Cerita Muhammad Aulia Rasyid, Lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation yang Sukses Berkarier di Industri
Sukses berkarier di masa depan tak hanya bisa dicapai dengan menyelesaikan studi sarjana. Muhammad Aulia Rasyid (19) membuktikan bahwa ijazah SMK yang dimilikinya mampu menuntunnya pada karier yang ia dambakan.
Keterbatasan biaya yang membuat Rasyid belum sanggup lanjutkan pendidikan tinggi tak redupkan semangatnya untuk lebih dulu membangun karier. Justru, Rasyid antusias untuk mengasah kemampuannya dalam program Coding Camp powered by DBS Foundation agar ia bisa jadi talenta digital unggulan yang siap kerja.
đź’» Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangBagaimana perjalanan Rasyid dalam mewujudkan cita-citanya? Mari kita baca cerita lengkapnya!
Siswa SMK yang Ingin Perluas Wawasan Teknologi di Industri
Lahir sebagai bungsu dari dua bersaudara di Bantul, Rasyid berasal dari sebuah keluarga sederhana. Demi bisa penuhi kebutuhan sehari-hari, ayah Rasyid bekerja sebagai kuli bangunan, sedangkan ibunya berdagang makanan di rumah. Dari keluarga yang sederhana inilah Rasyid belajar arti perjuangan dan kerja keras.
Dapat turut berkontribusi dalam perekonomian keluarga adalah salah satu cita-cita Rasyid selain menjadi seorang talenta digital. Oleh karenanya, Rasyid berharap bisa berkarier dalam bidang teknologi karena ia paham bahwa profesi di dunia digital akan sangat dibutuhkan pada masa depan.
Rasyid memupuk harapannya sembari bersekolah di SMK Negeri 1 Bantul, sebuah sekolah menengah kejuruan favorit di sana. Di tengah proses belajarnya, Rasyid berkenalan dengan Dicoding melalui sebuah ads di media sosial.
“Saya pengen banget bisa belajar di Dicoding waktu ngeliat platform ini punya materi berstandar industri yang selalu up-to-date, berbeda dengan materi yang saya dapet di sekolah. Saya ingin memperluas wawasan saya tentang teknologi yang digunakan di industri digital,” kenang Rasyid.
Pertemuan Rasyid dengan Dicoding menuntunnya untuk berkenalan dengan Coding Camp powered by DBS Foundation, sebuah program pelatihan teknologi yang diinisiasi oleh DBS Foundation. Mengetahui bahwa dengan ikut serta pada program Coding Camp Rasyid bisa belajar di Dicoding tanpa biaya, ia bersemangat untuk mendaftar.
Belajar di Coding Camp: Mengasah Kemampuan Manajemen Waktu dan Didukung oleh Manajer di Tempat Magang
Berhasil diterima dalam program Coding Camp untuk mendalami back-end development, perjalanan Rasyid bukannya tanpa tantangan. Menjalani proses belajar di Coding Camp yang bersifat self-paced, ikut kegiatan di sekolah, hingga mengerjakan proyek lepas demi dapat uang tambahan membuat Rasyid harus pandai membagi waktu.
Meski begitu, Rasyid merasa kerja kerasnya terbayar saat ia selalu berhasil memperoleh akses kelas-kelas lanjutan karena performa belajarnya yang baik. Ia merasa sangat bersyukur bisa menjadi salah satu dari puluhan ribu peserta yang mendaftar pada program Coding Camp powered by DBS Foundation.
“Belajar di Coding Camp enggak hanya ngasih saya pengetahuan yang mendalam soal back-end development, tapi juga menajamkan kemampuan manajemen waktu saya dan memperluas jejaring saya karena saya bisa kenalan sama banyak teman baru dan mentor,” ucap Rasyid.
Rasyid merasa prestasi belajarnya dalam Coding Camp tak akan bisa diraih tanpa dukungan dari manajernya saat ia menjalani program magang di PT Teknoreka Inovasi Nusantara, sebuah startup yang berbasis di Jogja.
“Rasanya senang bisa dapat tanggung jawab dari manajer untuk membagi ilmu dengan siswa magang lainnya di perusahaan tersebut,” ungkap Rasyid.
Juara Kompetisi di Tingkat Provinsi dan Diterima Kerja Pasca Lulus Coding Camp
Wawasan yang Rasyid peroleh tidak hanya berpengaruh pada kepercayaan manajernya di tempat magang, tetapi juga pada prestasi yang ia raih saat mengikuti Lomba Kompetensi Siswa SMK 2023 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta.Â
Kompetisi ini merupakan lomba tahunan untuk kompetensi khusus yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK dengan tahap seleksi yang dimulai dari tingkat kota. Pemenang di tingkat nasional berkesempatan untuk bersaing di kompetisi kelas dunia yang bernama Worldskill Competition.
Berharap dapat berlaga hingga di kompetisi kelas dunia, langkah Rasyid terhenti karena ia menempati peringkat kedua seprovinsi dalam bidang web development. Meski begitu, Rasyid senang berhasil melangkah sejauh ini berkat bekal wawasan yang ia terima dari Coding Camp powered by DBS Foundation.
Selain itu, momen berlangsungnya kompetisi ini berjalan bersamaan dengan periode pengumuman penerimaan kelas pemula hingga menengah dalam program Coding Camp. Rasyid berharap-harap cemas, tetapi kabar baik datang menghampiri karena ia berhasil dapat kesempatan untuk belajar di kelas lanjutan.
Ilmu dari Coding Camp powered by DBS Foundation terus menyertai Rasyid hingga ia diterima sebagai seorang Full-Stack Developer Intern di PT Global Intermedia Nusantara, sebuah startup yang berbasis di Yogyakarta, pasca lulus SMK.Â
Pengalaman belajar di Coding Camp dan ijazah SMK yang ia miliki membuatnya percaya diri untuk memiliki karier yang terus berkembang.
Ingin bekerja sebagai talenta digital purnawaktu di Jakarta, Rasyid melamar ke PT Arita Prima Indonesia Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang impor, distribusi, dan servis produk valve. Ia mencantumkan pengalaman belajarnya di Dicoding melalui program Coding Camp pada resume yang ia kirimkan.
“Saat diundang wawancara, saya ngejelasin pengalaman belajar saya di Dicoding lewat program Coding Camp secara detail. Itu jadi catatan tersendiri untuk rekruter saya. Setelah lolos semua tahap rekrutmen, saya berhasil diterima sebagai Junior Programmer,” ucap Rasyid.
3 Tips dari Rasyid agar Sukses Berkarier sebagai Lulusan SMK
Sebagai seorang Junior Programmer, Rasyid bertanggung jawab dalam menangani beberapa proyek, mulai dari pembuatan aplikasi HRIS untuk presensi karyawan, fitur payroll, hingga aplikasi sales point atau e-catalog untuk mendukung pekerjaan divisi sales.Â
Ia merasa kelas JavaScript yang ia selesaikan di Dicoding membantu pekerjaannya saat melakukan pemrograman di kantor.
Berhasil menjadi seorang talenta digital yang kini berkarier secara purnawaktu di industri di Jakarta, Rasyid percaya bahwa para lulusan SMK lainnya bisa mengikuti jejaknya. Oleh karenanya, ia membagikan beberapa tips berikut.
“Pertama, kamu akan berhasil jika niat dan usahamu kuat. Kedua, pahamilah bahwa kita tidak selalu bisa melaksanakan banyak hal dalam satu waktu, jadi, korbankan beberapa hal yang sekiranya dapat menghambat proses belajarmu. Terakhir, berjejaring itu penting, jadi, berinteraksilah dengan peserta lain dan mentor karena memperluas networking dapat berkontribusi pada keberhasilan kariermu,” tutup Rasyid.
Kesuksesan Rasyid membuktikan bahwa berbekal ijazah SMK dan pengalaman pelatihan teknologi yang tepat seperti Coding Camp powered by DBS Foundation di Dicoding, siapa pun bisa meraih karier teknologi sukses di industri. Jangan pernah berhenti belajar dan berusaha seperti Rasyid!