Ciptakan Lapangan Kerja Sendiri Pasca Dicoding Bootcamp

Ciptakan Lapangan Kerja Sendiri Pasca Dicoding Bootcamp

Tak semua orang punya kesempatan untuk bisa berjalan lurus menuju mimpinya tanpa hambatan. Mildan Falah (33) adalah salah satu dari orang-orang yang harus “berjalan memutar” demi bisa menggapai tujuannya.

Lulus dari SMKN 6 Bandung, Jurusan Otomotif, pada tahun 2008, pemilik nama panggilan Mildan tersebut sempat ingin mendalami teknologi. Sayangnya, ia dihadapkan dengan kondisi yang belum memungkinkan.

Mildan memutuskan untuk menunda mimpinya dan mulai berkarier di dunia mesin, administrasi, hingga technical support selama tiga belas tahun. Akhirnya, Mildan menghentikan kariernya untuk fokus pada usaha keluarga dan menengok mimpinya kembali, yakni jadi seorang talenta digital.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Mildan belajar di Dicoding Bootcamp. Apakah Mildan berhasil sampai pada tujuannya setelah mengambil jalan memutar? Mari kita baca cerita lengkapnya!

Sempat Mencoba Berkarier di Berbagai Bidang sebelum Belajar Teknologi

Mildan

Di Bandung, Mildan lahir dan besar. Meski sempat bersekolah di SMKN 6 Bandung, Jurusan Otomotif, Mildan menaruh minat pada teknologi. Sayangnya, selepas lulus dari sana, Mildan kekurangan sumber daya untuk bisa mengasah kemampuan digitalnya. Berbekal ilmu yang didapatnya semasa SMK, Mildan berkarier di dunia mesin sejak tahun 2009 sampai 2015.

Pergantian bidang karier sempat Mildan alami pada tahun 2017. Ia sempat bekerja sebagai seorang Junior Administrator di sebuah perusahaan, mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Indonesia Membangun, Jurusan Akuntansi. Meski kariernya tak berlanjut, Mildan berhasil menyelesaikan studi.

Lulus kuliah, Mildan sempat menjadi seorang Technical Support di Konica Minolta. Perannya di Konica Minolta perlahan menumbuhkan kembali mimpi yang sempat ia lupakan. Mildan bertanggung jawab untuk memberikan support di ranah hardware dan software. Selain itu, ia pun sering bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang dalam bidang IT. Itulah yang membuat Mildan merasa waktunya untuk menghidupkan mimpinya sudah tiba.

Memulai Perjalanan di Dicoding Bootcamp

Memulai Perjalanan di Dicoding Bootcamp

Tahun 2022, Mildan memutuskan untuk berhenti dari Konica Minolta. Ia mengisi kegiatannya dengan mengurus usaha catering milik keluarga sambil menjadi kreator di YouTube yang menyajikan konten-konten gaming.

Sembari mengurus kedua hal tersebut, Mildan memulai proses belajar teknologinya secara mandiri. Sempat belajar secara autodidak, ia akhirnya bertemu dengan Dicoding Bootcamp. Program ini menarik perhatian Mildan dan membuatnya mendaftarkan diri di alur Front-End Web dan Back-End.

Saat perjalanan Mildan sebagai salah satu peserta Dicoding Bootcamp dimulai, tantangan datang menghampiri. Mulanya, ia merasa perjalanannya cukup berat.

“Berproses di Dicoding Bootcamp cukup menantang bagi saya. Latar belakang saya yang non-IT ini membuat saya harus bisa menyesuaikan diri. Saya tetap semangat belajar walau sering begadang. Akhirnya, saya seneng banget bisa jadi salah satu lulusan terbaik,” ungkap Mildan.

Terkesan dengan Kelas Soft Skills

Mildan menjadi lulusan terbaik Dicoding Bootcamp

Walau menantang, Mildan mengaku ada banyak hal baik yang ia rasakan selama belajar di Dicoding Bootcamp. Lingkungan belajar yang suportif dan materi teknologi up-to-date adalah beberapa di antaranya. Ia merasa beruntung bisa mendapatkan pembelajaran yang komprehensif dan memudahkan seseorang berlatar belakang non-IT sepertinya untuk mengerti.

“Hal lain yang istimewa dari Dicoding Bootcamp adalah kelas soft skills-nya. Jarang banget ada kelas soft skills, khususnya di kampus saya dulu. Dicoding Bootcamp bikin saya sadar kalau ternyata soft skills itu penting untuk seorang talenta digital,” jelasnya.

Berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik di Dicoding Bootcamp, Mildan merasa lebih bersahabat dengan berbagai coding tools, salah satunya adalah Visual Studio Code. Ia pun jadi lebih familier dengan dunia problem solving karena hal ini erat kaitannya dengan kehidupan seorang tech developer. Ekosistem kehidupan Mildan pun kini benar-benar berada di dunia pemrograman.

Ciptakan Lapangan Kerja Sendiri Pasca Dicoding Bootcamp

Setelah lulus dari Dicoding Bootcamp, kesempatan untuk Mildan bertumbuh di dunia teknologi berdatangan. Ia sempat mendapatkan penawaran untuk menjadi fasilitator dalam salah satu program belajar di Dicoding. Tawaran tersebut disambutnya dengan baik karena mengajar bisa menjadi salah satu metode yang baik untuk belajar.

“Selain dapat tawaran untuk jadi fasilitator, saya, bersama beberapa teman lulusan Dicoding Bootcamp, merintis sebuah usaha IT solution yang bernama Heptalution. Alhamdulillah, kami tengah mengerjakan proyek sebuah aplikasi berbasis web untuk sebuah galeri seni,” ceritanya.

Perjalanan Mildan sejak masih menjadi operator mesin hingga akhirnya belajar di Dicoding Bootcamp membuktikan bahwa perjalanan seseorang untuk menggapai mimpinya tidak melulu berupa sebuah garis lurus. Meski harus lewati proses yang panjang, akhirnya, Mildan bisa mengerjakan apa yang menjadi passion-nya, yakni membangun usaha di bidang teknologi.

“Tidak ada kata terlambat untuk belajar, itu real banget buat saya yang ingin belajar IT dari dulu, tapi kondisi belum memungkinkan. Sekarang, setelah semuanya terwujud pasca belajar di Dicoding Bootcamp, saya sadar ternyata enggak ada yang enggak mungkin untuk kita capai selama kita ada kemauan,” tutupnya.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.