Sepertinya mayoritas dari kita sudah paham penggunaan VPN (Virtual Private Network) dalam kehidupan sehari-hari. Jika kamu belum tahu, silakan kunjungi artikel berikut ini untuk mengetahui penjelasannya.
Singkatnya, ia merupakan sebuah protokol komunikasi yang membuat sistem komunikasi menjadi lebih private berkat adanya sistem tunneling (terowongan) sehingga koneksimu berbeda dengan koneksi publik pada umumnya. Selain itu, VPN membuat perangkat kamu dapat terhubung dengan perangkat lain melalui VPN Server di suatu tempat sehingga kamu dapat menggunakan internet di tempat tersebut.
Jenis VPN
Pada dasarnya, VPN terbagi menjadi 2 tipe:
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar Sekarang1. Remote access VPN
Ia memungkinkan pengguna untuk terhubung ke jaringan pribadi dan mengakses semua layanan beserta sumber dayanya dari jarak jauh (remotely).
Koneksi antara pengguna dan private connection menggunakan internet via tunneling sehingga koneksi aman dan private. Ia sering digunakan untuk pengguna pribadi dan juga keperluan bisnis.
Contohnya, ketika seorang karyawan perusahaan berada di luar kantor, ia dapat menggunakan Virtual Private Network untuk terhubung ke jaringan pribadi perusahaannya dan mengakses file dan sumber daya dari jarak jauh di private network.
Untuk pengguna pribadi seperti kita, mayoritas menggunakan layanan VPN untuk melewati batasan regional di internet dan mengakses situs web yang diblokir. Namun, sebenarnya kamu dapat menggunakan layanan VPN untuk meningkatkan keamanan dan privasi internet.
2. Site to Site VPN
Site-to-Site VPN atau bisa disebut juga sebagai Router-to-Router Virtual Private Network umumnya sering digunakan di perusahaan besar. Perusahaan atau organisasi dengan kantor cabang di lokasi yang berbeda, biasanya menggunakan Virtual Private Network jenis ini untuk menghubungkan jaringan lokasi kantor satu ke jaringan di lokasi kantor lainnya.
Umumnya, VPN Site-to-Site terbagi menjadi 2 sesuai kebutuhan seperti berikut.
- Intranet-based VPN: kondisi ketika beberapa kantor dari perusahaan yang sama terhubung menggunakan jenis Site-to-Site VPN.
- Extranet-based VPN: kondisi ketika perusahaan menggunakan jenis Site-to-Site VPN untuk terhubung ke kantor perusahaan lain.
Protokol VPN yang Sering Digunakan
Berikut ini adalah beberapa protokol yang sering digunakan di Indonesia.
-
Internet Protocol Security (IPSec)
Internet Protocol Security atau yang dikenal sebagai IPSec digunakan untuk mengamankan komunikasi Internet melalui jaringan IP. Ia mengamankan komunikasi IP (Internet Protocol) dengan memverifikasi sesi dan mengenkripsi setiap paket data selama koneksi.
Cara kerja mode transport ini adalah mengenkripsi pesan dalam paket data, sedangkan mode tunneling mengenkripsi seluruh paket data. IPSec juga dapat digunakan dengan protokol keamanan lain untuk meningkatkan sistem keamanan.
-
Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP)
L2TP atau Layer 2 Tunneling Protocol adalah protokol tunneling yang sering dikombinasikan dengan protokol keamanan lain seperti IPSec untuk membuat koneksi VPN yang sangat aman. L2TP menghasilkan tunnel antara dua titik koneksi. L2TP dan protokol IPSec mengenkripsi data serta memelihara komunikasi yang aman antara tunnel.
-
Point–to–Point Tunneling Protocol (PPTP)
PPTP atau Point-to-Point Tunneling Protocol menghasilkan tunnel dan membatasi paket data. Point-to-Point Protocol (PPP) digunakan untuk mengenkripsi data antar koneksi. PPTP adalah salah satu protokol yang paling banyak digunakan dan telah eksis sejak awal rilis Windows. PPTP juga digunakan di Mac dan Linux.
-
SSL VPN
Secure Sockets Layer Virtual Private Network (SSL) adalah sebuah Virtual Private Network yang dibuat menggunakan protokol Secure Sockets Layer (SSL) dalam rangka membuat koneksi yang aman dan terenkripsi melalui jaringan yang kurang aman seperti Internet.
Situs belanja online umumnya menggunakan protokol SSL dan TLS sebagai langkah mengamankan data pengguna dan informasi sensitif lainnya.
Sangat mudah untuk beralih ke SSL dengan browser web dan hampir tidak ada tindakan yang diperlukan dari pengguna karena browser web terintegrasi dengan SSL dan TLS. Koneksi SSL memiliki “https” di awal URL, bukan “http”. -
OpenVPN
OpenVPN bersifat open source yang dan bisa digunakan untuk membuat koneksi Point-to-Point serta Site-to-Site. Ia menggunakan protokol keamanan tradisional berdasarkan protokol SSL dan TLS.
-
Secure Shell (SSH)
Secure Shell atau SSH bertugas untuk menghasilkan VPN tunnel di mana transfer data terjadi dan juga memastikan bahwa tunnel dienkripsi. Koneksi SSH dihasilkan oleh klien SSH dan data ditransfer dari port lokal ke remote server melalui encrypted tunnel.
Dalam lingkup bisnis, protokol Virtual Private Network ini adalah hal terakhir dari daftar yang harus kita pilih. Hal pertama yang dilakukan adalah kita harus memilih jenis pengaturan yang harus digunakan apakah itu Remote access atau Site-to-Site VPN.
Setelah mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan bisnis dan metode penyiapannya, kita dapat mulai melihat kebutuhan jaringan yang ada, seperti risk model yang mungkin terjadi, traffic load apa yang kita harapkan, dan data apa yang ingin kita sediakan. Jika semakin jelas kebutuhannya, semakin mudah untuk menurunkan biaya penyiapan dan memilih protokol tunneling yang tepat untuk kasus yang spesifik.