Domain adalah sebuah alamat atau nama yang unik untuk mengakses sebuah website, misalnya dicoding.com.
Domain biasanya merepresentasikan sebuah bisnis, perusahaan, institusi, atau bahkan individu. Maka dari itu, agar pengguna bisa mengakses website kamu dengan mudah, buatlah domain yang mudah diingat.
Domain adalah
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, domain atau biasa disebut juga sebagai domain name (nama domain) adalah sebuah alamat atau nama yang unik untuk mengakses sebuah website.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangLebih teknisnya lagi, nama domain ini mewakili IP address dari server tempat di mana website tersebut berjalan. Misalnya, nama domain “dicoding.com” merujuk pada IP address “210.38.21.16” (contoh saja).
Kamu pasti sepakat bahwa mengingat nama akan lebih mudah ketimbang mengingat angka, bukan? Untuk itulah domain hadir: mempermudah kita dalam mengakses website. Bayangkan saja, kita harus mengetikkan “210.38.21.16” setiap kali ingin membuka materi di Dicoding. Menyulitkan, ya? Maka dari itu, akan lebih mudah diingat bila kita hanya mengetikkan dicoding.com.
Konsep seperti ini mirip seperti aplikasi kontak di dalam ponsel.
Kamu tentu tahu bahwa aplikasi tersebut biasanya berisi nama kontak disertai nomor telepon. Ketika ingin menelepon seseorang, kita tak perlu mengingat-ingat nomor teleponnya, melainkan cukup mencari nama kontaknya saja. Tentu saja aplikasi ini membuat hidup kita jauh lebih mudah karena tidak perlu menghafal nomor telepon setiap orang.
Nah, domain bekerja dengan cara yang sama, ia merupakan mekanisme yang memungkinkan kita untuk menelusuri situs web di internet. Sama seperti ponsel yang tidak tahu cara menelepon tanpa mengetahui nomor telepon orang yang dituju, browser juga tidak tahu cara membuka situs web hanya dengan nama domain; ia perlu mengetahui IP address dari situs web tersebut agar dapat dibuka.
Anatomi Domain
Ketahuilah bahwa setiap nama domain atau domain name memiliki tiga bagian utama, yang mana masing-masing melayani tujuan tertentu. Mari kita ambil contoh nama domain www.dicoding.com.
Apabila kamu perhatikan, nama domain www.dicoding.com memiliki tiga bagian yang seharusnya mudah dikenali lantaran masing-masing dipisahkan oleh titik, yakni www (subdomain), dicoding (domain), dan com (top level domain).
Mungkin kamu akan menggumam, “Apa perbedaan di antara ketiganya, ya?” Oke, yuk kupas anatomi dari nama domain tersebut satu per satu.
Subdomain
Bagian www dari contoh www.dicoding.com dikenal sebagai subdomain. Secara teknis, kamu dapat memiliki banyak subdomain, contohnya sub.sub.subdomain.domain.com. Meski pada kenyataannya mungkin kamu akan jarang melihat subdomain sebanyak itu, tetapi itu valid, kok. DNS dapat mendukung hingga 127 level domain secara total untuk satu nama domain.
Domain
Bagian selanjutnya ialah Domain. Ia merupakan nama yang kerap digunakan untuk merujuk ke bagian kedua dari struktur nama domain. Dalam contoh www.dicoding.com, yang disebut domain adalah dicoding. Umumnya, orang-orang memakai nama bisnis, perusahaan, organisasi, platform, produk, dan lain-lain sebagai domain mereka. Misalnya, kami (Dicoding Indonesia) menggunakan nama dicoding (www.dicoding.com) sebagai domain dari website platform edukasi teknologi kami yang tengah kamu baca saat ini.
Top-Level Domain (TLD)
Top-Level Domain atau biasa disingkat TLD adalah bagian terakhir dari sebuah nama domain. Dalam contoh www.dicoding.com, bagian .com merupakan TLD. Mulanya, jumlah TLD yang tersedia begitu terbatas. Namun, kini jumlah tersebut kian berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, hingga saat ini TLD yang paling umum (mungkin kamu sudah familier) di antaranya:
Selain daftar di atas, mungkin kamu juga pernah melihat beberapa TLD khusus negara, seperti .id untuk Indonesia, .ru untuk Rusia, .cn untuk Cina/Tiongkok, dll. Musabab pertumbuhan internet yang kian ramai, kini variasi TLD pun makin marak, mulai dari .museum, .pizza, .baseball, .catering, bahkan .hiphop. Unik, ya?
—
Saat kamu menggabungkan ketiga bagian di atas (Subdomain + Domain + TLD), itulah yang disebut dengan Fully Qualified Domain Name (FQDN). Jadi, contoh www.dicoding.com yang sedari tadi kita bincangkan merupakan FQDN.
Jenis-Jenis Domain
Jenis-jenis domain atau biasa disebut DNS (Domain Name System) record adalah instruksi yang memberikan informasi tentang domain, termasuk IP address apa yang terkait dengan suatu domain dan bagaimana cara menangani permintaan untuk domain tersebut.
Apabila suatu saat kamu ingin membeli atau mengonfigurasi sebuah domain, kemungkinan besar pasti kamu akan berurusan dengan DNS record. Maka dari itu, penting untuk mempelajarinya.
Sesungguhnya, ada banyak tipe-tipe DNS record yang tersedia. Akan tetapi, dalam artikel ini kita hanya akan menilik beberapa yang umum saja, seperti A record, AAAA record, CNAME record, MX record, dan NS record.
Sebelum rasa penasaranmu semakin memuncak, yuk langsung saja kita telusuri masing-masing DNS record tersebut berikut.
- A record
A record atau Address record adalah sebuah record (catatan) yang menyimpan IP address dari suatu domain. - AAAA record
AAAA record berisi IPv6 address untuk suatu domain (kebalikan dari A record yang berisi IPv4 address). - CNAME record
CNAME (canonical name) record adalah sebuah record yang memungkinkan kita untuk mengarahkan suatu domain atau subdomain ke domain lain. Tipe record ini juga kerap disebut alias record. - MX record
MX (mail exchange) record adalah suatu record yang mengarahkan email ke mail server (server email) tertentu. MX record mengindikasikan bagaimana pesan email harus ditangani sesuai dengan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), yakni protokol standar untuk semua email. Layaknya CNAME record, MX record juga mesti selalu mengarah ke domain lain. - NS record
NS (nameserver) record adalah suatu record yang menyimpan informasi terkait Authoritative Name Server mana yang bertanggung jawab atas suatu domain tertentu.
Oke, sekarang kamu sudah paham ya tentang pengertian, anatomi, dan jenis-jenis domain. Semoga dengan membaca artikel ini, kamu menjadi lebih mengerti tentang domain, ya.