“Siapa pun Bisa Maju di Dunia Teknologi, Baik Perempuan Maupun Laki-Laki.”

“Siapa pun Bisa Maju di Dunia Teknologi, Baik Perempuan Maupun Laki-Laki.”

Cerita Easy Destini Manik, Lulusan Coding Camp 2024 powered by DBS Foundation

Disiplin dan kerja keras adalah dua nilai yang Easy Destini Manik (25) pegang teguh selama menjalankan perannya sebagai seorang talenta digital. Lahir dari kedua orang tua yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan keduanya mengisi waktu luang dengan menjadi petani coklat demi dapat penghasilan tambahan. Mereka mengajarkan Easy arti kerja keras sebenarnya.

Oleh karenanya, saat Easy ingin bertumbuh sebagai talenta digital perempuan yang unggul, ia tak menyia-nyiakan waktunya hanya dengan bermimpi. Ia mengisi waktu istirahatnya dengan belajar di Coding Camp 2024 powered by DBS Foundation dan mendalami learning path Front-End Web.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Ke mana kedisiplinan dan kerja keras Easy akhirnya menuntunnya? Mari kita baca cerita lengkapnya!

Dari Kedua Orang Tuanya yang Berkarier sebagai PNS dan Petani, Easy Memahami Makna Kerja Keras

Di sebuah desa di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Easy lahir sebagai anak kedua dari lima bersaudara. Keluarganya mengedepankan pendidikan dan kerja keras. Sang ibu berprofesi sebagai guru, sementara ayahnya bekerja sebagai pegawai kantor pemerintahan di dinas pasar. 

Meskipun berstatus sebagai PNS, kedua orang tua Easy tetap memanfaatkan waktu luang mereka untuk bertani di perkebunan coklat demi menambah penghasilan keluarga.

Sejak kecil, Easy dibesarkan dalam lingkungan yang disiplin. Orang tuanya menanamkan nilai-nilai penting, seperti kerja keras, pemanfaatan waktu secara maksimal, serta sikap pantang menyerah.

“Orang tua saya selalu bilang bahwa bersantai itu boleh, asalkan hanya untuk beristirahat sebelum kembali produktif,” ungkap Easy. Didikan inilah yang membentuk karakter Easy, baik secara personal maupun profesional.

Ketertarikan Easy terhadap dunia teknologi muncul sejak ia masih kecil. Baginya, teknologi adalah bidang yang tidak hanya memiliki prospek karier menjanjikan, tetapi juga penuh tantangan dan inovasi. 

Selain itu, pemrograman atau coding memberikan ketenangan tersendiri baginya, meskipun memerlukan banyak pemikiran dan analisis. Minat ini akhirnya mengantarkannya untuk menempuh pendidikan di Institut Teknologi Del, jurusan Informatika.

Tetap Tertarik Belajar di Coding Camp powered by DBS Foundation meski Sudah Kerja Full-Time

Sebagai mahasiswa Informatika, Easy selalu bersemangat untuk mengeksplorasi berbagai aspek dalam teknologi. Ketertarikannya ini mendorongnya untuk mencari sumber belajar tambahan di luar perkuliahan.

Salah satu yang menarik perhatiannya adalah platform Dicoding, yang menurutnya memiliki standar pembelajaran tinggi serta relevan dengan dunia kerja. Dengan latar belakang disiplin yang kuat dari kedua orang tuanya, Easy terbiasa memanfaatkan waktu luangnya untuk mengikuti berbagai program pelatihan teknologi di Dicoding.

“Lewat Dicoding, saya bisa menemukan program Coding Camp powered by DBS Foundation yang saya rasa dapat membantu saya memperdalam pemahaman dan keterampilan teknologi,” ujar Easy.

Saat itu, Easy telah bekerja sebagai full-stack engineer di PT Darkotech Mitra Indonesia. Di kantor, ia bertanggung jawab mengembangkan aplikasi web, mobile, serta back-end secara bersamaan. Selain itu, ia juga harus memastikan sistem berjalan dengan baik, memperbaiki error, dan siap siaga menghadapi kendala teknis kapan saja.

Meskipun telah bekerja penuh waktu, Easy tetap antusias untuk mengikuti Coding Camp powered by DBS Foundation. Program ini menawarkan pembelajaran terkini dengan bimbingan mentor yang berpengalaman di industri teknologi. 

Selain itu, prinsip hidup yang ditanamkan orang tuanya semakin mendorongnya untuk terus belajar dan memanfaatkan waktu luang secara produktif.

Menjadi Satu-Satunya Perempuan di Kelasnya di Coding Camp powered by DBS Foundation

Bagi Easy, tantangan terbesar dalam mengikuti Coding Camp powered by DBS Foundation adalah harus membagi waktu antara pekerjaan dan belajar. Apalagi saat itu, ia masih dalam masa probation di tempat kerjanya. 

Tantangan ini sempat membuatnya kewalahan, tetapi ia berusaha memotivasi diri untuk tetap unggul, baik dalam pekerjaan maupun di Coding Camp powered by DBS Foundation.

Ia ingin membuktikan diri sebagai karyawan yang kompeten sekaligus peserta Coding Camp yang tidak tertinggal dalam program ini. Terlebih lagi, ia adalah satu-satunya perempuan di kelasnya di Coding Camp, yang semakin menguatkan tekadnya untuk bersaing dengan peserta lain.

Salah satu aspek yang sangat membantu Easy dalam menjalani program Coding Camp adalah sesi mentorship. Pada sesi ini, ia mendapatkan panduan tentang pembagian target penyelesaian modul sehingga lebih terarah dalam belajar. 

Bagi Easy, mentorship adalah salah satu bagian terbaik dalam program ini karena membantunya menyelesaikan target kelasnya dengan lebih efektif.

Bekerja secara Lebih Efisien di Kantor Setelah Lulus Coding Camp powered by DBS Foundation

Selesai belajar di Coding Camp powered by DBS Foundation, Easy merasakan perubahan signifikan dalam cara berpikirnya. Ia menjadi lebih kritis, lebih tenang dalam menyelesaikan tugas, serta mampu menulis kode dengan struktur yang lebih rapi dan efisien. 

Ilmu yang didapatkan dalam program ini sangat berguna untuk pekerjaannya, terutama saat mengembangkan front-end web.

Dua materi yang paling berpengaruh bagi Easy adalah Belajar Dasar Pemrograman JavaScript dan Belajar Fundamental Front-End Web Development. Pada dua kelas ini, ia belajar cara lebih efektif dalam mengembangkan web. 

Hal itu berhasil meningkatkan kualitas pekerjaannya di perusahaan. Selain itu, pengalaman di Coding Camp powered by DBS Foundation juga membantunya dalam menyelesaikan tugas kantor dengan lebih terstruktur dan efisien.

Sebagai seorang perempuan di dunia teknologi, Easy ingin menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berani mengambil kesempatan dalam bidang ini. Menurutnya, perempuan memiliki peluang yang sama dengan laki-laki untuk menjadi talenta digital unggul. Hal paling penting adalah mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Jangan terlalu insecure karena gender, karena pekerjaan di bidang IT tidak memandang jenis kelamin. Baik perempuan maupun laki-laki memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk berkembang di dunia IT. Yang membedakan adalah ilmu dan skill yang kita tawarkan pada perusahaan. Skill ini bisa ditingkatkan dengan belajar di Coding Camp powered by DBS Foundation,” tutup Easy.

Kini, meskipun sudah bekerja penuh waktu, Easy tetap mengisi waktu luangnya dengan mengasah keterampilannya, mengikuti kompetisi coding, atau mengambil kursus tambahan. Baginya, belajar adalah proses yang tidak boleh berhenti, karena dunia teknologi terus berkembang.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.