User Experience (UX) merupakan hal yang sangat penting dalam membuat sebuah produk, baik dalam bentuk aplikasi mobile maupun website. Karena pada zaman sekarang, proses membuat produk itu relatif mudah. Selain itu, hampir setiap produk memiliki fungsi, harga, dan fitur yang mirip. Lantas, apa yang membuat orang memilih salah satu dari produk tersebut? Jawabannya adalah User Experience (UX) yang membuat nyaman pengguna.

• UX Designer merupakan salah satu pekerjaan yang paling cepat tumbuh akhir-akhir ini.
• UX Designer akan terus dibutuhkan sejalan dengan semakin banyaknya produk digital yang muncul.
• Kemampuan ini dapat dikuasai tanpa harus memiliki background khusus, seperti programming maupun desain. Semua orang bisa mempelajarinya.
• Dampak positif yang Anda lakukan akan langsung sangat terasa perbedaannya bagi pengguna maupun perusahaan.
• Anda dapat bekerja untuk menciptakan solusi dengan cara-cara yang kreatif dan menyenangkan.

Target dan Sasaran Siswa

• Kelas ditujukan bagi pemula yang ingin mulai belajar desain ux agar dapat menjadi desainer ui/ux dengan mengacu pada standar okupasi Desainer UI/UX (col: Desainer UI/UX, kode okupasi KBJI: 2139)
• Kelas dapat diikuti oleh siswa yang melek IT sehingga wajib memiliki dan dapat mengoperasikan komputer dengan baik.
• Syarat minimum pendidikan adalah SMA atau sederajat.
• Kelas ini didesain untuk pemula sehingga tidak ada prasyarat dalam pemahaman pemrograman sebelumnya.
• Siswa harus bisa belajar mandiri, berkomitmen, benar-benar punya rasa ingin tahu, dan tertarik pada subjek materi, karena sebaik apapun materi kelas ini, tidak akan berguna tanpa keseriusan siswa untuk belajar, berlatih, dan mencoba.

Tujuan Umum dan Khusus Pelatihan

• Di akhir pelatihan, siswa mampu merancang desain ux dengan menggunakan pendekatan Design Thinking sesuai dengan okupasi COL 2018. Seorang Desainer UI/UX diharapkan mampu untuk mengenali konsep dasar ux desain, mengimplementasikan aspek emphatize, define, & ideate, mampu merancang storyboard dan wireframe, hingga merancang high-fidelity prototype.
• Peserta mampu memahami proses desain dengan pendekatan Design Thinking.
• Peserta mampu membuat Empathy Map, User Persona, dan User Journey Map.
• Peserta mampu merancang Storyboard dan Wireframe.
• Peserta mampu membuat Mockup dan High Fidelity Prototype.
• Peserta mampu melakukan UX Research serta mendokumentasikannya.

Silabus

• Mengenali Konsep Dasar UX Design
  Memahami konsep dasar UX Design dan faktor yang mempengaruhinya, serta memahami proses desain dengan menggunakan pendekatan Design Thinking. 75 menit
• Mengimplementasikan Emphatize, Define, & Ideate
  Memahami bagaimana cara untuk mengetahui masalah utama (pain point) pengguna dengan membuat Empathy Map, User Persona, dan User Journey Map. Dilanjutkan dengan mendefinisikan masalah dalam Problem Statement dan melakukan eksplorasi untuk mencari solusi dengan menggunakan metode How Might We (HMW) dan Crazy Eight. 245 menit
• Merancang Storyboard dan Wireframe
  Mendefinisikan solusi dalam bentuk Goal Statement dan mengetahui cara membuat rancangan desain dengan membuat User Flow, Storyboard, dan Wireframe. 240 menit
• Merancang High-Fidelity Prototype
  Memahami cara membuat Mockup dan High-Fidelity Prototype yang menarik dan interaktif dengan menerapkan prinsip desain visual. 270 menit
• Mengimplementasikan UX Research dan Dokumentasi
  Merencanakan dan melakukan usability study, mengidentifikasi insight, memodifikasi desain berdasarkan hasil riset, dan membagikan hasil desain kepada tim. 180 menit