuan developer Batam hingga Jayapura telah ia sapa melalui materi presentasi dan live coding-nya seputar pengembangan Android.
Setelah mendapat beasiswa ini, Sidiq merasa bersyukur. “Saya sangat termotivasi untuk berkontribusi lebih,” ujarnya.
Technology and Innovation Lead di Nusantara Beta Studio ini memang mentor andalan. Buat teman-teman yang ingin mendapatkan bimbingan beliau, bisa loh! Tinggal redeem Dicoding Points-mu dengan rewards berupa konsultasi teknis dengannya. Mau offline atau online? Bisa. Klik https://www.dicoding.com/rewards/596 yah.
Simak profil Sidiq di https://www.dicoding.com/users/70
Itulah keenam sosok developer inspiratif pilihan Dicoding Awards 2018. Tahun berikutnya, bisa saja kamu. Kenapa tidak?
Ayo semakin giat berusaha, berkarya, dan berdoa ya teman-teman.
Kami harap Dicoding Academy, Event, Challenge, dan Jobs bisa mengantarmu jadi salah satu yang terbaik. Tentunya yang terbaik dalam hal memberikan manfaat.