Halo semuanya!
Siapa sih yang tak kenal dengan Instagram Stories? Fitur ini memungkinkan kita untuk membagikan momen apa saja kepada para followers kita di Instagram. Belakangan ini, muncul berbagai filter unik dan lucu yang menambah daya tarik Instagram Stories. Pasti teman-teman sudah tidak asing dengan beberapa filter berikut, bukan?
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangPernahkah kalian berandai-andai mempunyai filter Instagram sendiri? Tapi tak bisa ngoding? Tenang! Kita tidak perlu ngoding untuk membuat filter Instagram. Nantinya filter yang teman-teman buat bisa kalian unggah ke akun Instagram masing-masing. Keren kan?Â
Pada tutorial kali ini kita akan membuat efek color grading pada filter Instagram. Di sini kita akan menggunakan aplikasi besutan Facebook yaitu Spark AR Studio. Spark AR Studio adalah sebuah platform Augmented Reality yang memungkinkan kita untuk membuat efek AR pada kamera smartphone. Spark AR Studio dirancang untuk mempermudah para creator dari berbagai tingkatan skill yang berbeda, bahkan orang awam sekalipun dapat menghadirkan pengalaman Augmented Reality di Instagram. Saat ini Spark AR Studio sudah tersedia versi 82.
Sebelum masuk ke dalam Spark AR Studio, kita membutuhkan sebuah berkas LUT. Look Up Table atau LUT berfungsi untuk menerapkan sebuah ruang warna ke ruang warna baru sesuai dengan data yang terdapat pada LUT tersebut. Kita dapat menggunakan aplikasi Adobe Photoshop untuk membuat LUT. Maru Studio sudah menyediakan sebuah proyek Photoshop yang dapat kita gunakan untuk membuat LUT secara gratis. Teman-teman dapat mengunduhnya di tautan ini.
Pembuatan LUT: Langkah #1 Buat Filter Instagram
Buka proyek Photoshop yang sudah teman-teman unduh. Kemudian atur warna yang ingin kalian terapkan pada filter Instagram. Teman-teman bebas menambahkan pengaturan lainnya, seperti Color Balance, Exposure, dll. Buat semenarik mungkin ya!
Jika dirasa sudah puas dengan warna yang dihasilkan, kini saatnya kita membuat berkas LUT dari proyek tersebut. Klik kanan pada folder Your LUT, kemudian pilih Quick Export as PNG.
Berikut adalah contoh LUT yang akan kita gunakan pada Spark AR Studio.
Pembuatan Filter: Langkah #2
Tibalah kita di proses yang paling seru. Yup! Kita akan bermain dengan Spark AR Studio. Pada tampilan awal Spark AR Studio, kita disuguhkan dengan berbagai template yang bisa langsung kita gunakan. Tapi kali ini kita tidak akan membuat proyek dari template tersebut. Pilih Create New – Blank Project.
Berikut merupakan tampilan dashboard Spark AR Studio. Di sebelah kiri terdapat panel Scene dan Assets. Panel Scene berisi berbagai objek yang kita gunakan di dalam proyek. Sedangkan di sebelah kanan kita bisa mengatur properti dari tiap objek dan assets yang kita miliki.
Selanjutnya kita membutuhkan sebuah patch untuk menerapkan LUT. Teman-teman bisa unduh berkasnya di tautan ini. Tambahkan berkas LUT dan patch FastColorLUT ke dalam proyek melalui menu Import – From Computer pada panel Assets. Pilih berkas LUT yang sudah kita unduh, kemudian beri centang pada pilihan Manual Compression – No Compression yang terdapat di panel sebelah kanan.Â
Sekarang kita akan menambahkan sebuah objek Canvas. Teman-teman dapat menambahkan objek melalui menu Add Object maupun dengan melakukan klik kanan pada panel Scene. Di dalam canvas, tambahkan sebuah objek Rectangle. Nantinya kita akan menerapkan LUT pada objek ini.
Jika sudah, pada panel sebelah kanan, klik tanda + di sebelah Materials. Teman-teman akan melihat sebuah material baru pada panel Assets. Berikut tampilan proyek kita saat ini.
Sekarang kita akan mengatur objek rectangle supaya dapat menyesuaikan dengan ukuran layar tiap smartphone. Ubah ukuran objek menjadi fill width dan fill height. Tambahkan pinning untuk menjaga ukuran objek agar sesuai dengan ukuran layar.
Kemudian kita akan mengekstrak tekstur kamera dari objek Camera. Tekstur kamera berfungsi untuk menampilkan video live yang direkam oleh kamera smartphone. Pilih objek Camera, lalu klik tanda + di sebelah Texture Extraction. Hasil dari ekstraksi kamera dapat teman-teman lihat pada panel assets.
Langkah berikutnya, kita akan menggunakan patch FastColorLUT untuk menerapkan LUT pada material objek rectangle. Sebelum menggunakan patch, kita harus menampilkan patch editor terlebih dahulu. Caranya, klik View – Show/Hide Patch Editor.
Masukkan asset LUT, tekstur kamera, dan patch FastColorLUT ke dalam patch editor. Cukup lakukan drag & drop pada asset. Perlu teman-teman ketahui bahwa patch tersebut membutuhkan 2 buah inputan, yaitu berkas lut dan tekstur. Maka dari itu kita juga menambahkan berkas lut dan tekstur kamera ke dalam patch editor.
Lalu tambahkan juga material ke dalam patch editor. Berbeda dengan langkah sebelumnya, kita hanya akan menambahkan patch pada tekstur dari material tersebut. Sebelum membuat patch, kita ubah terlebih dahulu Shader Type pada material menjadi Flat. Kemudian klik tanda panah di sebelah tulisan Texture untuk membuat patch. Patch yang teman-teman buat akan muncul pada patch editor.
Langkah terakhir, hubungkan tiap patch pada patch editor. Jika teman-teman menghubungkan tiap patch dengan benar, maka warna yang terdapat pada video preview akan sesuai dengan berkas LUT yang sudah kita buat sebelumnya.
Teman-teman dapat menjalankan proyek tersebut pada smartphone. Unduh terlebih dahulu aplikasi Spark AR Player yang tersedia untuk platform Android dan iOS. Selain itu kita juga dapat menjalankannya pada Facebook dan Instagram Camera.
Cukup sekian tutorial membuat filter di Instagram. Cukup mudah kan? Nah, jika teman-teman ingin mengunggah filter yang sudah kalian buat, kalian dapat mengikuti instruksi pada dokumentasi resmi Spark AR di tautan ini. Semoga bermanfaat ya!
Setelah mempelajari pembuatan filter menggunakan Spark AR, apakah teman-teman tertarik untuk belajar lebih dalam lagi mengenai teknologi Augmented Reality?
Kalian dapat belajar di Dicoding lho! Dicoding Academy memiliki kelas Belajar Membuat Augmented Reality. Perusahaan global seperti Google, Facebook, Apple, hingga Microsoft sudah masuk dan berfokus untuk mengembangkan ranah industri AR. Jadi tunggu apalagi? Â