Dasar-Dasar Yang Perlu Dipelajari Sebelum Ngoding Bersama Kotlin Biar Asik – karya Zidni Sika Azkia, Intern Junior Content Writer di Dicoding
Hellow hellow developer Indonesia! Apa udah pada migrasi ke Kotlin nih? Kalo masih belum migrasi, coba deh baca artikel tentang alasan mengapa 2019 kalian harus belajar Kotlin.
Baca disini: https://www.dicoding.com/blog/programmer-harus-belajar-kotlin/
Untuk kalian yang udah migrasi, yuk sama aku Ngoding Bersama Kotlin Biar Asik.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangSupaya ngoding-mu asik tinggal tak tik tak tik sana sini, perlu adanya belajar dasar-dasar yang ada di Kotlin. Nggak mungkin kan tinggal nyebur ke samudra? Nah artikel kali ini akan membahas dasar-dasar Kotlin, supaya kalian ngga planga-plongo ketika mau ngoding, Cekidot!
Deklarasi Variable
Saat membuat sebuah program, kita pasti tidak akan terlepas dari pembuatan sebuah variabel. Kotlin merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bersifat statically-typed di mana kita tidak perlu menuliskan tipe data saat mendeklarasi sebuah variabel. Contohnya seperti berikut:
1 |
val job = "Dicoding Intern" |
Berbeda ketika kita mendeklarasi variabel dengan bahasa pemrograman Java yang seperti berikut:
1 |
String job = "Dicoding Intern"; |
Apa sebabnya? Karena Kotlin compiler mampu mengenali tipe data dari sebuah variabel berdasarkan nilai yang diberikan pada variabel tersebut.
Kemudian untuk mendeklarasi variabel di Kotlin, kita akan sering menemui kata kunci val dan var. Apa perbedaan dari kedua kata kunci tersebut dan kapan kita menggunakannya? Kita bisa menggunakan kata kunci val jika variabel yang kita buat, nilainya bersifat statis atau tidak akan pernah diubah. Contohnya seperti nilai phi. Berbeda dengan kata kunci var yang bisa kita gunakan untuk variabel yang nilainya bisa diubah-ubah ketika program yang dibuat sedang berjalan.
Program sederhana dengan Kotlin
Mungkin teman-teman penasaran dengan program sederhana yang ditulis dengan Kotlin. Nah, contohnya sederhananya adalah seperti berikut:
1 2 3 |
fun main() { println("Hello Kotlin!") } |
Di atas adalah program sederhana yang akan mencetak teks Hello Kotlin! Pada konsol jika kita perhatikan, terdapat beberapa perbedaan jika kita menulis program di atas dengan Java yang seperti berikut:
1 2 3 4 5 |
public class Java { public static void main(String[] args) { System.out.println("Hello Java!"); } } |
Beberapa perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
- Kode yang ditulis dengan Kotlin memiliki jumlah baris yang lebih sedikit dibandingkan dengan Java.
- Kita tidak perlu lagi menambahkan parameter Array<String> pada fungsi main() jika tidak ingin menggunakannya.
- Untuk mencetak nilai pada konsol, kita cukup menggunakan println.
- Dan yang paling menarik, kita tidak perlu lagi mengakhiri sebuah baris kode dengan tanda titik koma (;). \uWu/
Kotlin sendiri didukung beberapa IDE yang salah satunya adalah IDE yang dikembangkan oleh pengembang yang sama, IntelliJ IDEA. Dengannya, kita bisa menyelesaikan sebuah program dengan cepat karena IDE tersebut memiliki fitur-fitur yang canggih yang tentunya bisa kita manfaatkan.
Null Pointer Exception ( NPE )
Siapa yang ketika membuat sebuah program tapi tidak pernah mengalami NPE atau NullPointerException? Ayo jangan bohong deh, kalian pasti pernah mengalaminya kan? Sama hehehe xD. Nah di Kotlin kita bisa meminimalisir terjadinya NPE. Kok Bisa? Kotlin akan memeriksa variabel yang berpotensi menyebabkan NPE ketika proses kompilasi, sehingga saat program dijalankan, kita tidak akan menemui yang namanya NPE. Cukup menarik bukan?
Berikut adalah beberapa fitur yang bisa kita manfaatkan untuk meminimalisir NPE.
- Safe-call (?). Ini adalah sebuah operator yang bisa kita gunakan untuk menandai sebuah variabel apakah berpotensi memiliki nilai null atau tidak. Jika kita menggunakannya, variabel yang bernilai null tidak akan pernah dieksekusi.
- Elvis (?:). Lalu bagaimana jika kita ingin memberikan nilai default saat variable yang kita tandai dengan safe-call bernilai null? Nah kita bisa menggunakan operator ini. Dengannya, program akan tetap berjalan dengan sesuai dengan yang kita harapkan.
- Non-null asserted (!!). Operator ini sebenarnya tidak disarankan untuk digunakan, karena operator ini akan memaksa variabel nullable menjadi null. Jika variable tersebut null, maka NPE akan kita jumpai.
Mungkin itu yang bisa aku jelaskan dalam artikel ini. Masih banyak dasar-dasar yang berkaitan dengan Kotlin yang ingin aku tulis di lain waktu yah.
Jika ada pertanyaan tinggalkan komentar dibawah ya, nanti kita bahas bareng-bareng.
Dasar-Dasar Yang Perlu Dipelajari Sebelum Ngoding Bersama Kotlin Biar Asik
-end-
Artikel ini ditulis oleh Zidni Sika Azkia, Junior Content Writer Dicoding Indonesia, dengan Alfian Yusuf Abdullah (Dicoding Reviewer) sebagai editor.
“Jangan minder gabung dengan Dicoding, segera wujudkan aplikasimu!“
Masih noob? Atau sudah expert? Dicoding hadir untuk kalian yang masih noob atau sudah expert, cek disini: https://www.dicoding.com/academies/55
Simak cerita Wayan yang telah mengembangkan aplikasi ambulance berbasis Kotlin, yuk dilihat: https://www.dicoding.com/blog/pemuda-bali-ini-mengembangkan-aplikasi-layanan-ambulan-desa-berbasis-kotlin/