Halo semuanya!
Ingin bikin filter di Instagram Stories? Agar lebih eksis! Jumlah follower dan engagement kamu otomatis bertambah. Tenang! Sekarang kamu bisa buat sendiri dengan aplikasi Spark AR Studio.
Di sini saya akan berbagi tentang “Bagaimana sih filter kita bisa dipakai oleh banyak orang dan viral di sosial media terutama Instagram? Tulisan ini ikhtisar online meetup 13 Juni lalu saat saya presentasi di Facebook Developers Circle: Bandung.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar Sekarang
Facebook Developers Circle: Bandung
Buatmu yang ingin kenalan dengan Facebook Developers Circle, ia adalah komunitas yang dibuat Facebook untuk mengumpulkan para developer. Tujuannya agar kita belajar, membangun networking, dan berkolaborasi dengan menggunakan berbagai macam teknologi open source.
Saat ini, Facebook DevC sudah memiliki 11 circle di Jakarta, Malang, Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Pontianak dan Bandung. Saya diundang jadi narasumber di online meetup Facebook Developers Circle: Bandung II “Spark AR.” Terima kasih kepada Facebook DevC Lead dan Volunteer atas kesempatan untuk sharing!
Mengenal Spark AR
Sudah tahu Augmented Reality kan? Buat kamu yang belum, cek dulu deskripsinya di kelas Dicoding ya. Facebook adalah salah satu platform yang mengusung teknologi AR ini dalam software-nya, yakni Spark AR. Apa itu Spark AR? Ia adalah sebuah tools atau aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook untuk membuat efek kamera filter dengan teknologi Augmented Reality di platform Facebook mau pun Instagram.
Medio Agustus 2019, Spark AR mengumumkan di Instagram bahwa Spark AR dapat digunakan oleh siapa saja untuk membuat filter di platform Instagram. Alhasil, sudah lebih dari 1,5 miliar orang menggunakan filter di Facebook mau pun Instagram dengan bantuan Spark AR Studio. Wah banyak sekali ya! Oiya harap catat bahwa Spark AR Studio juga hanya tersedia untuk sistem operasi Windows (64 bit) atau MacOS 10+. Selain itu tidak bisa.
3 Bagian dalam Membuat Filter
Ada 3 (tiga) cara bagaimana kita sebagai creator membuat filter:
- Ide
- Pengembangan
- Publikasi
#1 Ide
Ada 5 hal yang harus kita lakukan sebagai creator sebelum membuat filter:
- Menentukan ide atau lihat referensi
Biasanya jika kita ingin membuat sesuatu, pasti hal yang pertama dilakukan adalah menentukan ide atau melihat referensi. Misal, lihat showcase atau karya orang lain, melihat hal menarik dari Influencer atau Content Creator di Instagram, menjelajahi Google atau YouTube, dan sebagainya. - Pikirkan target audiens
Pikirkan bagaimana nantinya filtermu akan digunakan oleh banyak orang. Sebagian besar filter dibuat untuk selfie, tetapi beberapa filter saat ini memiliki efek khusus yang menarik, seru, dan sebagainya. Jadi, kita perlu memikirkan filter ini akan digunakan untuk siapa, bagaimana filter ini digunakan, dan mengapa filter kita akan dipakai oleh banyak orang. Contohnya, seperti akun mas.bruh (gambar di atas). Ia membuat filter dengan mengangkat konten lokal dengan membuat manipulasi objek 3D dan menambahkan wajahnya di objek 3D seperti kaleng kerupuk, mie instan, gas 3kg, dan sebagainya. Berarti, mas.bruh spesifik menyasar untuk masyarakat Indonesia. - Menentukan branding
Selanjutnya, menentukan branding. Filter untuk Instagram Stories yang sempurna perlu keseimbangan antara merek atau branding dan kreativitas kita. Contohnya lagu yang saat ini sedang viral adalah Lathi, yang digarap oleh Weird Genius. Kemudian, ada salah satu creator membuat filter Lathi di platform Instagram. Kenapa bisa dibilang branding? Sebabnya, secara tidak langsung creator tersebut mempromosikan lagu Lathi melalui media filter di Instagram. Filter tersebut sudah dipakai oleh banyak orang dan banyak orang juga tahu lagu Lathi melalui filter atau pun sebaliknya banyak orang tahu filter Lathi dari lagu. Semakin banyak engagement, maka semakin trending dan banyak dibicarakan orang-orang. - Bikin filter yang dinamis
Lalu, membuat filter yang dinamis. Beberapa filter dibuat sederhana, namun dinamis. Saat ini, banyak filter yang interaktif, seru, dan unik tentunya. Misalnya seperti filter Quiz, Game, dan lain-lain. Sebagian orang akan suka menggunakan filter jika ada interaksi dengan pengguna seperti bergerak, berubah-ubah, memiliki variasi lain dari filter yang digunakan, dan sebagainya. - Menyiapkan mockup
Terakhir, menyiapkan mockup. Jika kita sudah mendapatkan ide atau referensi, corat-coret di atas kertas atau media lainnya, buat konsep filternya seperti apa, tentukan beberapa prototype untuk dijadikan filter, dsb. Ingat: quantity over quality, mengapa? Karena dari banyaknya filter yang sudah dibuat dan terpublikasi di Instagram, hanya segelintir filter yang dipakai oleh banyak orang.
Contoh seperti laman Lenslist. Sebuah situs yang mempromosikan filter yang kita buat untuk platform Facebook, Instagram, Snapchat, dan TikTok. Kita dapat mencari ide atau referensi dari situs tersebut. Atau, kita dapat menggunakan jenis filter sbb:
- Text: Typography (Quotes, Motivation, Place & Date).
- LUT: Color Grading, Dust, Grain, Bling, Sparkle, Glitter.
- Animation Sequences: Quiz, Random Images, 2D Object.
- Face Tracking: Object Manipulation.
- 3D Object: Animation, Rigging.
- Audio: Music, Voice Changer with Hi / Low Pitch.
#2 Pengembangan
Jika konsep sudah ada dan siap membuat filter yang diinginkan, mari masuk ke proses pengembangan.
Sebelum itu, unduh terlebih dahulu Spark AR Studio. Jika sudah unduh dan instal, buka aplikasi Spark AR Studio. Berikut tampilan awal Spark AR Studio:
Kemudian, pilih sample filter yang ada di Spark AR Studio, misal Face Decoration. Berikut tampilan utama Spark AR Studio:
Apakah tampilan Spark AR Studio terlihat asing dan terlalu memusingkan? Jangan khawatir. Ini penjelasan singkat agar kamu makin tertarik membuat filter:
- Memudahkan kita dalam membuat filter.
- Patch Editor
- Kita tidak lagi membutuhkan bahasa pemrograman JavaScript untuk membuat efek filter yang interaktif. Dengan memanfaatkan node serta logika, kita dapat membuat filter yang interaktif.
- Animation dan Material Import
- Komponen Animation dan Material memudahkan kita untuk mengimpor objek 3D dengan ekstensi COLLADA, FBX, OBJ, dan GLTF.
- Patch Editor
- Kemampuannya? Jangan ditanya.
- Augment Yourself
- High-Fidelity Face Tracking: memberikan ketepatan dalam face tracking dengan sangat cepat dan akurat.
- Background Segmentation: menambahkan background dalam bentuk gambar 2D yang akan ditempatkan di belakang badan kita.
- Augment the World
- Target Recognition and Tracking: mendeteksi sebuah marker atau gambar yang akan menampilkan bentuk objek 3D di atasnya.
- Augment Yourself
- Distribusi.
- Analytics
- Kita dapat melihat engagement dari filter kita yang sudah digunakan oleh orang-orang melalui Impressions, Captures, dan Shares.
- Analytics
#3 Publikasi
Proses ini adalah tahap paling terakhir dalam membuat filter dan memakan waktu yang cukup lama. Jika hanya dalam beberapa jam saja filter kamu approved, itu sangat beruntung sekali.
Gambar di atas adalah halaman dashboard dari Spark AR Hub. Halaman tersebut menampilkan daftar filter yang kita buat. Sebelum filter tampil dan digunakan oleh pengguna di Instagram, ada proses review terlebih dahulu. Filter kita akan di-review oleh tim Facebook: lolos untuk tampil di Instagram atau tidak? Proses review memakan waktu selama 10 hari jam kerja. Tercepat 3-5 hari dan terlama 1 bulan lebih.
Bagaimana cara mempromosikan filter?
- Menambahkan link filter dengan Swipe Up
Salah satu hal yang paling mudah agar filter kita dipakai oleh banyak orang adalah kita dapat menambahkan link filter saat ingin mengunggah di Instagram Stories. Ketika follower-mu atau pengguna melihat insta story-mu, mereka dapat melihat dan mencoba langsung filter yang kita buat.
- Bagikan filter di Insta Stories atau Feed
Jangan taruh di Instagram Stories saja. Tunjukkan juga di profilmu. Agar follower dan pengguna dapat melihat filter kita di timeline, taruhlah dalam bentuk foto atau pun video.
- Tambahkan share link filter di Bio
Ketika filter kita telah disetujui dan sudah tampil di Instagram, kita dapat menautkan link filter di profil bio. Saat follower atau pengguna melihat halaman profil kita, mereka dapat mencobanya.
- Tambahkan filter di Highlight
Gunakan Highlight di halaman profil untuk mengumpulkan koleksi filter yang sudah digunakan banyak orang. Ini bisa berupa bagaimana cara kerja filter, siapa saja yang menggunakan filter kita, dan sebagainya.
Bagaimana filter kita dapat viral?
- Mengikuti yang lagi trending atau viral.
- Digunakan oleh Influencer atau Selebgram.
- Menggunakan momen tertentu.
Atau
- Filter dibuat oleh salah satu Creator, dan
- Creator lain mengikuti filter yang viral dengan konten berbeda.
Dan dari filter yang dibuat, kita akan mendapatkan exposure, menambah follower, serta dapat kesempatan untuk berkolaborasi dan membuka jasa pembuatan filter.
Cukup sekian tulisan ini. Semoga bermanfaat! Penulis titip pesan. “Setelah membaca tulisan ini, langsung bikin”. Mungkin saat kamu sedang membaca tulisan ini sekarang, orang-orang di luar sana sedang membuat filter yang akan viral.
Jadi daripada milik orang lain, kenapa bukan filter buatan kita saja yang viral? Bagi kamu yang belum punya nama di sosial media, filter adalah salah satu alternatif untuk menambahkan follower tanpa harus jadi Influencer atau Selebgram.
Ingin tahu lebih lengkapnya? Simak ulasan video-nya di sini:
—–
Ingin tahu lebih jauh tentang pembuatan filter? Kamu dapat belajar di kelas Belajar Membuat Augmented Reality. Klik di sini untuk langganan gratis 15 hari atau langganan penuh. Perusahaan global seperti Google, Facebook, Apple, hingga Microsoft sudah masuk dan berfokus untuk mengembangkan ranah industri AR. Jadi tunggu apalagi?