Cerita Teddy Latief Miftahur Rizqi, Peserta Bangkit 2023 Batch 1 Penyandang Disabilitas dengan Semangat Belajar Tinggi
“Rintangan hadir bukan untuk menghentikanmu. Saat kamu berhadapan dengan sebuah tembok, jangan berbalik dan menyerah. Cari tahu cara untuk memanjatnya, melewatinya, atau menyiasatinya.”
Michael Jordan, Mantan Pebasket Amerika Serikat
Sifat mudah menyerah tentu akan menghambat kita untuk menggapai apa pun yang diimpikan. Beruntung, Teddy Latief Miftahur Rizqi (21) tidak memiliki sifat satu ini. Jika ia tidak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, Teddy tak akan bisa selangkah lebih dekat dengan mimpinya.
Pemuda asal Banyuwangi ini adalah seorang penyandang disabilitas yang bercita-cita untuk menjadi seorang talenta teknologi. Agar bisa melangkah menuju mimpinya, Teddy memutuskan ikut Bangkit 2023 Batch 1 dan memilih alur belajar Cloud Computing. Bagaimana perjalanan Teddy selama menjadi peserta dalam program ini?
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangBerdamai dengan Keadaan untuk Memulai Perjalanannya
Teddy lahir dari sebuah keluarga sederhana. Sulung dari dua bersaudara ini merupakan putra sepasang petani cabai dengan penghasilan tak menentu. Sebagai seorang pengguna kursi roda, terkadang, berbagai pertanyaan mengenai dirinya berseliweran dalam kepala.
“Mengapa harus aku yang mengalami hal ini? Mengapa orang lain dapat bergerak sesuka hati?”
Namun, pemikiran itu segera Teddy buang jauh-jauh mengingat ia memiliki harta tak ternilai yang tidak semua orang miliki, yakni sepasang orang tua yang menyayanginya dan mendukung apa pun yang menjadi cita-citanya. Menolak untuk larut dalam pusaran pikirannya, Teddy biasanya menghibur diri dengan menonton pertandingan olahraga atau pertunjukan stand-up comedy.
Teddy yang sudah berdamai dengan keadaan mempunyai hobi bermain game. Dari aktivitas kesukaannya inilah ia memiliki minat untuk mendalami teknologi. Hal lain yang membuatnya bersemangat untuk mempelajari bidang ini adalah kesempatan mendapatkan pekerjaan yang bersifat remote jika ia sudah memiliki keahlian kelak. Hal itu akan sangat meringankan Teddy yang memerlukan bantuan khusus untuk melakukan mobilitas.
Pertemuan Teddy dengan Bangkit 2023
Minat serius Teddy untuk mendalami bidang IT membuatnya berkeinginan untuk melanjutkan studi ke Teknik Informatika setelah lulus SMA. Kedua orang tua Teddy yang senantiasa ingin memberikan yang terbaik bagi putra sulungnya akhirnya mendukung Teddy berkuliah di Politeknik Negeri Banyuwangi.
Berkuliah di kampus ini membuat Teddy merasa beruntung. Ini karena Politeknik Negeri Banyuwangi memiliki infrastruktur yang ramah untuk penyandang disabilitas seperti dirinya. Ia amat terbantu dengan berbagai akses untuk kursi rodanya di kampus.
Bisa melanjutkan kuliah adalah kesempatan yang tak ingin Teddy sia-siakan. Oleh karenanya, Teddy berusaha keras menjadi seorang mahasiswa dengan pencapaian yang memuaskan. Agar senantiasa menjadi mahasiswa yang berprestasi, Teddy banyak belajar dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar kelas.
Saat beranjak ke semester 6, Teddy direkomendasikan oleh kampus untuk ikut Bangkit. Melihat program ini memiliki metode pembelajaran yang cukup menyenangkan untuknya, Teddy pun berminat untuk mendaftar. Hal lain yang mendorongnya antusias untuk ikut serta adalah cita-citanya untuk menjadi seorang Back-End Engineer.
Ikut Bangkit 2023 Demi Cita-Citanya Menjadi Back-End Engineer
Agar lebih relevan dengan pekerjaan impiannya sebagai seorang Back-End Engineer, Teddy memilih alur belajar Cloud Computing. Saat berhasil diterima dalam program ini, ia sadar akan sesuatu. Mentor dan teman-temannya membuat Teddy memahami bahwa rupanya ada banyak hal yang bisa dipelajari jika ia berminat untuk mendalami sesuatu.
Namun, perjalanan belajar Teddy di Bangkit bukannya tanpa tantangan. Ia membutuhkan waktu lebih untuk bisa memahami materi cloud computing yang diberikan. Namun, untuk mengatasi masalahnya tersebut, Teddy akhirnya mengundang teman-temannya di Discord untuk membentuk sebuah kelompok belajar agar bisa saling berdiskusi mengenai materi yang dipelajari.
Usaha Teddy membuahkan hasil, saat ia akhirnya masuk ke dalam kategori peserta yang ahead of schedule atau dapat mengikuti proses pembelajaran di Bangkit dengan baik. Pelan-pelan, Teddy mulai memahami berbagai materi cloud computing yang ada di Bangkit. Ini menumbuhkan rasa percaya dirinya untuk menjadi seorang Back-End Engineer masa depan.
Dari banyaknya hal yang Teddy pelajari selama di Bangkit, bagian favoritnya adalah kelas-kelas soft skills, khususnya materi adaptability dan manajemen waktu. Ia merasa kedua ilmu tersebut bermanfaat untuk persiapan kariernya kelak.
Di Mana Ada Kemauan, di Situ Ada Perjuangan
Proses belajar Teddy yang berjalan dengan lancar selama di Bangkit tak lepas dari dukungan kedua orang tua Teddy. Semangat tersebut membuat Teddy lebih antusias melewati berbagai proses di Bangkit, termasuk saat pengerjaan proyek akhir yang bernama capstone project.
Pada proyek akhir tersebut, Teddy dan timnya menciptakan sebuah produk bernama Greenix. Temuan ini merupakan sebuah aplikasi yang dapat menunjukkan tingkat karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor pada setiap kilometernya. Teddy dan tim berharap inovasi ini dapat membantu melestarikan lingkungan.
“Saya rasa, setiap orang memiliki hal yang sama untuk bertumbuh dan Bangkit adalah sebuah program luar biasa yang mendorong saya untuk senantiasa bertumbuh. Belajar di Bangkit membuat saya percaya diri untuk memulai karier selepas lulus nanti,” ungkap Teddy.
Pada calon peserta Bangkit 2023 Batch 2, Teddy ingin menyemangati mereka untuk tetap mendorong diri dan memberikan yang terbaik demi menggapai cita-cita. Ia percaya bahwa usaha dan perjuangan dapat mengantarkannya pada tujuan yang ingin dicapai, tak peduli seberapa mustahil mimpi yang ingin dikejar tersebut. Karena di mana ada kemauan, di situ ada perjuangan.
Miliki semangat belajar yang sama seperti Teddy dan ikut Bangkit 2023 Batch 2 dengan mendaftar langsung di g.co/bangkit sekarang!
Baca cerita inspiratif alumni Bangkit lainnya: