Cloud Computing vs On-Premise Computing Mana yang Harus Dipilih

Cloud vs On-Premise Mana yang Harus Dipilih?

Jika sebelumnya kita sudah membahas manfaat cloud computing, sekarang mari kita bandingkan antara penggunaan cloud computing dan on-premise computing. Harapannya, kita akan memahami kapan perlu menggunakan cloud server dan kapan menggunakan on-premise server.

Definisi Cloud Computing

Cloud computing adalah sebutan untuk penyediaan sumber daya komputasi (storage, web server, database, dan sebagainya) melalui infrastruktur yang dimiliki oleh suatu penyedia layanan tertentu. Beberapa contoh penyedia cloud computing adalah Amazon Web Service (AWS), Google Cloud, dan Microsoft Azure.

Definisi On-Premise Computing

On-premise computing adalah sebutan penyediaan sumber daya komputasi pada infrastruktur yang dikelola secara mandiri oleh organisasi yang membutuhkan sumber daya tersebut. 

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Misalnya, kita memiliki perusahaan yang mengelola sebuah server web, dengan on-premise computing kita akan membeli perangkat server, mengelola jaringan, berlangganan ISP, dan menyiapkan IP (internet protocol) publik sendiri. 

Hal yang Perlu Dipertimbangkan 

Setiap pemilihan teknologi tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu, kita perlu mempertimbangkan dengan baik, berikut adalah hal-hal yang bisa dipertimbangkan untuk memilih antara cloud dan on premise.

Biaya Awal

Penyedia cloud besar, seperti AWS, Google Cloud, dan Azure biasanya menagih biaya sesuai dengan pemakaian atau pay as you go. Hal ini tentu lebih hemat di awal karena kita tidak perlu membeli perangkat server yang mahal. Namun, kamu perlu memperhatikan harganya dalam jangka panjang. Kamu bisa menggunakan pricing calculator yang disediakan masing-masing penyedia cloud.

Biaya Pemeliharaan Infrastruktur

Jika kita mengelola server on-premise, perangkat yang telah dimiliki harus dipelihara secara mandiri dan membutuhkan biaya. Sementara itu, jika kita menggunakan layanan cloud, biaya pemeliharaan infrastruktur sudah termasuk dalam biaya langganan.

Waktu

Implementasi infrastruktur on-premise bisa memakan waktu lama karena melibatkan proses pembelian, pengaturan, dan konfigurasi perangkat keras serta perangkat lunak. Proses ini memerlukan perencanaan matang dan waktu yang cukup untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. 

Sebaliknya, layanan cloud dapat diimplementasikan dengan sangat cepat. Kita hanya memerlukan beberapa klik untuk menyiapkan dan mengonfigurasi layanan yang dibutuhkan sehingga menghemat waktu serta mempercepat proses delivery layanan.

Keamanan

Dalam hal keamanan, penyedia cloud umumnya menerapkan model shared responsibility, yakni sebagian keamanan layanan termasuk tanggung jawab penyedia cloud, sementara sebagian lagi termasuk tanggung jawab pengguna.

Keamananan Cloud

Jika memilih membangun server on-premise, seperti yang terlihat dalam tabel di atas, kamu bertanggung jawab untuk seluruh lapisan keamanan.

Kontrol dan Kepatuhan Regulasi

Jika menggunakan layanan cloud untuk bisnis, terutama terkait dengan pengelolaan data, tentunya ada berbagai regulasi dan standar yang perlu dipatuhi. Dengan server on-premise, kamu memiliki semua kontrol, termasuk ke infrastruktur fisik servermu. 

Jika menggunakan layanan cloud, kamu perlu memastikan bahwa penyedia layanan bisa mematuhi regulasi dan standar yang dibutuhkan bisnismu.

Skalabilitas

Jika bisnismu terus berkembang, tentunya kebutuhan akan sumber daya komputasi juga akan meningkat. Dengan menggunakan layanan cloud, kamu dapat melakukan scaling baik secara vertikal maupun horizontal dengan cepat hanya dalam hitungan menit bahkan detik. 

Sementara pada infrastruktur on-premise, kamu harus membeli perangkat baru, melakukan konfigurasi, bahkan menyiapkan ruangan untuk menyimpan servermu.

Dampak Lingkungan 

Mengelola server on-premise akan menggunakan energi yang signifikan dan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Setiap perusahaan harus mempertimbangkan penggunaan energi dan jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan oleh infrastruktur mereka. 

Sebaliknya, penyedia cloud besar sering kali memiliki pusat data yang lebih efisien secara energi dan ramah lingkungan. Mereka juga sering berinvestasi dalam energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi mereka.

Kesimpulan

Memilih antara cloud computing dan on-premise computing harus didasarkan pada kebutuhan spesifik bisnis kamu. Cloud computing menawarkan biaya awal yang lebih rendah, implementasi cepat, dan skalabilitas tinggi. 

Adapun on-premise memberikan kontrol penuh sehingga lebih sesuai untuk memenuhi kebutuhan keamanan dan kepatuhan regulasi tertentu. Selain itu, cloud computing sering kali lebih efisien dalam penggunaan energi dan ramah lingkungan.

Keputusan terbaik tergantung pada analisis menyeluruh terhadap anggaran, kebutuhan kontrol dan keamanan, waktu implementasi, serta dampak lingkungan yang dihasilkan. Pilih solusi yang paling efisien dan efektif untuk mendukung pertumbuhan serta keberlanjutan bisnis kamu.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.