Apa Bedanya Kotlin dengan Swift

Apa Bedanya Kotlin dengan Swift, Bukankah Sama?

Sebagai seorang developer Android, pernahkah tebersit dalam pikiran Anda untuk mengeksplorasi platform lain? Terlebih, jika Anda ingin menjadi seorang mobile developer, mempelajari pengembangan Android saja tidak akan cukup. Tidak ada salahnya untuk mencoba hal baru, seperti Apple Environment. 

Permasalahannya, dari sudut pandang seorang Android developer, apakah worth it belajar iOS development? Kemudian, bagaimana effort yang diperlukan untuk mempelajarinya? Tentu, beberapa alasan inilah yang mungkin menjadi gundah di hati, bukan? Apalagi jika Anda sudah mempelajari Kotlin.

Tenang saja, kali ini kita akan membahas alasan Anda, seorang Android Developer, perlu mempelajari iOS development, termasuk bahasa pemrogramannya, Swift.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Alasan Seorang Mobile Developer Perlu Mempelajari iOS Development

Xcode adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dikembangkan oleh Apple Inc. untuk macOS.

Xcode adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dikembangkan oleh Apple Inc. untuk macOS.

Mempelajari iOS development sebagai Android developer akan memiliki banyak keuntungan, seperti berikut.

  1. Platform-Agnostic: Tidak bergantung pada satu platform saja. Jadi, bisa fleksibel ketika ada masalah pada salah satu platform. 
  2. Pemahaman Fundamental yang Lebih Dalam: Dengan mempelajari kedua platform, Anda akan memahami bahwa sesungguhnya semua pemrograman sama saja, hanya beda bahasanya.
  3. Peluang Karier yang Lebih Luas: Memiliki keahlian dalam kedua platform meningkatkan peluang karier dan daya saing di pasar kerja.
  4. Proyek Multiplatform: Memungkinkan kontribusi lebih besar pada proyek yang dikembangkan untuk kedua platform, menciptakan aplikasi yang konsisten dan optimal.
  5. Pengembangan Keterampilan: Memperkaya keterampilan teknis dan problem solving melalui pengalaman dengan Swift dan Xcode.
  6. Inovasi dan Kreativitas: Memicu inovasi dan kreativitas dengan mengadopsi praktik terbaik dari kedua platform.
  7. Meningkatkan Nilai bagi Perusahaan: Membawa nilai tambah bagi perusahaan, membuka peluang untuk peran penting dan kompensasi lebih tinggi.

Bagaimana, sudah tergambarkan berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan, bukan? Nah, jika Anda adalah seorang Android developer dan tertarik menjadi iOS developer, apa langkah berikutnya yang perlu Anda siapkan?

Dari Android Developer Menjadi Mobile Developer

Untuk menjadi seorang mobile developer, tentu Anda perlu mempersiapkan beberapa hal. Contohnya adalah hardware dan software-nya, yakni macOS dan Xcode. Mengapa harus macOS? Sebab, IDE untuk membangun aplikasi iOS, Xcode, hanya tersedia dalam macOS saja. 

Artinya, Anda harus punya setidaknya perangkat dengan sistem operasi ini, bisa dengan macBook, iMac, ataupun menggunakan jasa, seperti macInCloud (penyedia layanan macOS via Cloud).

MacinCloud adalah penyedia layanan Mac yang bisa Anda akses di mana dan kapan saja.

MacinCloud adalah penyedia layanan Mac yang bisa Anda akses di mana dan kapan saja.

Baru setelah Anda memiliki kedua hal tersebut, Anda bisa mulai eksplorasi terkait pengembangan aplikasi iOS. Hal yang paling vital untuk Anda pelajari adalah Swift. Jika Anda menguasai bahasa Kotlin, tentu belajar Swift tidak akan susah. Mengapa demikian? 

Sebab, secara umum bahasa pemrograman itu sama, mungkin hanya keyword atau pendekatan tertentu saja yang berbeda. Oleh karena itu, mari kita kupas hal-hal yang mirip antara Kotlin dengan Swift agar Anda makin paham perbedaannya, ya! 

Catatan: Jika hanya ingin mempelajari Swift, Anda bisa memanfaatkan code editor saja, seperti Visual Studio atau Swift Playground. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan code editor online Swift, seperti Replit dan Glot.io. 

Apa Bedanya Kotlin dengan Swift, Bukankah Sama?

Kotlin dan Swift adalah dua bahasa pemrograman modern yang sering dibandingkan karena keduanya digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile pada platform yang berbeda, yaitu Android dan iOS. Meskipun ada beberapa kesamaan, terdapat pula perbedaan mendasar antara keduanya:

  1. Variable dan Data Type
    Pada variabel dan tipe data, keduanya memiliki cara deklarasi yang hampir sama; val pada Kotlin dan let pada Swift untuk variabel yang tidak dapat diubah, serta var dalam kedua bahasa untuk variabel yang dapat diubah.
    Variable dan Data Type pada Kotlin dan Swift
  2. Definition Syntax
    Pada sintaksis definisi fungsi, Kotlin menggunakan fun dan Swift menggunakan func, keduanya dengan cara yang serupa untuk mendefinisikan dan mengembalikan nilai.
    Definition Syntax
  3. Lambda Expressions
    Ekspresi lambda dalam Kotlin dan Swift juga mirip, meski dengan perbedaan kecil pada sintaksis penulisan.
    Lambda Expressions

  4. Type Inference
    Untuk type inference, baik Kotlin maupun Swift dapat menentukan tipe variabel berdasarkan nilai yang diberikan tanpa eksplisit menyatakan tipe tersebut.
    Type Inference pada Kotlin dan Swift
  5. Classes
    Dalam mendefinisikan kelas, Kotlin menggunakan pendekatan lebih ringkas dibanding Swift, yang memerlukan inisialisasi eksplisit untuk properti.
    Classes
  6. Interface
    Kedua bahasa juga mendukung antarmuka (interface pada Kotlin, protocol pada Swift) dengan cara yang hampir serupa.
    Interface pada Kotlin dan Swift
  7. Enum
    Enumerasi (enum) dalam kedua bahasa digunakan untuk mendefinisikan kumpulan nilai yang bernama, tetapi memiliki perbedaan pada sintaksis dan gaya penamaan.
    Enum
  8. Null Safety
    Untuk penanganan null, Kotlin menggunakan operator ? untuk memeriksa dan menangani nilai null dengan aman, sedangkan Swift menggunakan if let untuk unwrapping nilai opsional.
    Null Safety

  9. Extension Function
    Fungsi ekstensi pada Kotlin dan Swift memungkinkan penambahan fungsi baru dalam tipe yang ada tanpa mengubah kode asli dengan sintaksis yang sedikit berbeda.
    Extension Function pada Kotlin dan Swift
  10. Higher-Order Functions
    Fungsi higher-order dalam kedua bahasa mendukung operasi pada daftar dan fungsi sebagai parameter dengan gaya yang mirip.
    Higher-Order Functions
  11. Asynchronous Programming
    Dalam pemrograman asinkron, Kotlin menggunakan coroutine dengan runBlocking dan launch, sementara Swift menggunakan Task dan async/await untuk menangani operasi asinkron.
    Asynchronous Programming

  12. Data Collection
    Kedua bahasa mendukung berbagai jenis koleksi, seperti list, mutable list, set, dan map (dictionary dalam Swift). Pada Kotlin, terdapat tipe data khusus untuk koleksi yang tidak dapat diubah (listOf) dan yang dapat diubah (mutableListOf). Swift menggunakan tipe data array dan set dengan cara yang serupa serta mendukung dictionary untuk pasangan kunci-nilai.
    Data Collection pada Kotlin dan Swift

  13. String Interpolation
    Kedua bahasa mendukung interpolasi string, yang memungkinkan Anda menyisipkan nilai variabel langsung dalam string. Kotlin menggunakan $ diikuti dengan nama variabel, sedangkan Swift menggunakan \(variable).
    String Interpolation
  14. Guard Statement
    Swift memiliki guard statement yang digunakan untuk keluar dari scope jika kondisi tidak terpenuhi. Kotlin tidak memiliki guard, tetapi logika yang sama dapat dicapai dengan if statement. guard lebih eksplisit dalam menunjukkan bahwa kontrol harus keluar dari blok jika kondisi tidak terpenuhi.
    Guard Statement pada Kotlin dan Swift
  15. Property Getters and Setters
    Dalam kedua bahasa, Anda dapat mendefinisikan properti dengan getter dan setter kustom. Getter digunakan untuk mengembalikan nilai properti dan setter digunakan untuk menetapkan nilai baru. Pada Kotlin, field mengacu pada backing field dari properti. Swift menggunakan sintaksis yang serupa dengan keyword get dan set.
    Property Getters and Setters
  16. Switch Statement
    when pada Kotlin dan switch pada Swift digunakan untuk mengontrol aliran berdasarkan nilai variabel. Keduanya memungkinkan Anda untuk menentukan berbagai kasus serta menangani nilai yang tidak sesuai dengan menggunakan else pada Kotlin dan default pada Swift.
    Switch Statement
  17. Try-Catch (Error Handling)
    Kotlin menggunakan try dan catch untuk menangani kesalahan yang mungkin terjadi selama eksekusi, mirip dengan cara Swift menggunakan do, try, serta catch. Keduanya memungkinkan penanganan kesalahan dengan cara yang mirip untuk memastikan aplikasi tetap berjalan meskipun ada kesalahan.
    Try-Catch (Error Handling)
  18. Iterasi (Iteration)
    Baik Kotlin maupun Swift memiliki loop for yang digunakan untuk iterasi melalui elemen dalam koleksi. Sintaksisnya sangat mirip, yaitu for diikuti oleh variabel loop dan koleksi yang akan diiterasi.
    Iterasi (Iteration)

Kesamaan pada fitur-fitur ini menunjukkan bahwa Kotlin dan Swift memiliki pendekatan yang serupa dalam banyak aspek pengembangan aplikasi mobile meskipun mereka dikembangkan untuk platform berbeda. Hal ini memudahkan developer untuk beralih dari satu bahasa ke bahasa lainnya dengan relatif mudah.

Kesimpulan 

Mempelajari iOS development sebagai Android developer menawarkan berbagai manfaat, termasuk peluang karier yang lebih luas, kemampuan untuk terlibat dalam proyek multiplatform, dan pengembangan keterampilan yang lebih kaya. Walaupun Kotlin dan Swift memiliki perbedaan dalam sintaks dan fitur, keduanya memiliki banyak kesamaan yang memudahkan transisi dari satu bahasa ke bahasa lainnya.

Jika Anda seorang Android Developer yang ingin memperluas keterampilan dan memasuki dunia iOS, belajar Swift akan menjadi langkah yang sangat berharga. Dengan berbagai keuntungan dan kemudahan transisi antara Kotlin dan Swift, Anda dapat meningkatkan nilai karier dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam berbagai proyek.

Jika Anda ingin mulai belajar iOS, telah hadir langganan Learning Path baru, iOS Developer di Tokopedia Dicoding. Mulai belajar terarah dengan Learning Path. Kunjungi dicoding.id/iOS.

Sekian blog kali ini, sampai jumpa bertemu dalam blog lainnya! Terima kasih.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.