Contoh Use Case Diagram Lengkap dengan Penjelasannya
Hallo, Apa kabar teman-teman? Sudah sewindu rasanya kita tidak bertemu ya hehe. Semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat selalu. Aamiin.
Baik, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang contoh Use Case Diagram lengkap dengan penjelasannya. Sebelumnya, kita juga telah membahas mengenai UML. Kamu dapat membacanya pada artikel Apa itu UML? Beserta Pengertian dan Contohnya. Penting untukmu membaca artikel tersebut karena masih berkaitan erat dengan use case diagran.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangUse Case diagram cocok dipelajari bagi kamu yang ingin berkarir di bidang digital. Sebelum membuat aplikasi, tentu kamu mesti membuat permodelan terlebih dahulu. Programmer yang handal tentunya handal juga dalam pemodelan sistem yang akan dibuat. Mari simak dan baca sampai selesai. Nggak akan lebih dari 1 jam kok hehe.
Seberapa Pentingkah Use Case Diagram?
Beberapa di antara teman-teman mungkin bertanya mengenai seberapa pentingkah use case diagram dibuat. Dalam pembuatan UML, use case diagram adalah komponen utama yang tidak boleh terlewatkan. Dengan begitu, kamu dapat menyimpulkan bahwa use case diagram merupakan suatu yang penting dalam pembuatan UML.
Apa itu Use Case Diagram?
Use case diagram adalah satu dari berbagai jenis diagram UML (Unified Modelling Language) yang menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan aktor. Use Case dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pengguna sistem dengan sistemnya.
Tentunya, use case diagram merupakan sesuatu yang mudah dipelajari. Langkah awal untuk melakukan pemodelan, tentu perlunya suatu diagram yang mampu menjabarkan aksi aktor dengan aksi sistem itu sendiri, seperti yang terdapat pada use case diagram.
Adapun, fungsi dari use case diagram sebagai berikut:
- Berguna memperlihatkan proses aktivitas secara urut dalam sistem.
- Mampu menggambarkan proses bisnis, bahkan menampilkan urutan aktivitas pada sebuah proses.
- Sebagai bridge atau jembatan antara pembuat dengan konsumen untuk mendeskripsikan sebuah sistem.
Manfaat dari use case di antaranya:
- Menggunakannya sebagai kebutuhan verifikasi.
- Menjadi gambaran interface dari sebuah sistem karena setiap sistem yang dibangun haruslah memiliki interface.
- Mengidentifikasi siapa saja orang yang dapat berinteraksi dengan sistem, serta apa yang dapat dilakukan oleh sistem.
- Memberikan kepastian mengenai kebutuhan sistem, sehingga tidak membingungkan.
- Memudahkan proses komunikasi antara domain expert dan end user.
Apa saja Komponen Use Case Diagram?
Komponen-komponen pada use case diagram di antaranya sebagai berikut.
Sistem
Sebuah sistem digambarkan ke dalam bentuk persegi. Fungsinya untuk membatasi use case dengan interaksi dari luar sistem.
Sistem pada umumnya diberikan label yang sesuai. Namun, umumnya sistem ini tidaklah diberi gamba karena kita tidak terlalu memberikan makna pada sebuah diagram.
Actor
Banyak yang berspekulasi bahwa actor adalah bagian dari diagram. Padahal apabila kita mencari informasi lebih dalam mengenai soal ini, ternyata actor bukanlah bagian dari diagram.
Peran actor sangat penting, tentunya menciptakan use case jadi lebih mudah. Fungsi Actor menjelaskan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Actor akan memberikan informasi kepada sistem, serta menerima informasi dari sistem. Keduanya bisa terjadi secara bersamaan.
Aktor tidak memberikan kontrol terhadap sistem, namun hanya memberikan gambaran mengenai hubungannya dengan sistem.
Ternyata, inilah beberapa alasan mengapa actor dapat berhubungan dengan sistem lain:
- Jika terdapat relasi sistem lain dengan sistem yang sedang dibuat.
- Terdapat eksternal resource yang digunakan oleh sistem.
- Adanya kepentingan terhadap sistem, yaitu alur informasi baik penerima maupun arus sistem saling memiliki kepentingan.
- Terdapat seseorang atau pihak lain yang akan mengelola sistem.
Use Case
Use case adalah komponen gambaran fungsional dalam sebuah sistem. Sehingga konsumen maupun pembuat saling mengenal dan mengerti mengenai alur sistem yang akan dibuat.
Simbol-Simbol pada Use Case Diagram
Kamu bisa gambar di atas untuk mengetahui mengenai simbol-simbol diagram use case yang biasa digunakan. Simbol-simbol use case diagram nyatanya lebih sedikit dibanding dengan simbol pada flowchart diagram maupun ERD.
Beberapa Aplikasi untuk Membuat Use Case
Untuk membuat sebuah use case diagram, tentunya kamu membutuhkan tools atau aplikasi. Berikut ini adalah beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan:
- Draw.io
- Star UML
- Visio
- UMLet
Contoh dari Use Case Diagram
Berikut beberapa contoh dari use case diagram beserta penjelasannya.
Pembayaran OVO
OVO adalah aplikasi pintar yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi (OVO Cash), serta berfungsi untuk mengumpulkan poin di banyak tempat (OVO Points). Inilah contoh use case diagram studi kasus pada OVO.
Gambar di atas merupakan contoh use case diagram pada OVO, adapun penjelasannya sebagai berikut ini:
- User: Orang yang dapat mengakses atau menggunakan aplikasi OVO, mulai dari login ke aplikasi hingga melakukan aksi terhadap aplikasi seperti top up saldo, transfer, dan payment.
- Register: Register merupakan langkah pertama yang dilakukan user ketika ia tidak mempunyai akses pada aplikasi OVO. Mendaftarkan data diri ke dalam aplikasi agar dikenali.
- Login: Setelah mendapatkan akun, user harus melakukan login agar dapat mengakses berbagai fitur aplikasi OVO.
- Top up: Suatu kegiatan yang dilakukan user untuk mengisi ulang saldo OVO. Terdapat 2 pilihan alternatif untuk melakukan top up saldo, yaitu melalui ATM dan internet banking.
- Transfer: Transfer berfungsi untuk mengirim atau membagikan saldo dalam aplikasi OVO ke pengguna lain, baik sesama OVO atau ke rekening tertentu.
- Payment: Ketika user memilih menu payment, maka user dapat melakukan pembayaran lewat aplikasi.
Mesin ATM
Aktor yang terlibat: Nasabah, Pihak Bank, dan Operator ATM.
Use Case yang ada: session, transaksi, transfer, Tarik tunai, cek saldo, system startup, dan system shutdown. Di bawah ini beberapa penjelasan lengkap dari use case tersebut:
- System Startup: Sistem ini akan dihidupkan oleh operator ketika mengarahkan switch ke posisi “ON”. Operator akan memasukkan sejumlah uang yang tersedia pada brankas ATM sehingga mesin pun dapat terkoneksi ke bank dan nasabah dapat melakukan berbagai transaksi pada mesin ATM.
- System Shutdown: Sistem akan dimatikan ketika operator sudah memastikan bahwa tidak ada lagi nasabah yang menggunakan mesin dan biasanya ketika akan melakukan maintenance. Caranya dengan mengarahkan switch ke posisi “OFF”.
- Session: Session akan dimulai ketika nasabah memasukan kartu ATM ke mesin ATM sampai kartu ATM di cabut dari mesin ATM.
- Transaksi: Transaksi yang meliputi transfer, tarik tunai, dan cek saldo.
- Transfer: Transfer terbagi menjadi dua, yaitu transfer antar sesama bank atau berbeda bank. Jika transfer berbeda bank, maka diperlukan memasukan kode bank tujuan.
- Tarik Tunai: Tarik tunai merupakan proses menarik uang dari saldo, biasanya tertera pada menu tampilan utama.
- Cek Saldo: Cek saldo berfungsi untuk mendapatkan suatu informasi pada rekening seorang nasabah terkait saldo yang dimiliki.
Baik, itulah beberapa contoh mengenai use case beserta deskripsi atau penjelasannya yang dapat disampaikan.
Setelah membaca artikel ini, apakah kamu sudah paham mengenai contoh dari use case diagram? Makin mantap lagi jika kamu belajar juga pemrograman bersama Dicoding. Bukan begitu? Jago pemodelan dan pemrograman itu adalah hal yang keren loh. Makanya yuk gabung, Dicoding Academy yang berstandar global.
Contoh Use Case Diagram Lengkap dengan Penjelasannya – karya Rendi Juliarto, Junior Content Writer Dicoding Indonesia