Cerita dari Siti Fatimah, Lulusan Bangkit 2022 dari Teknik Informatika, Universitas Negeri Malang
“Luangkan waktu sebentar: Lihatlah cita-citamu, lalu lihatlah performamu, sadari apakah tindakanmu sudah sesuai dengan mimpimu.”
(Kenneth H. Blancard, Penulis Amerika)
Memastikan agar tindakannya sesuai dengan tujuannya adalah sesuatu yang Siti Fatimah (23) selalu lakukan. Ini karena Fatimah berambisi untuk menggapai cita-citanya, meski kondisi ekonomi keluarga terkadang jadi rintangan. Sambil memikul harapan sang ibu di pundaknya, Fatimah selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal. Siapa sangka jika keselarasan antara tindakan dan tujuan tersebut kemudian mengantarkannya untuk menjadi seorang Android Developer di sebuah perusahaan di Jakarta.
Masa Depan Lebih Baik yang Ibu Fatimah Harapkan
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangFatimah adalah putri tunggal seorang pekerja pabrik yang tinggal di Lamongan. Ibunya adalah satu-satunya tulang punggung yang membiayai kebutuhan keluarga serta pendidikan Fatimah. Memiliki seorang ibu yang bekerja membuat Fatimah menghabiskan banyak waktunya dengan sang nenek.
Meski ibu Fatimah adalah satu-satunya sumber keuangan keluarga, beliau selalu menginginkan yang terbaik untuk sang putri. Jadi, saat Fatimah yang saat itu masih duduk di bangku SMP memperlihatkan ketertarikan terhadap komputer, ibunya tanpa ragu membelikan sebuah laptop.
“Ibu ingin kamu punya masa depan yang lebih baik dan tidak bekerja di pabrik seperti ibu,” ucap ibu Fatimah. Ucapan beliau terpatri di benak Fatimah sejak saat itu hingga hari ini.
Pengorbanan sang Ibu membuat Fatimah bertekad untuk mengejar mimpinya menjadi talenta teknologi masa depan. Agar ia selangkah lebih dekat dengan tujuannya tersebut, Fatimah bersekolah di Madrasah Aliyah (MA) Matholi’ul Anwar. Sekolah ini dinilai luar biasa karena melatih siswa-siswinya untuk menjadi seorang talenta digital.
MA Matholi’ul Anwar bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam menyediakan materi pelajaran Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK). Jika di sekolah lain para siswa bertemu dengan mata pelajaran TIK hanya sekali seminggu, siswa-siswi di sekolah Fatimah bisa mendapatkan pelajaran ini hingga lima kali dalam seminggu.
Fatimah yang Berprestasi di Kampus dan Ingin Mendalami Ilmu Android
Setelah lulus SMA, Fatimah memutuskan untuk melanjutkan studi ke Universitas Negeri Malang, jurusan Teknik Informatika. Pencapaiannya pada kompetisi karya tulis ilmiah membantunya untuk diterima di universitas impiannya ini. Akhirnya, Fatimah merantau dari Lamongan ke Malang saat masa studinya dimulai.
Ketika berkuliah di Universitas Negeri Malang, Fatimah menjadi penerima sejumlah beasiswa, mulai dari beasiswa universitas hingga beasiswa dari Bank Indonesia. Bantuan dana ini benar-benar meringankan beban ibu Fatimah. Selain itu, mendapatkan beasiswa juga memotivasi Fatimah untuk memberikan yang terbaik selama belajar di kampus.
Untuk mempertahankan prestasi akademisnya, Fatimah menghabiskan banyak waktu mempelajari berbagai ilmu teknologi di luar kelas, mulai dari Front-End hingga Data Science. Sayangnya, seluruh materi pembelajaran yang ditelannya membuat Fatimah bingung memilih alur yang harus ia dalami. Akhirnya, setelah melalui sebuah pertimbangan, Fatimah memutuskan untuk mendalami ilmu Mobile Development (Android).
Bangkit: Jalur yang Tepat Menuju Mimpi Fatimah jadi Android Developer
Setelah memutuskan untuk memperdalam ilmi Mobile Development, Fatimah mencari kesempatan belajar gratis di luar kelas. Pencariannya berujung pada Bangkit, yang pada saat itu akan menggelar program pilotnya pada tahun 2020. Melihat Bangkit hanya masih memiliki satu alur belajar, yaitu Machine Learning, Fatimah memilih untuk menjadi pengikut berita program Bangkit terlebih dahulu.
Ketika Bangkit 2020 usai, program ini kembali di tahun 2021 sebagai bagian dari Kampus Merdeka. Fatimah ingin sekali mendaftar, tetapi padatnya kegiatan di kampus menghalanginya. Akhirnya, Fatimah memilih untuk bersabar satu tahun lagi. Maka, ketika Bangkit hadir untuk tahun 2022, Fatimah tak berpikir dua kali untuk mendaftarkan diri.
DiBangkit 2022, Fatimah mendaftar untuk alur Mobile Development (Android). Ini merupakan sesuatu yang sudah lama Fatimah nantikan. Akhirnya, ia berhasil diterima dan tibalah saatnya bagi Fatimah untuk membuktikan diri di program ini.
Saat sudah resmi menjadi salah satu kohort Bangkit, Fatimah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan salah satunya adalah jadwal belajar yang cukup padat. Namun, Fatimah merasa tantangan tersebut sepadan dengan apa yang ia dapatkan, seperti pembelajaran yang menyeluruh, fasilitator yang sangat membantu, serta sesi-sesi ILT yang dilaksanakan.
“Bagi saya, Bangkit lebih dari sekadar jalur yang tepat menuju mimpi saya. Program ini bersungguh-sungguh dalam mengedukasi mahasiswa untuk menjadi developer unggulan di masa depan.”
Seperti yang Fatimah katakan, akhirnya, ia terlahir sebagai seorang developer yang siap berkarier saat lulus dari Bangkit dan kampus. Dengan titelnya sebagai Alumni Bangkit 2022, Fatimah siap untuk bersaing di acara Grow with Google (GwG) Career Fair.
“Tindakan dan tujuanmu harus selaras.”
Setelah lulus dari Bangkit, Fatimah merasa telah mendapatkan banyak hal seperti jejaring profesional, best practices dari para ahli, serta kesempatan untuk berpartisipasi di GwG Career Fair. Pada acara bursa kerja tersebut, Fatimah menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai Lulusan Bangkit 2022 dan melamar ke berbagai lowongan di bidang Android.
“Setelah melalui serangkaian tes, akhirnya saya diterima sebagai Android Developer di PT Prima Vista Solusi. Di kantor, saya bertanggung jawab dalam mengembangkan aplikasi berbasis Android untuk mesin EDC dan mengerjakan proyek pembayaran dengan metode QR.”
Bekal yang Fatimah dapatkan dari Bangkit, khususnya soft skills, benar-benar membantunya dalam berkarier. Selain itu, ilmu manajemen waktu, adaptabilitas, dan pengalaman terjun langsung di capstone project membuat Fatimah lebih siap saat harus masuk ke dunia profesional. Segala pencapaian yang telah Fatimah raih membuatnya ingin menyemangati sesama talenta digital perempuan agar berani mengejar mimpinya.
“Ada dua hal yang ingin saya tekankan pada teman-teman perempuan saya yang bercita-cita untuk menjadi seorang talenta teknologi. Pertama, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan karena biasanya ia tidak datang dua kali. Kedua, selalu selaraskan tindakan dan tujuanmu. Tiap kali kamu ingin melakukan sesuatu, pastikan ia sesuai dengan cita-cita yang tengah kamu kejar.”
Jadi, untukmu, para mahasiswa Indonesia yang ingin menjadi seorang talenta siap kerja seperti Fatimah, ia amat merekomendasikanmu untuk ikut Bangkit 2023. Keikutsertaanmu di program ini dapat membantumu meraih tujuanmu dan Fatimah telah membuktikannya.
Baca cerita inspiratif alumni Bangkit lainnya: