Sabrina, Engineer Lulusan SMK yang Kini Raih Sertifikasi Global dari AWS

Sabrina, Engineer Lulusan SMK yang Kini Raih Sertifikasi Global dari AWS

Cerita Sabrina Zulfa Wahidah, Lulusan Program Beasiswa AWS yang Kini Menjadi AWS Certified Cloud Practitioner

“Titik terendah dalam hidup saya adalah saat Bapak wafat tiga bulan sebelum lulus SMK.”

Bagi Sabrina Zulfa Wahidah (19), semuanya terasa baik-baik saja saat kedua orang tuanya masih lengkap. Dulu, perempuan yang lahir dan besar di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, ini tidak hanya punya kedua orang tua yang suportif, tetapi juga ayah dan ibu yang visioner dan bisa mengarahkan putrinya pada bidang karier yang menjanjikan.

Ayah Sabrina, yang berprofesi sebagai guru di sebuah madrasah ibtidaiyah, mengarahkannya untuk bersekolah di SMK, jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Beliau memahami bahwa mempelajari teknologi bisa menuntun Sabrina pada masa depan yang lebih baik. Sepakat dengan sang ayah, Sabrina melanjutkan studi di SMK Telkom Malang, merantau dari kota kelahirannya.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Belajar teknologi sejak SMK membuat Sabrina optimis bisa jadi talenta digital unggulan di masa depan. Mimpinya pun tinggi, ingin raih sertifikasi global supaya bisa dapat pekerjaan menjanjikan. Namun, dunianya runtuh saat ayahnya wafat tepat tiga bulan sebelum masa belajarnya di SMK tamat.

Jangankan memikirkan cita-cita untuk jadi talenta digital, bangkit dari keterpurukan dan mencoba menjalani hari esok saja rasanya sulit. Beban menghidupi keluarga seketika jatuh ke pundak sang ibu dan Sabrina sebagai anak sulung.

Peristiwa itu memang membuat Sabrina tenggelam dalam kesedihan. Namun, seiring berjalannya waktu, ia sadar bahwa meski sang ayah sudah berpulang, tak ada yang almarhum lebih inginkan dibandingkan melihatnya mampu bertahan, menjadi sumber kekuatan keluarga, dan menjemput kesuksesan di masa depan. Itulah yang membuat Sabrina bangkit.

Bersekolah di SMK Supaya Bisa Mengalah Demi Pendidikan Adik-Adik

Sabrina bersama keluarganya

Terlahir sebagai sulung dari tiga bersaudara membuat Sabrina memikul harapan khusus dari kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya ingin Sabrina menjadi sosok yang dewasa, berakhlak mulia, jujur, dan teladan yang baik bagi adik-adiknya kelak.

Oleh karenanya, saat Sabrina direstui kedua orang tuanya merantau dari Kabupaten Kediri ke Malang untuk bersekolah di SMK Telkom Malang dan mempelajari TKJ, ia berusaha memberikan yang terbaik.

“Kenapa kedua orang tua mendukung saya untuk sekolah di SMK? Karena meskipun setelah lulus nanti saya tetap bisa lanjutkan kuliah, saya jadi punya peluang untuk bekerja dan membiayai kuliah saya sendiri. Jadi, Bapak dan Ibu bisa fokus membiayai pendidikan adik-adik yang masih SMP dan TK,” ungkap Sabrina.

Namun, Sabrina harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ayahnya wafat jelang kelulusannya dari SMK. Hal itu membuat Sabrina dan keluarga terpuruk. Sang ibu yang mulanya berperan sebagai ibu rumah tangga pun mau tidak mau harus turun ke sawah peninggalan almarhum Bapak, bertani demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Melihat sang ibu berjuang sendirian, Sabrina tak tega. Ia bertekad untuk bisa segera dapatkan pekerjaan saat ijazah SMK sudah di tangan. Setidaknya, Sabrina ingin bisa membiayai pendidikan kedua adik perempuannya supaya bisa menjemput masa depan yang lebih baik, serupa dengan yang sang almarhum ayah cita-citakan untuknya.

Bekerja dan Berkuliah, Keduanya Sabrina Jalani

Sabrina bersama teman kuliahnya

Kerja keras Sabrina selama belajar di SMK membuahkan hasil. Ia mendapatkan pekerjaan sebagai DevOps Engineer Intern di Keyta, sebuah perusahaan konsultan teknologi yang berbasis di Jakarta. Beruntungnya, pekerjaan yang Sabrina dapatkan ini bersifat remote sehingga ia bisa bekerja dari rumah.

Sabrina ingin memberikan contoh pada adik-adik perempuannya bahwa mereka harus bisa bersekolah tinggi, tak jadikan keterbatasan ekonomi sebagai kendala. Oleh karenanya, Sabrina berusaha keras agar bisa memperoleh beasiswa untuk berkuliah di Universitas Siber Asia di Jakarta. Akhirnya, Sabrina berhasil. Sembari bekerja, ia menjalani perannya sebagai mahasiswi Informatika yang menjalani pembelajaran jarak jauh di universitas tersebut.

Bekerja dan berkuliah, keduanya Sabrina jalani dengan baik. Ia yang mulanya hanya seorang pemagang, akhirnya bisa menjadi karyawan purnawaktu yang bertugas sebagai DevOps Engineer.

Ketertarikan pada Bidang Arsitektur Cloud Membawa Sabrina pada AWS

Sejak masih bersekolah di SMK, Sabrina sudah tertarik pada manajemen server. Oleh karenanya, menjadi talenta digital yang ahli di bidang Back-End dan DevOps adalah cita-citanya.

Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Sabrina sempat mempelajari DevOps di Dicoding dan menuntaskan kelas pemula sampai menengah. Hal itu membuat Sabrina menjadi bagian dari ekosistem Dicoding yang akhirnya memperoleh informasi AWS Certified Cloud Practitioner melalui Dicoding newsletter.

“Keikutsertaan saya di program beasiswa AWS sangat didukung oleh senior-senior di kantor. Kebetulan, cloud yang dipakai di kantor juga AWS. Jadi, saya rasa, sertifikasi ini relevan dengan karier saya,” ucap Sabrina.

Sabrina pun mendaftarkan diri ke program beasiswa AWS. Sebaik mungkin, ia mengatur waktu antara bekerja, berkuliah, dan mempersiapkan diri untuk sertifikasi. Biasanya, pagi sampai sore, Sabrina akan fokus bekerja. Malam harinya, Sabrina akan mengalokasikan waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah dan belajar di program AWS.

Perjalanan Sabrina Menjadi Seorang AWS Certified Cloud Practitioner

Perjalanan Sabrina Mendapatkan Sertifikasi AWS Certified Cloud Practitioner

“Untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian sertifikasi, saya rela begadang sampai jam 12 malam. Memang lelah, tetapi saya melakukan ini demi masa depan yang lebih baik bagi saya dan keluarga.”

Meski menantang, Sabrina merasa proses belajarnya sangat dimudahkan dengan adanya grup khusus bimbingan persiapan sertifikasi. Ekosistem belajar AWS yang suportif membuat Sabrina berhasil menyelesaikan kelas Cloud Practitioner Essentials (Belajar Dasar AWS Cloud).

Keberhasilan itulah yang membuat Sabrina memperoleh kesempatan ikut sertifikasi AWS Certified Cloud Practitioner setelahnya. Usaha belajar Sabrina membuahkan hasil ketika ia lulus sertifikasi tersebut.

“Sertifikasi dari AWS ini direkognisi secara internasional dan hal itu membuat saya mendapatkan apresiasi di tempat kerja. Saya jadi sangat dipercaya dalam hal mengembangkan dan melakukan deploy aplikasi dari sisi back-end.”

Lulus sertifikasi, Sabrina mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan proses belajarnya di kelas Belajar Dasar Pemrograman JavaScript dan Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula. Keberhasilannya memperoleh sertifikasi global tersebut membuatnya berharap bisa menarget sertifikasi yang lebih tinggi, yakni AWS Certified Solutions Architect.

“Penentu Masa Depan Ada di Masa Kini, Bukan di Masa Lalu”

Kini, sukses menjadi seorang AWS Certified Cloud Practitioner, Sabrina berharap sertifikasi yang ia peroleh dapat meningkatkan kualitas pemahaman yang ia miliki dan ia bisa mengaplikasikan ilmu mengenai manajemen server secara langsung saat bekerja.

“Setelah lulus kuliah nanti, saya ingin fokus menjadi ahli di bidang Back-End dan DevOps dan punya karier yang semakin baik supaya bisa terus menyekolahkan adik-adik hingga ke tingkat pendidikan tinggi,” harapnya.

Sabrina pun ingin memotivasi para talenta digital perempuan untuk mengikuti jejaknya, yakni meraih sertifikasi global. Menurutnya, sertifikasi global dari AWS penting untuk para talenta digital memiliki portofolio yang lebih profesional.

“Dunia teknologi memang didominasi oleh laki-laki, tetapi kita sebagai perempuan punya kesempatan yang sama untuk maju. Oleh karenanya, jangan pernah merasa insecure dengan siapa pun. Masa depan kita tidak ditentukan oleh siapa kita dan dari mana kita berasal, tetapi ditentukan oleh usaha yang kita buat di masa kini,” tutup Sabrina.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.