Cerita Novi Fitri, Lulusan Program Beasiswa IDCamp 2023
“Apakah anak daerah seperti aku bisa bersaing dengan mereka yang tumbuh di kota besar?”
Pertanyaan itu terus berseliweran di benak Novi Fitri (25), seorang perempuan asal Sanggau, Kalimantan Barat, kala melanjutkan studi di Yogyakarta. Besar di sebuah kota kecil yang berada di tepi Sungai Kapuas, mulanya, Novi sempat minder melihat kawan-kawannya di kampus banyak yang berasal di kota besar.
“Sempat agak minder sedikit. Soalnya di kota besar, fasilitas belajarnya banyak. Sedangkan di kotaku, tempat bimbingan belajar hanya ada satu,” tuturnya.
Namun, dugaannya salah. Ia mampu bersaing sebagai seorang Mahasiswi Teknik Informatika di Universitas Sanata Dharma. Novi berhasil lulus dan menjadi seorang talenta digital. Dalam perjalanannya, Novi pun melibatkan program beasiswa IDCamp untuk melakukan upgrade skill.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangBagaimana cerita perjalanan Novi, seorang talenta digital perempuan yang dulunya tak percaya diri, akhirnya bisa menjadi seorang Application Developer? Mari kita baca selengkapnya!
Sempat Kurang Percaya Diri Karena Pencarian Jati Diri yang Belum Selesai
Sanggau adalah kota kecil tempat Novi lahir dan besar. Berada di tepi Sungai Kapuas, kota ini berjarak kurang lebih lima jam dari Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di sana, Novi tinggal bersama kedua orang tuanya yang mencari penghidupan dari usaha bengkel motor serta kedua kakaknya.
Dari kedua orang tuanya yang merupakan pengusaha, Novi belajar arti dari kerja keras, tanggung jawab, dan memberikan yang terbaik dalam melakukan segala hal. Namun, ketangguhan Novi diuji saat Novi merantau ke Yogyakarta selepas lulus dari SMAN 1 Sanggau.
Saat itu, Novi melanjutkan studi ke Universitas Sanata Dharma, jurusan Teknik Informatika. Sayangnya, pilihan itu dibuat karena Novi belum memiliki gambaran utuh tentang masa depannya. Ia mengaku hanya ikut-ikutan sang kakak yang kebetulan alumni dari jurusan dan institusi yang sama. Akhirnya, terbanglah Novi di Yogyakarta.
Bertemu dengan banyak orang baru dari berbagai latar belakang membuat Novi yang memiliki kepribadian tertutup agak kaget. Selain kaget, perasaan paling menonjol yang Novi rasakan adalah minder.
“Teman-temanku kebanyakan dari kota-kota besar di Pulau Jawa, sedangkan aku dari kota kecil. Enggak banyak juga yang tau tentang Sanggau. Mereka cuma tahu Pontianak,” ungkapnya.
Sempat terpikir di benak Novi tentang kemampuannya untuk bersaing dengan teman-temannya di kampus. Ia sempat ragu. Ditambah lagi, masa pencarian jati diri Novi yang belum selesai membuat ia kurang fokus belajar saat itu. Dasar coding belum dimilikinya sama sekali. Alhasil, Novi ditegur oleh salah seorang dosennya.
“Dosenku bilang, ‘Mbak, kalau enggak niat kuliah IT, silakan pergi.”
Mengalami Titik Balik dan Memulai Perjalanan Karier
Ucapan yang dilontarkan oleh dosennya tak lantas membuat Novi runtuh. Justru, mendengar hal itu, Novi sadar bahwa ia harus bersemangat dalam menjalani studinya. Ia memahami bahwa ucapan dosennya adalah motivasi agar ia tak salah memilih jurusan dan bertanggung jawab atas pilihannya.
“Orang tuaku sudah biayai aku kuliah susah-susah. Aku tidak mungkin mengecewakan mereka. Jadi, aku bertahan semampuku untuk memberikan yang terbaik saat studi. Puji Tuhan, aku bisa menyelesaikan studiku.”
Berbekal ijazah sarjana yang Novi dapatkan dari kampus, ia melamar ke berbagai tempat. Sembari melamar, Novi pun sempat belajar teknologi secara mandiri. Seiring berjalannya waktu, Novi menyadari bahwa belajar IT itu menyenangkan dan ia mantap untuk menjadi seorang talenta digital.
Setelah melamar ke banyak perusahaan, akhirnya, Novi diterima sebagai Application Developer di PT Mitra Integrasi Informatika, sebuah perusahaan penyedia solusi teknologi informasi yang berbasis di Jakarta. Hal itu membuat Novi pindah dari Yogyakarta ke kota tempatnya bekerja.
Namun, saat perjalanan profesionalnya dimulai, Novi dihadapkan dengan ujian lainnya. Orang tuanya sempat sakit, dan ia harus pulang kampung ke Sanggau.
Berjaga Orang Tua yang Sakit sambil Belajar di IDCamp
Sebagai bungsu yang paling diandalkan orang tua, Novi langsung terbang ke Sanggau begitu mengetahui orang tuanya sakit. Fokusnya terbagi antara bekerja dan berbakti. Hal itu membuat perjalanan karier Novi sempat terganggu, tak tergambarkan apakah Novi bisa meneruskan kariernya atau tidak.
Namun, di tengah kesibukannya, untuk membuktikan diri bahwa ia adalah karyawan yang mau untuk terus belajar dan bertumbuh, Novi ikut serta di Program Beasiswa IDCamp. Di program tersebut, Novi belajar tentang React.
“Meski sudah bekerja, aku rasa, belajar teknologi di IDCamp itu perlu karena teknologi terus berkembang dan talenta digital harus mengikuti perkembangan tersebut dengan terus belajar,” ungkap Novi.
Akhirnya, Novi berhasil menyelesaikan perjalanannya di alur belajar React dan bisa kembali bekerja secara purnawaktu di perusahaannya yang sekarang.
“Tech Developer Harus Serba Bisa.”
Banyak hal Novi peroleh saat mempelajari React di Program Beasiswa IDCamp 2023. Dari banyaknya kelas yang harus Novi selesaikan, pembelajaran yang dirasanya paling impactful adalah kelas Menjadi React Web Developer Expert.
“Kelas Menjadi React Web Developer Expert sangat bermanfaat untukku karena proyek yang aku kerjakan di kantor menggunakan teknologi ini. Perusahaanku mendorong aku untuk menjadi tech developer yang serba bisa. Makanya, aku semangat untuk belajar lagi di IDCamp untuk tahun 2024.”
Novi yang berhasil meniti karier di bidang teknologi sangat ingin menyemangati rekan-rekan sesama talenta digital perempuan seperti dirinya. Ia ingin, para perempuan senantiasa percaya diri dan bersemangat untuk mengejar mimpi di dunia teknologi, meski sektor ini didominasi oleh laki-laki.
“Untuk teman-teman developer perempuan, jadilah dirimu sendiri dan jangan gentar mengejar mimpi di dunia teknologi. Meski bidang ini didominasi oleh laki-laki, kita bisa bersaing dengan mengandalkan kecerdasan dan kreativitas kita. Yakinlah bahwa kalian hebat dan bisa menggampai mimpi itu.”
Saat ditanya mengenai kesannya menjadi peserta program IDCamp, Novi memberikan jawabannya.
“IDCamp adalah program yang membekali aku dengan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga aku bisa bertahan dan meniti karier di perusahaanku saat ini. Terima kasih IDcamp, sudah memberikan pelatihan teknologi yang sekeren ini,” tutup Novi.