Back-End Developer merupakan salah satu profesi paling berkembang di Indonesia (LinkedIn 2020 Emerging Jobs Report Indonesia). Spesialisasi ini jadi incaran di kalangan industri IT dan layanannya, perangkat lunak, internet hingga layanan keuangan. Secara job-desk, developer di bidang ini bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan yang tak terlihat oleh pengguna web, seperti bagaimana data disimpan, diolah, serta ditransaksikan secara aman.
Demikian krusial peran Back-End Developer membuat Yoga Anugrah Pratama (25) tertarik untuk menjalani profesi tsb. Pria asal Palembang ini mengenal dunia Back-End melalui program magang kuliahnya. Berlanjut saat bekerja, ia sempat terkena PHK karena pandemi, lantas ditolak oleh berbagai perusahaan. Tak ayal, Yoga sempat merasa down dan minder. Apa yang lantas ia lakukan? Bagaimana caranya ia bisa kembali menekuni dunia Back-End di era pandemi? Mari kita simak selengkapnya berikut ini
Mengenal Dunia Back-end Developer
đź’» Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangYoga pertama kali mengetahui konsep Back-End seperti Rest Api saat praktik magang di salah satu yang ada di Yogyakarta. Kala itu ia bertugas membuat Rest Api untuk Aplikasi Al-Quran dan Hadits bersama temannya seorang developer Android. Bagi Yoga, pengalaman kerja perdana itu menorehkan kesan mandalam karena saat itu ia  merasa seperti bekerja penuh waktu dan mengecap suasana kerja yang sebenarnya. Saat magang selesai, Yoga merasa mantap untuk fokus menjadi seorang Back-End Developer.
“Sebagai developer, tanggung jawab kita itu inti. Pahlawan di balik layar!,” ungkapnya. Ia mengaku jadi banyak berkolaborasi dengan orang, dan sebaliknya tidak berurusan dengan tampilan. Ia mengilustrasikan developer seolah “pahlawan di balik layar” karena kebanyakan customer tidak tahu menahu perkara keribetan di belakang.
Tentang Di-PHK dan Sulitnya Mencari Kerja
Yoga menghabiskan 5 tahun untuk belajar di Teknik Informatika Universitas Sriwijaya, Palembang. Saat lulus dengan IPK 3.42 akhirnya ia  mendapat kesempatan bekerja di salah satu kementerian di Palembang sebagai Back-End Developer. Bersama timnya, ia bertugas membuat berbagai macam app pemerintahan seperti membuat API app, app surat menyurat, informasi kota, dan Web Dinas Ketenagakerjaan. Sayangnya, pandemi Covid 19 berimbas pada Yoga. Ia terkena PHK.
Tak lama, pria gigih ini pun mencoba untuk melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan lain. Tapi, faktanya tak sesuai harapan. Ia kesulitan mencari kerja karena di Palembang lowongan IT khususnya Programmer, masih sedikit jumlahnya. Rasa minder perlahan menggerogoti karena skill dan persyaratan keahlian yang belum ia miliki. Sempat beberapa perusahaan pun menolaknya. Membuat Yoga semakin yakin semua terjadi karena memang skillset yang ia punya belum bisa membuatnya diterima satu pun perusahaan yang ia lamar,
Belajar Dari Pengalaman: Upgrade Diri saat Pandemi, Perlu!
Setelah menganggur hampir 6 bulan Yoga pun mendapat kesempatan bekerja di PT. Hedo Global Technology. Ia bersyukur tengah diberi kepercayaan untuk bekerja di bidang yang sangat ia suka: Kini ia tengah mengembangkan Back-End untuk aplikasi e-commerce belanja online yang ada di Palembang.
Tak ingin mendapat pengalaman yang sama: PHK dan ditolak berbagai perusahaan, Yoga memutuskan untuk menaikkan level skill-nya dengan mengikuti pembelajaran non formal dibidang Back-End developer.
Tak tanggung-tanggung, Yoga menyelesaikan semua kelas dari program beasiswa Lintasarta DigiSchool 2021! Total waktu belajarnya, 2,190 Jam! Kelas yang diselesaikan secara lengkap dan bagus meliputi Kelas Cloud Practitioner Essentials (Belajar Dasar AWS Cloud), Architecting on AWS (Membangun Arsitektur Cloud di AWS), Belajar Dasar Pemrograman JavaScript, Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula, dan Belajar Fundamental Aplikasi Back-End. Sekarang Yoga sedang belajar di kelas Menjadi Back-End Developer Expert.
“Kebetulan saya lagi fokus ke bidang Back-end Developer. Semula saya merasa sangat kesulitan untuk (personal – red) growth dan memulai belajar hal baru. Sekarang dengan adanya beasiswa Lintasarta, saya bersyukur dapat materi belajar yang terstruktur dan tentu relevan dengan dunia kerja (Yoga).
Yoga, satu dari sedikitnya 16,877 peserta se-Indonesia mengikuti program Lintasarta Digischool 2021. Sekarang developer bersemangat ini sedang belajar di kelas Menjadi Back-End Developer Expert.
Manfaat Beasiswa Lintasarta
Saat mempelajari semua materi yang ada di Learning Path Back-End Developer Yoga merasa hampir semua materi kelas sangat terpakai di dunia kerja. Terlebih karena perusahaan tempatnya bekerja sekarang menggunakan AWS untuk servernya sendiri. Konsep back-end yang diajarkan pun bersifat global dan bisa diterapkan di bahasa apapun.
“Dampak dari beasiswa ini adalah, kualitas kode saya menjadi lebih bagus, ilmu yang didapat bisa langsung diimplementasikan di proses produksi.” (Yoga).
Salah satu buktinya, setelah mengikuti beasiswa Lintasarta, ia menerapkan fitur baru yang didapat seperti membuat caching dari segi Client-Side dan Server-Side.
Lebih lanjut, ia jadi terdorong untuk terus menerapkan prinsip growth mindset dan belajar hal baru. Semula minder, kini Yoga menjadi lebih percaya diri karena portofolio dan sertifikat yang meningkat pasti.
Pria ini mengaku materi yang didapat di Dicoding tidak mudah didapatkan di platform manapun. Pengalaman belajar yang mengesankan membuatnya terdorong dan terpilih jadi salah satu Fasilitator di Dicoding. Reward, pengalaman dan sertifikat, telah ia raih.
Cerita developer muda ini merepresentasikan pengalaman lulusan Lintasarta Digischool 2021. Sebanyak 90% lulusan ingin merekomendasikan program beasiswa kepada teman, kolega dan jejaring. Lebih lanjut, 71% lulusan pun merasa terbantu dan mampu bangkit dari pandemi setelah mengikuti program beasiswa tsb.
Sekelumit kisah dari Yoga membuktikan bahwa upgrade diri di saat pandemi itu, perlu. Semula tak PD, kini ia berani merantau ke Jakarta sebagai seorang developer.
“Terbukti karena upgrade skill yang saya dapatkan dari program Lintasarta ini, saya telah berani keluar dari zona nyaman dan mulai karier baru saya di Jakarta.” (Yoga, Backend developer di PT Djelas tandatangan bersama).
Â
Selamat ya!