Cerita Cris Yustianto Putra Tangdialla, Talenta Teknologi Lulusan Program Fasilitasi Baparekraf Digital Talent (BDT) 2023
Sebagaimana yang kita ketahui, perkembangan teknologi tak mengenal kata “berhenti.” Perubahan cepat yang terjadi di dunia digital dari waktu ke waktu menuntut profesional dalam bidang ini untuk terus belajar. Hal itu membuat proses belajar talenta teknologi pun tak mengenal kata “berhenti.”
Cris Yustianto Putra Tangdialla memahami betul hal ini. Bercita-cita menjadi talenta teknologi membuat Cris tak boleh berhenti belajar. Salah satu usaha Cris untuk tetap menjadi talenta digital berkemampuan relevan dengan masa kini adalah dengan ikut serta dalam Program Fasilitasi BDT 2023.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangMeski saat itu Cris sudah memulai kariernya sebagai profesional dalam bidang teknologi, ia percaya bahwa terus belajar dapat membuatnya menjadi pribadi yang lebih kontributif di tempat kerja. Seperti apa perjalanan Cris yang tak pernah lelah untuk belajar ini? Mari kita baca cerita lengkapnya.
Bercita-Cita untuk Menjadi Talenta Teknologi dan Merupakan Sosok yang Senang Belajar
Giat belajar dan pekerja keras adalah dua hal yang paling menggambarkan sosok Cris. Pemuda yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1999 dan sempat besar di Kepulauan Riau ini mencontoh kegigihan kedua orang tuanya.
Kini tinggal di Jakarta, ayah dan ibu Cris merupakan pedagang kaki lima yang berjualan bakso gulung seharga seribu rupiah. Dari mata pencaharian ini, ayah dan ibu Cris bisa menghidupi keluarga yang beranggotakan lima orang.
Meski hidup sederhana, kedua orang tua Cris berpesan agar Cris bisa menjadi seseorang yang senantiasa haus ilmu. Selain itu, mereka juga berharap Cris tidak pernah lelah dalam belajar dan senantiasa bertanggung jawab atas pilihan yang ia buat. Mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Cris memutuskan untuk mendalami minatnya pada bidang teknologi.
Minat tersebut tumbuh sejak ia duduk di bangku SMP. Saat itu, Cris sering mendapatkan tugas untuk mempelajari eksperimen Fisika dan Biologi di internet. Tidak memiliki komputer dan ponsel pintar membuat Cris harus pergi ke warung internet (warnet) untuk belajar.
Mulanya hanya ke warnet untuk belajar Fisika dan Biologi, lama-lama, Cris jadi tertarik untuk mengeksplor berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi. Hasil belajarnya yang secara autodidak tersebut akhirnya membuatnya menjadi perwakilan sekolah untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) Informatika 2017 yang pada saat itu menggunakan bahasa pemrograman Pascal dan C++.
Meski Sudah Berkarier, Pengalaman Belajar Tetap Ada
Keikutsertaan Cris pada OSN Informatika membuatnya semakin teguh untuk memutuskan bahwa masa depannya ada dalam bidang teknologi. Minatnya yang menguat inilah yang melatarbelakangi keputusan Cris untuk melanjutkan studi ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta, jurusan Informatika.
Studi S1-nya tersebut dapat berjalan dengan bantuan beasiswa Bidikmisi yang sekarang disebut Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Beasiswa ini juga yang sudah berkontribusi pada suksesnya pendidikan sarjana kakak Cris dan jalannya studi adik Cris saat ini.
Sebagai mahasiswa teknologi yang sadar bahwa ia harus selalu mempelajari hal baru agar bisa menjadi talenta digital unggulan, Cris rajin menambah wawasan baik di dalam maupun luar kelas.
Salah satu usaha belajar di luar kelas yang pernah Cris lakukan adalah ikut serta dalam sebuah program beasiswa di Dicoding ketika menempuh semester tiga. Sejak saat itu, Cris aktif belajar di Dicoding hingga akhirnya lulus kuliah.
Berbekal ilmu yang diperolehnya dari kampus dan Dicoding, Cris melamar kerja sebagai Junior Full Stack Programmer di Indomaret Group, salah satu perusahaan retail besar di Indonesia. Ia pun berhasil diterima dan bertanggung jawab untuk mengembangkan aplikasi komplain yang berbasis web dan Android.
Meski sudah berkarier, semangat Cris untuk terus belajar terus menyala. Inilah yang membuatnya bersemangat untuk ikut serta dalam Program Fasilitasi BDT 2023 setelah mendapatkan informasinya dari Dicoding.
Memiliki Pengalaman Belajar yang Menyenangkan pada Program Fasilitasi BDT 2023
“Selama saya masih hidup, saya tidak akan berhenti belajar. Saya akan terus belajar dan terus beradaptasi dengan proses belajar saya,” ujar Cris.
Semangat belajar inilah yang membuat Cris mantap untuk memperluas wawasannya ke bidang machine learning dengan mendaftar pada Program Fasilitasi BDT 2023. Ia berharap selepas lulus dari Progam Fasilitasi BDT 2023 kelak, ia bisa menjadi karyawan yang bisa berkontribusi lebih pada perusahaan dengan menerapkan ilmu teknologi yang sudah dipelajarinya dan kariernya pun bisa berkembang.
Setelah diterima dalam Program Fasilitasi BDT 2023, Cris merasa pengalaman belajarnya sangat menyenangkan. Ia merasa materi pembelajaran yang diterimanya dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, teori yang ia pelajari pun bisa langsung ia praktikkan.
Selain materi pembelajarannya, hal lain yang Cris sukai dari proses belajarnya di Program Fasilitasi BDT 2023 adalah keberadaan fasilitator yang membantunya menyelesaikan masa belajar. Teman-teman baru sesama peserta program juga membuat Cris betah untuk belajar karena kesamaan visi yang mereka punya.
Kegiatan Cris yang sudah begitu padat di kantor tak redupkan semangatnya untuk memberikan yang terbaik pada Program Fasilitasi BDT 2023. Ia mengatur waktu sebaik-baiknya agar bisa menyeimbangkan jadwal bekerjanya di kantor dan belajarnya dalam Program Fasilitasi BDT 2023. Usaha keras Cris untuk memenuhi kedua kewajibannya ini berbuah manis saat akhirnya ia lulus dari program ini.
Tiga Tips Belajar bagi Para Calon Talenta Teknologi dari Cris
Resmi menjadi salah satu lulusan Program Fasilitasi BDT 2023, Cris merasa memperoleh banyak hal, mulai dari ilmu yang bermanfaat, jejaring profesional yang meluas, sertifikat selesai kursus, hingga keahlian yang bertambah.
Pengalaman belajar machine learning pada Program Fasilitasi BDT 2023 membantu Cris saat melakukan riset implementasi machine learning pada aplikasi berbasis web dan Android perusahaannya.
Keikutsertaan Cris pada Program Fasilitasi BDT 2023 juga membuatnya menjadi satu-satunya orang di divisinya yang memahami machine learning. Inilah yang membuat Cris menjadi talenta yang unggul di perusahaan. Kesuksesan Cris dalam belajar membuatnya ingin membagikan ketiga tips berikut bagi para calon talenta digital.
“Pertama, pelajari bahasa pemrograman satu per satu hingga akhirnya kamu paham. Jangan mudah berganti minat. Kedua, jangan menghafal bahasa pemrograman, tetapi pahamilah dokumentasi setiap bahasa pemrograman yang dipelajari dan bagaimana cara menggunakannya. Terakhir, jangan hanya rajin mengikuti program pelatihan, tetapi bangun juga portofolio hasil belajar agar rekruter mau melirik kalian sebagai talenta digital masa depan.”
Semangat belajar Cris patut kita teladani. Meski kini ia sudah berkarier di sebuah perusahaan retail besar di Indonesia, minatnya untuk terus menimba ilmu tetap ada. Semoga para calon talenta digital lainnya bisa mencontoh kegigihan Cris dalam meningkatkan kualitas diri.