Cerita Stepanus Ryan Andika Candra, Lulusan Program-Program di Dicoding
“Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya,” adalah ungkapan yang selalu Stepanus Ryan Andika Candra (28) ingat dari kedua orang tuanya kala dihadapkan dengan tantangan, termasuk saat sempat merasa kurang percaya diri dengan kemampuan pemrogramannya. Pemilik nama panggilan Ryan ini sadar bahwa pendidikan formal saja tak cukup untuk menjadikannya seorang talenta informatika.
Dengan semangat belajar yang tak pernah padam, Ryan yang saat itu merupakan seorang fresh graduate, memutuskan untuk belajar di Dicoding. Rupanya, pengalaman belajarnya di Dicoding tersebut membuka peluang kariernya.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangSeperti apa perjalanan Ryan dalam membuka peluang karier tersebut? Mari kita baca cerita lengkapnya!
Melihat Komputer sebagai Tantangan yang Menarik untuk Dihadapi
Ryan lahir di Surakarta dan besar di Surabaya sebagai putra tunggal dari seorang karyawan pabrik dan guru SD. Dari kedua orang tuanyalah Ryan mengenal sikap pantang menyerah dan memahami bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Hal itu membuat Ryan tumbuh menjadi seseorang yang tak takut untuk hadapi tantangan.
Semasa SD, Ryan melihat komputer sebagai sebuah tantangan yang sangat menarik untuk ia hadapi. Belajar dari pamannya yang rajin mengotak-atik CPU, Ryan mengenal berbagai komponen seperti harddisk, RAM, dan disket. Beranjak remaja, Ryan mulai mengenal sistem operasi Windows, belajar mengetik di Microsoft Word, dan merambah ke dunia game di komputer.
Minat tersebut yang mengantarkan Ryan untuk akhirnya berkuliah di Teknik Informatika, Universitas Surabaya, dan lulus pada tahun 2020. Namun, saat itu, Ryan merasa perlu meningkatkan kemampuan pemrogramannya untuk dapat bersaing di dunia kerja. Ia pun mencari media pembelajaran dengan waktu belajar yang fleksibel.
“Saat itu, saya menemukan Dicoding dari Instagram. Kebetulan, Dicoding mengadakan sebuah program beasiswa, di mana saya bisa belajar Android tanpa biaya. Penasaran, saya pun daftar,” kenang Ryan.
Belajar di Dicoding Bentuk Rasa Percaya Diri Ryan
Selama mempelajari Android di Dicoding, Ryan merasa terbantu dengan adanya fasilitator tempat bertanya mengenai materi dan pengerjaan submission. Selain itu, Ryan merasa bahwa belajar di Dicoding punya waktu yang cukup fleksibel dan ada pula grup di mana ia bisa berdiskusi dengan sesama peserta.
Selesai belajar di program tersebut, Ryan memutuskan untuk berlangganan kelas di Dicoding secara mandiri. Ia mengambil alur belajar Android agar pengetahuannya tentang teknologi ini semakin dalam.
“Saya berlangganan kelas di Dicoding karena merasa materi kelasnya up to date dengan kebutuhan industri, submission-nya diperiksa langsung oleh reviewer, dan saya bisa mengukur kemampuan coding saya dari sana. Saya jadi pede untuk bersaing di dunia kerja,” ungkap Ryan.
Hal lain yang sangat Ryan sukai dari Dicoding adalah ketika ia berhasil menyelesaikan sebuah kelas, ia bisa me-review kembali modul dan materinya. Ia merasa puas belajar di platform ini karena berhasil menamatkan alur belajar Android dan dapat berbagi ilmu pada teman-temannya.
Berhasil Berkarier Jadi Android Programmer
Usai belajar di Dicoding, Ryan percaya diri untuk melamar posisi Android Programmer di InterActive Technologies Corp, sebuah perusahaan konsultan teknologi yang berbasis di Surabaya. Saat itu, Ryan berhasil masuk ke tahap user interview.
“Ketika itu, saya dites membuat sebuah aplikasi reservasi meja. Kebetulan, di Dicoding, ada materi mengenai Firebase, sehingga saya bisa membuat aplikasi dengan mengintegrasikan Realtime Database Firebase. Kemudian, waktu presentasi, saya bisa menjelaskan hal teknis tersebut kepada atasan saya sehingga bisa diterima kerja,” ujarnya.
Kini, sebagai seorang Android Programmer, Ryan bertanggung jawab untuk mengembangkan aplikasi POS kasir bernama MyProfit. Pengembangan tersebut mencakup penambahan fitur baru, perbaikan bug, dan koneksi aplikasi ke bluetooth printer atau LAN printer untuk mencetak nota struk atau pembayaran QRIS.
Berbagai kelas di Dicoding, khususnya kelas Belajar Fundamental Aplikasi Android, membantu Ryan dalam pekerjaannya. Best practice yang didapatkan dari kelas ini ia terapkan pada codingan aplikasi yang ia garap di kantor sehingga aplikasi tersebut dapat lebih dikembangkan lagi dan dapat di-maintain dengan baik.
“Tiga hal yang harus dimiliki seorang talenta digital: rasa ingin tahu, kemauan untuk belajar hal baru, dan pantang menyerah hadapi masalah. Dengan punya ketiga hal ini, kamu bisa jadi talenta digital yang terus berkembang,” tutup Ryan.