3 Pemenang Terbaik Alcatel Lucent Enterprise/ ALE Geek Battle 2020
Mari kita berkenalan dengan 3 pemenang Terbaik dari Alcatel Lucent Enterprise/ ALE Geek Battle.
Ketiganya terpilih di antara deretan finalis masing-masing kategori, yaitu Mobile Developer, Backend Developer, dan UI & UX.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangSetelah melalui penjurian level nasional yang ketat, karya mereka keluar jadi yang terbaik serta mendapat hadiah ekstra 8,000 Points untuk masing-masing pemenang! Wow. Inilah salah satu Challenge dengan hadiah Points paling menggiurkan di Dicoding Challenge.
Mari kita simak profil masing-masing jawara:
Kategori Mobile Developer: Nandra Saputra dengan aplikasi berjudul “MySchool”
Nandra Saputra (23 tahun) adalah lulusan Dicoding asal Dumai, Riau. Aplikasi My School yang digarapnya memiliki beberapa keunggulan:
- Aplikasi ini punya 2 usability – guru dan murid
- Guru bisa membuat session baru, post new item ke feed dan upload material
- Siswa bisa absen dan mengumpulkan tugas
- Uniknya app ini menyediakan fitur chat layaknya whatsapp
“Saya lengkapi fitur MySchool dengan chat, fitur yang bahkan belum ada di Google Classroom” (Nandra)
Nandra adalah seorang lulusan Google Associate Android Developer, sertifikasi bergengsi yang terkenal sulit dan sophisticated. Tak heran, bekalnya adalah lulus dari 5 kelas di alur belajar Android s.d. kelas level pro. Uniknya latar belakang pendidikannya bukan di bidang IT, melainkan Teknik Kimia di Universitas Riau.
Nandra suka programming karena dunia coding sangat menantang, Keikutsertaannya dalam ALE Geek Battle adalah upaya Nandra melejitkan portfolio. Tujuannya agar ia meraih karir sebagai progammer di perusahaan kelas dunia, meski dengan latar belakang non-IT. Ia ingin menimba ilmu dan memahami seluk beluk sebuah perusahaan IT hingga akhirnya nanti ia berhasil merintis perusahaan IT-nya sendiri.
“Dengan menang ALE Geek Battle, saya yakin skill saya sebagai seorang software engineer akan lebih diakui di dalam bahkan di luar negeri.” (Nandra)
Di saat yang sama pemuda ramah ini tengah membangun sebuah startup yang bergerak di bidang agri e-commerce berupa layanan delivery sayur mayur. Ia mengerahkan semua skill Android-nya untuk wujudkan aplikasi terbaik.
Kamu ingin dapat sertifikasi Google AAD? Plus hasilkan karya pemenang Dicoding Challenge bergengsi sekelas ALE Geek Battle? Coba”
Tips belajar efektif dari Nandra:
- Belajarlah di platform yang jelas kurikulumnya, seperti Dicoding
- Pakai Youtube untuk upgrade skill. Tonton materi Google I/O misalnya
- Habis belajar, langsung praktik!
Kategori Backend Developer: Yoshua Kenny Nugroho dengan aplikasi berjudul “Kelasku”
Yoshua Kenny Nugroho (22 tahun) adalah lulusan Dicoding asal Kudus, Jawa Tengah. Aplikasi “Kelasku” yang digarapnya memiliki beberapa keunggulan:
- Fitur file sharing berupa: 1) Materi yang diajarkan guru kepada murid; dan 2) Submit tugas dari murid ke guru
- Jadwal Kelas
“Bikin app ini, cara saya belajar. Bangun portofolio dari sekarang, PERLU!” (Yoshua)
Lulusan kelas Web dan Android pemula Dicoding ini membuat aplikasi “Kelasku” berbasis Lavarel, bidang keahliannya kini. Awalnya tugas ini adalah bagian dari pekerjaannya magang di perusahaan. Tak sangka karya backend-nya mendapatkan titel juara!
Yoshua yang masih berstatus mahasiswa tingkat akhir di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga lanjut berujar:
“Bersyukur bisa menang sebagai 3 terbaik di ALE Geek Battle ini. Pengakuan ini sangat berharga untuk menunjang profesi impian saya nanti: Programmer”
Kategori UI/UX: Gerwin Jonathan Henri dengan aplikasi berjudul “UI/UX Aplikasi Serbaguna di Kampus”
Gerwin Jonathan Henri (22 tahun) adalah lulusan Dicoding asal Malang, Jawa Timur. “UI/UX Aplikasi Serbaguna di Kampus” yang digarapnya memiliki beberapa keunggulan:
- Aplikasi ini didesain sebagai media interaksi dosen – mahasiswa
- Tampilannya indah, simpel, dan modern.
- Fitur pun lengkap seperti: 1) ingatkan jadwal kelas; 2) sediakan sistem absen yang efisien dan efektif; 3) jadi tempat share materi kuliah; 4) cek apakah dosen ada/tidak; 5) sampaikan pesan bila mahasiswa tak bisa ke kampus; 6) berikan berita terkini; 7) wujudkan kelas yang interaktif
“Awalnya tak PD. Lantas saya beranikan diri buat Challenge ini. Motivasi saya, ingin hasilkan inovasi” (Gerwin)
Gerwin adalah pembelajar yang sangat rajin di Dicoding Academy. Di antara alur belajar android, web, dan cloud yang diluluskannya, ia fokus pada web. Di waktu luang ia belajar mendesain UI/UX untuk meng-upgrade skill.
Awal mula mengikuti ALE Geek Battle adalah karena ingin berani mencoba. Ia mengaku belum pernah ikut Dicoding Challenge ini sebelumnya. Selain itu ia murni ingin melahirkan inovasi. Lantas ia berpikir kenapa tidak dicoba saja dengan menghasilkan inovasi terbaik yang ia bisa.
Mahasiswa tingkat jurusan informatika Universitas Brawijaya ini juga tak menyangka karyanya akan keluar sebagai juara. Awalnya ia merasa tidak PD alias minder dan “takut dihina-hina” orang lain. Tapi ia menepiskan perasaan tersebut dan bertekad memulai saja dulu. Dan tidak salah!
“Memenangkan ALE Geek Battle ini tentu titik balik buat saya. Saya jadi PD. Juga makin mengidamkan profesi seperti software developer atau UI/UX designer. Semoga bantu karir saya nanti. Saya ingin bantu-bantu orang tua dan memiliki kehidupan dan masa depan yg lebih baik”
Selamat untuk ketiga pemenang. Semoga portfolio masing-masing pasca kemenangan ini semakin meningkat pesat. Serta karyanya dapat mewujudkan harapan karir masa depan yang lebih baik. Sampai jumpa di Alcatel Lucent Enterprise/ ALE Geek Battle berikutnya.
Jika kamu ingin mencoba kompetisi alias Dicoding Challenge lainnya, silakan cek laman ini.
Kami tunggu karya terbaikmu ya. Hadiah ribuan Dicoding Points yang bisa ditukar ke beragam Rewards menarik, menantimu!
3 Pemenang Terbaik Alcatel Lucent Enterprise/ ALE Geek Battle 2020-end
Simak pengumuman resmi para pemenang berikut daftar finalis di artikel ini:
Selamat Kepada Para Pemenang Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) Geek Battle